Mohon tunggu...
Kwilly
Kwilly Mohon Tunggu... Aktris - mahasiswa

BERFIKIR DAN BERJIWA BESAR,

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN 3T UMP X UNAMIN Gandeng Puskesmas Pembantu (pustu) Pulau Raam Memerangi Stunting: Tantangan dan Solusi untuk Masa Depan Generasi Sehat

5 September 2024   21:49 Diperbarui: 5 September 2024   22:01 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Senin, 5 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 3T kolaboratif UMP X UNAMIN berkolaborasi dengan Puskesmas Pembantu gencar dalam mencegah stunting. Upaya yang dilakukan untuk mencegah stunting sejak dini yakni dengan melakukan sosialisasi mengenai stunting dan edukasi pemberian MPASI.

Stunting adalah masalah kesehatan masyarakat yang mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak-anak akibat kekurangan gizi kronis. Masalah ini tidak hanya berpotensi membatasi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga mempengaruhi kemampuan belajar dan kualitas hidup mereka di masa depan.

Stunting umumnya disebabkan oleh kekurangan asupan gizi yang berkepanjangan, khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan, yaitu dari masa kehamilan hingga usia dua tahun.

"Sosialisasi stunting ini sangatlah penting dilaksanakan kepada para ibu hamil, mengingat dampak stunting kepada anak yang sangat besar, secara kasat mata, balita stunting dapat ditandai dengan kondisi fisik panjang badan atau tinggi badan lebih pendek dari anak normal seusianya. Tidak hanya mempengaruhi tinggi badan saja, stunting juga mengakibatkan tidak optimalnya sistem kerja otak pada balita. Begitu besar dampak dari stunting tersebut, oleh karena itu lebih baik mencegah dari pada mengobati" ujar Cahya Dwi Notika selaku pengisi sosialisasi stunting 

instagram.com/kkn3t.pulau_raam.2024
instagram.com/kkn3t.pulau_raam.2024

Sosialisasi stunting ini sangatlah penting dilaksanakan kepada para ibu hamil, mengingat dampak stunting kepada anak yang sangat besar, secara kasat mata, balita stunting dapat ditandai dengan kondisi fisik panjang badan atau tinggi badan lebih pendek dari anak normal seusianya. Tidak hanya mempengaruhi tinggi badan saja, stunting juga mengakibatkan tidak optimalnya sistem kerja otak pada balita. Begitu besar dampak dari stunting tersebut, oleh karena itu lebih baik mencegah dari pada mengobati" ujar Cahya Dwi Notika selaku pengisi sosialisasi stunting

Sosialisasi dilakukan saat posyandu balita dan ibu-ibu hamil serta pemeriksaan gratis di puskesmas pembantu pulau raam, bekerja sama dengan bidan dan tenaga kesehatan kota Sorong. Menurut Erina Desiyanti salah anggota kelompok KKN, selain sosialisasi mengenai stunting, tim KKN juga membagikan edukasi pemberian mpasi pada anak.

instagram.com/kkn3t.pulau_raam.2024
instagram.com/kkn3t.pulau_raam.2024

Dalam kegiatan sosialisasi stunting ini bukan hanya berfokus pada stunting, namun kita memberikan edukasi tentang mpasi pada anak,  prinsip MPASI yaitu diberikan tepat waktu, dimulai pada saat usia 6 Bulan. Memperhatikan kebersihan, cukup kandungan gizi. Bayi tidak perlu tambahan gula dan garam, natrium tidak hanya bisa didapat dari garam dapur sebagai contoh anda punya bayam ada natriumnya" pungkasnya.

Selain itu, dari pihak Bidan kota Sorong juga menambahkan bahwasannya "makanan yang bergizi tidak lah harus mahal, melihat potensi di pulau raam sangat banyak hasil laut dan itu sudah termasuk makanan yang bergizi"

Dengan demikian, kegiatan KKN UMP dan UNAMIN di Pulau Raam telah memberikan kontribusi pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang isu kesehatan dalam memerangi kasus stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun