Mohon tunggu...
Mohammad Isbad
Mohammad Isbad Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebenaran Syi'ah di Mata Dunia Islam

29 September 2018   14:25 Diperbarui: 29 September 2018   17:06 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Munculnya Syiah berawal dari kejadian politik yang muncul dimasa khalifah ke-4 yaitu masa-nya khalifah Ali bin Abi Thalib.

Syi'ah yang secara bahasa berarti pengikut atau golongan. Pada awal kepemimpinan khalifah Ali bin Abi Thalib, pengikut Khalifah Ali dalam perang siffin disebut Syi'ah Ali(pengikut Ali).

Menurut Ath-Thabathtaba'I (1903-1981 M) Istilah "Syi'ah" ditujukan kepada para pengikut Ali, pemimpin pertama Ahl Bait pada masa Nabi SAW. Para pengikut Ali yang disebut Syi'ah diantaranya adalah Abu Dzar Al-Ghifari, Miqdad bin Al-Aswad, dan Ammar bin Yasir.(Ilmu Kalam edisi revisi, Prof. Dr. H. Abdul Rozak, M,Ag dan Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M,Ag. Halm.112 dan Islam syi'ah, Asal-usul dan pengembangannya, M.H.Thabaththaba'I hal.37 dan hal.71)

Di generasi pertama ini sama sekali tidak melebihkan golongan mereka diatas golongan sahabat secara umum,apalagi mencaci mereka. Syi'ah Ali ini berpihak pada Ali murni karena beliau adalah pemimpin mereka. (Mengenal SYI'AH dan Penyimpangannya, Dr.KH. Abdullah Syamsul Arifin,MHI, hal. 1)

Lalu munculah generasi Syi'ah yang kedua yaitu dua atau tiga tahun usai perang siffin, yang menganggap Syaidina Ali r.a memiliki kelebihan yang melebihi dari khalifah sebelumnya dan sahabat-sahabat Rasulullah yang lainnya.

Namun, Syi'ah kedua ini tetap seperti Syi'ah yang pertama, tidak mencaci-maki, menyebarkan kebencian atau pengafiran terhadap sahabat-sahabat Rasulullah yang lainnya. Kebenaran Syi'ah Ali yang kedua ini masih dapat dibenarkan karena keutamaan Syaidina Ali memang banyak di sebutkan dalam hadis Nabi SAW. Tokoh-tokoh diantarnya ada Abdul Aswad al-Du'ali, Yahya bin Umair, Abdur Razzaq pemilik kitab mushannaf dan lain-lain.

Baru ketika Abdullah bin Saba', seorang Yahudi yang baru massuk Islam, menghidupkan Api fitnah. Dia mengultuskan syaidina Ali secara berlebihan sehingga setara dengan kenabiannya Rasulullah SAW.

Dia juga yang membuat pengikutnya untuk menganggap sahabat yang hadir didaerah Khum itu murtad pada saat khotbah terakhir Rasul, karena menurutnya dalam sabda terakhir itu mengandung wasiat untuk memilih Ali sebagai khilafah setelah Rasul. Golongan ketiga inilah yang kemudian dalam sejarah dikenal dengan sebutan Syi'ah Saba'iyah yaitu kaum Syi'ah pengikut Abdullah bin Saba' yang sekarang telah punah.

Namun muncullah dimasa Khalifah bani ummayah yang kesupuluh Hisyam bin Abdul Malik, yang dimana ketika wilayah kuffah dipimpin oleh gubernur Yusuf terjadi ketegangan dengan Zaid bin Ali ulama besar anak dari Zainal Abidin yang termasuk cicitnya syaidina Ali dari syaidina Husain. Dari ketegangan itu dipanggillah keduanya oleh khalifah Hisyam bin Abdul Malik, terjadinya pertentangan ideologi yang membuat khalifah marah kepada pernyataan Zaid bin Malik begitu juga sebaliknya yang kemudian mengusirnya Zaid bin Ali dari Istana. Ketika beliau kembali ke Kuffah banyak pengikutnya mencalonkan beliau sebagai khalifah.

Ketika masa kebangkitan Zaid bin Malik, beliau mendapat pertanyaan-pertanyaannya dari pengikutnya mengenai khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab.Beliau mengatakan kepada para pengikutnya yang tidak menganggap khalifah Abu Bakar dan Khalifah Umar dengan pernyataan " " artinya "kalian menolakku?", dan mereka keluar dari pengikutnya Zaid bin Ali. Hal inilah permulaan disebutnya, yaitu Syi'ah yang menolak pernyatan Zaid bin Ali bahwa Abu Bakar dan Umar bin Khattab adalah orang benar. Dan pengikut setianya Syi'ah Rafidhah Zaid bin Ali disebut Syi'ah Zaidyah.

(Read. https://konsultasisyariah.com/22536-mengapa-syiah-dinamakan-rafidhah.html)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun