Mohon tunggu...
Isdanial Sabian Shaputra
Isdanial Sabian Shaputra Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Artikel

Hanya Anak Murid Biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kata "Anjay" Bisa Dijadikan, Dua Makna Yang Berbeda!

2 September 2020   13:35 Diperbarui: 2 September 2020   14:46 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini kata Anjay menjadi perbincangan publik, karena ada satu orang yang mempermasalahkan kata tersebut. Lutfi Agizal, ialah orang yang mempermasalahkan kata tersebut. Padahal kata tersebut merupakan kata-kata yang sering kita dengar di tempat tongkrongan, maupun di sosial media. Dan, kata tersebut sudah melekat di jaman milenial.

Lantas mengapa kata-kata tersebut dipermasalahkan. Menurut Lutfi Agizal, kata tersebut bisa dipergunakan dalam dua arti. Yang pertama, kata tersebut bisa digunakan untuk mengagumi sesuatu. Dan kata itu, juga bisa merendahkan martabat seseorang. 

Menurut Lutfi, jika kata itu digunakan oleh anak kecil itu bisa berdampak buruk. Karena anak kecil tersebut, tidak tau letak yang tepat menggunakan kata anjay tersebut. Lutfi juga mengatakan bahwa, kata anjay tersebut bisa saja digunakan sembarangan oleh anak kecil.

Menurut Komnas PA, kata anjay bisa dipidanakan jika penggunaan kata tersebut tidak tepat. Komnisi Perlindungan Anak(Komnas PA) meminta agar penggunaan kata Anjay tersebut segera dihentikan. Kata tersebut dinilai berpotensi pidana.

"Ini (Kata Anjay) adalah salah satu bentuk kekerasan atau bullying yang dapat dipidana. Lebih baik jangan menggunakan kata 'anjay'. Ayo, kita hentikan sekarang juga" Ujar Ketua Komnas PA dalam keterangan tertulisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun