Mohon tunggu...
Isma DwiSuminar
Isma DwiSuminar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa - Pegawai Swasta

UNTAG Surabaya '17

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ide Bisnis Modal Minimal Hasil Maksimal dari Kegiatan KKN Mahasiswa Untag Surabaya

4 Januari 2021   13:00 Diperbarui: 4 Januari 2021   13:01 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak wabah menyebar ke seluruh dunia, COVID-19 telah memberikan dampak pada seluruh lapisan masyarakat dan pada seluruh sektor masyarakat. Salah satunya adalah sektor ekonomi yang menjadi lemah akibat COVID-19. Mahasiswa merasakan bahwa warga disekitar lingkungan tempat tinggalnya juga banyak yang terdampak COVID-19 secara finansial. Oleh karena itu pada kesempatan Kuliah Kerja Nyata mandiri tahun ini Isma Dwi Suminar sebagai mahasiswa UNTAG Surabaya memilih program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat RT 11 RW 04 Bogen Kelurahan Ploso, Surabaya. 

Dengan harapan dapat meningkatkan keterampilan mitra, mahasiswa akan memberikan pelatihan untuk membuat, mengolah, mengemas dan memasarkan produk kerupuk. Kegiatan ini sangat membutuhkan saran serta dukungan moril dan materil dari semua lapisan masyarakat, dan instansi yang terkait dalam mewujudkan usaha kecil sebagai peluang usaha baru.

Produk kerupuk dipilih karena kerupuk adalah makanan ringan yang digemari banyak orang, bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerupuk mudah didapat, pengolahan kerupuk juga mudah, selain itu harga jual kerupuk dinilai terjangkau sehingga pembeli tidak merasa terbebani membeli kerupuk. Pada saat pandemi banyak orang yang memutuskan untuk membatasi pembelian atau konsumsi yang tidak bersifat primer, namun dengan harga jual kerupuk yang ringan diharapkan calon konsumen tidak terbebani untuk membeli.

Kerupuk adalah makanan ringan yang digemari banyak orang. Kerupuk bisa dikonsumsi sebagai pendampin menu utama atau juga bisa dikonsumsi sebagai camilan. Harga jual kerupuk yang rendah membuat konsumen tidak merasa terbebani untuk mengkonsumsi kerupuk. Dengan bahan yang mudah didapatkan untuk membuat kerupuk, pengolahan yang mudahm dan jumlah peminat yang cukup banyak pemilihan kerupuk diharapkan dapat menjadi ide wirausaha oleh Mitra.

Pengurus PKK yang menjadi Mitra pada kegiatan KKN pelatihan wirausaha pembuatan kerupuk bawang diharapkan dapat menjadi contoh anggota PKK lainnya untuk dapat menciptakan kegiatan wirausaha di wilayah RT 11 RW 04 Bogen Kelurahan Ploso Kota Surabaya dengan berjualan kerupuk dan berharap wilayah ini memiliki julukan “Kampung Kerupuk” yang memasok kebutuhan kerupuk se-Surabaya. 

Kegiatan KKN mandiri yang dilakukan Isma dimulai pada tanggal 14 Desember 2020 dengan dampingan dari Muizzu Nurhadi, SS.,M.Hum selaku Dosen Pembimbing Lapangan dari UNTAG Surabaya. Diawali dengan perkenalan dengan Ibu Siti Salamah selaku Ketua RT dan Ketua PKK RT 11 RW 4 Bogen, Isma mendapatkan respon yang positif dengan antusias mitra.

Kegiatan pelatihan dimulai dengan proses membuat adonan kerupuk mentah, disini mahasiswa dan mitra mempunyai dua pilihan adonan kerupuk mentah yaitu adonan kerupuk kalis dan adonan kerupuk cair. Setelah kedua adonan melalui beberapa proses hingga proses pengeringan, mahasiswa dan mitra memutuskan untuk memilih adonan kerupuk cair untuk diproduksi dan dipasarkan. 

Proses produksi yang diperkirakan akan terhambat karena kondisi cuaca musim hujan ternyata tidak menjadi hambatan, proses penjemuran dikalukan selama tiga hari dengan hasil kerupuk dapat mengembang dengan baik saat digoreng. 

Proses pengemasan juga mudah karena menggunakan mesin sealer untuk mempermudah perekatan plastik. Pemasaran pertama yang dilakukan adalah kerupuk dititipkan di beberapa warung terdekat, dan respon dari penjual warung juga sangat baik. Pemasaran selanjutnya akan merambah media online untuk menarik calon konsumen yang lebih luas.

"Dengan modal yang minimal dan memanfaatkan proses pengeringan kerupuk secara alami diharapkan tidak akan memberatkan warga untuk memulai usaha berjualan kerupuk yang berpotensi memberikan hasil yang maksimal", ujar Isma Dwi Suminar mahasiswa pelaksana KKN.

"Kegiatan KKN ini sangat baik karena berdampak positif bagi warga, ide wirausaha yang ringan dan mudah sangat diperlukan pada situasi pandemi seperti sekarang ini. Warga bisa menjadikan bisnis berjualan kerupuk sebagai usaha sampingan bahkan menjadi sumber penghasilan utama jika dapat lebih dikembangkan", ujar Ibu Siti Salamah ketua RT dan ketua PKK RT 11 RW 04 Bogen Kelurahan Ploso Surabaya. 

"Masukan dari pedagang agar kemasan plastik diubah menjadi jenis plastik yang lebih tebal merupakan respon baik untuk ide bisnis ini, sehingga membuat warga mendapatkan ilmu tambahan untuk membuat bisnis berjualan kerupuk menjadi lebih baik dan menarik", tutup Ibu Siti Salamah

#KitaUntagSurabaya

#UntukIndonesia

#UntagSurabayaKeren

#EcoCampus

#KampusKompeten

#KKNMandiriUntagSurabaya

#Idebisnis

#ModalMinimalHasilMaksimal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun