Ada yang diusir, menolak membayar karena barang tak sesuai padahal itu tanggung jawab penjual, sampai dicaci maki ibu-ibu kompleks karena pura-pura merasa tidak memesan barang. Seorang kurir dituntut untuk selalu sigap menghadapi kejadian tak terduga.Â
Gawai harus selalu diaktifkan untuk merekam kejadian-kejadian agar tidak terjerumus pada hal yang bersifat melawan hukum. Kontrol emosi sudah jelas harus dimiliki dalam menentukan keputusan terhadap keselamatan barang dan kepuasan klien sekaligus. Dalam kasus lain, jalanan yang tidak selalu mulus terkadang membuat para kurir harus menombok ketika terjadi kerusakan pada kendaraannya.
Di samping kisah sedih penuh perjuangan, ada juga kisah-kisah heroik dan mengharukan dari para kurir. Â Namun, itu terjadi jika kurir sedang beruntung. Terutama di pedesaan, terkadang klien memberikan apresiasi dengan mengajak makan atau sekedar ngopi seadanya. Bahkan, ada juga yang memberikan bayaran lebih untuk kurirnya. Penghargaan seperti ini, tentu saja akan membuat si kurir bertambah semangat.
Pada akhirnya, tidak ada jasa ekspedisi yang sukses dan memuaskan kecuali memiliki super-super kurir. Karena dari merekalah akan didapatkan hasil yang memuaskan atau tidak memuaskan dari pelanggan. Namun, masyarakat jelas akan memberikan apresiasi terhadap kurir. Bahwa dari perjuangan mereka, transaksi dari penjual ke konsumen bisa menjadi lancar.Â
Saya kira, bukan hanya materi yang dibutuhkan para kurir untuk mengemban amanah dengan maksimal. Tetapi, senyum pelanggan yang merasa puas dengan pelayanannya adalah puncak dari kebahagiaan kurir.
#JNE32tahun #JNEBangkitBersama #jnecontentcompetition2023 #ConnectingHappiness
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H