Mohon tunggu...
Isci Marita Rahayu
Isci Marita Rahayu Mohon Tunggu... -

Belajar dari pengalaman, namun tidak terpaku dengan kisah pait saja. Menjadi diri yang baru setelah masalah berlalu. So Semangat!!!! Semangat!!!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rencana, Desain, dan Implementasi PTK the Series 2

5 Desember 2010   12:41 Diperbarui: 4 April 2017   16:21 1965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah tindakan pasti memerlukan perencanaan dan desain yang baik, dengan harapan implementasi dari perencanaan dan desain yang baik tersebut mendapat hasil yang baik pula. Seperti apakah rencana, desain dan implementasi yang dapat kita gunakan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas. Tanpa banyak kata lagi, yuk mari kita belajar bersama!

Penelitian Tindakan Kelas, bukan merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium, tetapi merupakan penelitian yang bersifat praktis dan berdasarkan keseharian di SD. Penelitian bersama-sama (kolaboratif antara dosen dan guru) peneliti bukan sebagai penonton apa yang dilakukan guru, dan dimungkinkan siswa secara aktif beperan serta dalam pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian tindakan kelas siswa tidak diperlukan sebagai obyek yang dikenai tindakan dan gguru sebagai pelaku dan pengumpul nformasi data. Penelitian bersama guru kelas berupaya terus untuk memperoleh hasil yang optimal dengan cara dan prosedur yang dinilai paling efektif.Yang pada akhir pelaksanaan PTK diperoleh sesuatu pola atau model desain PTK yang efektif, dan menjamin diperolehnya hasil lebih baik. Harus disadari bahwa PTK bersifat situasional, kondisional dan kontekstual, namun peneliti dapat mengadaptasikannya secara luwes. Artinya peneliti mempertimbangkan kelalaian waktu, sarana/prasarana yang dapat digunakan serta permasalahan yang sungguh-sungguhdirasakan dampaknya.

Penyusunan rencana penelitian tindakan kelas dengan langkah-langkah umpum dapat dipakai sebagai berikut:

1.Mengidentifikasi masalah dapat dilakukan dengan mengkaji permasalahan yang didapat dari siswa maupun guru. Di sini peneliti harus menjadi pendengar yang baik dan terbuka agar permasalahan yang dihadapi guru dapat diidentifikasi.

2.Melakukan analisis masalah dan perumusan masalah dengan acuan sebagai berikut: a) masalah harus benar-benar penting, berkmana dan bermanfaat bagi pengembangan pembelajaran, b) dalam jangkauan kemampuan peneliti, c) dirumuskan secara jelas faktor-faktor penyebab utamanya.

Analisis masalah mencakup sejumlah tugas yang perlu diselesaikan yaitu a) menggunakan dasar landasan ilmiah, b) mengubah perspektif guru. Kerena tidak mudah mengubah apa yang sudah menjadi kebiasaan. Proses analisis masalah dilakukan denggan hati-hati dan cermat, sebab keberhasilan analisis masalah akan menentukan keberhasilan keseluruhan prosespelaksanaan PTK.

3.Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan, dimana rumusan hipotesis tindakan berbeda dengan hipotesis penelitian konvensional. Hipotesis konvensional menyatakan adanya hubungan antara duavariabel atau lebih, sedangkan hipotesis tindakan mengunakan sebab akibat dinyatakan dengan jika...., maka.....

4.Analisis kelaikan solusis stau pemecahan masalah, dengan melakukan uji hipotesis tindakan secara empirik. Agar dampak yang terjadi dapat diketahui dan diukur, untuk mengkaji kelaikan kita dapat melihat a) kemampuan guru, b) kemampuan siswa, c) fasilitas dan sarana pendukung, d) iklim belajar di kelas atau sekolah, e) iklim kerja sekolah.

Pembuatan desain penelitian tindakan kelas, berbeda dengan membuat rencana. Desain yang dimaksudkan di sini adalah model atau gambaran bentuk di dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas bersifat siklis (berputar melingkar seperti arah jarum jam) dan spiral artinya semakin lama semakin meningkat perubahan dan pencapaian hasilnya. Proses siklis mencapai kemantapan jika guru dan peneliti merasa puas terhadap apa yang diperolehnya dan model tindakannya mantap.Desain penelitian tindakan kelas dengan model siklus terdiri dari empat komponen, yaitu;

1.Rencana : rencana tindakan apa yang yang dilakukan untuk memprbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.

2.Tindakan : apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

3.Observasi : mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

4.Refleksi : peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari pelbagai kriteria. Berdasarkan hasilrefleksi inipeneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.

Rencana yang telah direvisi ini dilaksanakan dengan langkah, rencana – tindakan – observasi – refleksi – dan revisi rencana – tindakan – observasi – reflesi dan seterusnya, hingga tercapai tujuan yang diinginkan dengan tindakan paling efektif.

Langkah-langkah tindakan yang dapat ditempuh antara lain:1) melatih guru untuk melakukan dan atau memberikan informasi cara melakukan sesuai dengan rancangan, 2) mempersiapkan fasilitas dan srana pendukung yang diperluka, 3) mempersiapkan contoh-contoh perintah secara jelas, 4) mempersiapknan cara mengobservasi hasil dan alatnya, 5) nmembuat skenario apa yang akan dilakukan guru dan siswa dalam tindakan yang telah direncanakan.

Kegiatan (pelaksanaan) ini merupakan tindakan awal atau “initial act” pada siklus pertama, dan akan diikuti dengan langkah observasi da refleksi. Setelah tindakan dilaksanakan memang terjadi perubahan atau peningkatan, peneliti perlu memperoleh gambaran kaeadaan awal. Dari gambaran tersebut dapat ditentukan apa yang harus diubah, diperbaiki atau ditingkatkan. Namun jika belum sesuai dengan harapan berarti perlu dilakukan perbaikan pada tahap siklus berikutnya. Perbaikan akan terus dilakukan sampai diperoleh hasil yang diinginkan.

Indentifikasi komponen pendukung dengan mendaftar inventarisasi kebutuhan akan dapat diketahui apakah sekolah yang bersangkutan telah memiliki dan dapat dipergunakan, jika belum tersedia maka peneliti mengusahakan ketersediannya sebelum tindakan dilaksanakan. Kemudianperencanaan waktu pelaksanaan langkah-langkah yang perlu ditempuh: 1) menginventarisasi seluruh kegiatan yang akan dilakukan, 2) memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelaesaikan setiap kegiatan, 3) membuat matrik yang disebut Gantt Chart yang memuat urutan kegiatan dan waktu yang diperlukan.

Setelah perencanaan waktu dapat kita handle, selanjutnya kita dapat mengembangkan model penelitian tindakan kelas (PTK). Di dalam melaksanakan PTK dimungkinkan munculnya kebutuhan tindakan baru guna mendukung tercapainya hasil yang lebih baik. Peneliti harus memperlakukan guru sebagai mitra, guru harus terus terlibat sungguh-sungguh sejak awal penelitian dirancang dan berperan serta secara aktif dalam seluruh kegiatan penelitian tindakan kelas. Demikian pula terhadaphasil akhir yang disajikan dalam laporan.

Implementasi penelitian tindakan kelas dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1)Kegiatan awal persiapan implementasi berupa, pembicaraan dialog dengan pihak-pihak yang akan dilibatkan untuk mematangkan rencana, pelatihan guru, penciptaan situasi kelas dan sekolah, pelatihan dengan simulasi dan pemberian contoh tindakan, persiapan cara dan alat pementauan atau perekam data, persiapan perangkat dan bahan, dan persiapan untuk mendiskusikan hasil pemantauan atau observasi dengan guru.

2)Persiapan dengan memberi motivasi dan penguatan kepada guru yang akan melaksanakan,penyiapan siswa dan situasi kelas agar tidak menimbulkan kejutan mendadak.

3)Implementasi di kelas dimana peneliti harus mendampingi guru kelas, memantau proses sebagai gambaran, berbincang dengan siswa saat istirahat agar memperoleh informasi dari siswa. Hasil refleksi dapat dipergunakan untuk memperbaiki prosedur dan cara bertindak yang dilakukan guru.

4)Pengelolaan mencakup pengorganisasian kegiatan, waktu maupun sarana. Sedangkan pengendalian dimaksudkan agar jika diperlukan perubahan di tengah jalan tidak menyimpang jauh dari sasaran.

5)Memodifikasi prosedur dan cara tindakan dengan tujuan untuk mempercepat pencapaian tujuan, jika sekiranya cara yang dilakukan kurang menjamin dan lamban menimbulkan perubahan. Hal tersebut memberi kesempatan bagi guru maupun siswa untuk nelakukan hal-hal yang belum atau tidak terencana, tetapi mendukung pencapaian hasil.

Dari uraian di atas tentunya sekarang sudah mengerti bukan, tentang proses yang berlangsung dalam penelitian tindakan kelas. Namun masih ada langkah-langkah yang perlu dipelajari agar memantapkan pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas. Langkah-langkah tersebut sebenarnyatelah di jelaskan di atas meski dalam konteks yang sangat terbatas. Namun alangkah baiknya jika kita benar-benar paham bukan. Tunggu PTK the series berikutnya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun