Mohon tunggu...
Kwilly
Kwilly Mohon Tunggu... Aktris - mahasiswa

BERFIKIR DAN BERJIWA BESAR,

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi Mahasiswa KKN 3t Kolaborasi Unamin X Ump Pulau Raam Tentang Cara Pencegahan Stunting Pada Anak di Puskesmas Pulau Raam (Sorong Kepulauan)

5 September 2024   17:33 Diperbarui: 5 September 2024   17:39 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang menghambat pertumbuhan anak secara optimal, yang biasanya teridentifikasi melalui tinggi badan yang lebih pendek dari standar usianya. Kondisi ini sering terjadi selama periode kritis perkembangan awal, yaitu sejak kehamilan hingga usia dua tahun. Stunting bukan hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga dapat berdampak negatif pada perkembangan kognitif dan kemampuan belajar, yang pada gilirannya berpotensi menghambat produktivitas dan kualitas hidup di masa depan. 

Saat ini, masalah stunting masih berada di atas ambang batas 20%, yang menunjukkan bahwa kondisi ini masih menjadi tantangan besar dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Stunting pada anak balita disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk konsumsi gizi yang kurang selama kehamilan, pengetahuan ibu yang terbatas tentang gizi, akses pelayanan kesehatan yang tidak memadai, serta kondisi sanitasi dan kebersihan air yang buruk. Dampak dari stunting tidak hanya terbatas pada penurunan kecerdasan dan kerentanan terhadap penyakit, tetapi juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, menurunkan produktivitas kerja, dan memperburuk kesenjangan sosial di masyarakat. 

instagram.com/kkn3t.pulau_raam.
instagram.com/kkn3t.pulau_raam.

Dr,feny menyebutkan presentase angka stanting di papua barat daya pada tahun 2023 dan 2024, di mana pada tahun 2023 mencapai angka 16,35% dan pada tahun 2024 berada pada angka 13,97% dengan angka presentase stunting yang masih sanggat tinggi kususnya di bagian papua barat daya maka dari itu sosialisasi yang kami laksanakan bertujuan untuk menyadarkan masyarakat pulau raam sorong kepulauan  akan bahaya nya stunting dari situasi dan kondisi anak-anak di pulau raam sesuai pengamatan kami di lapangan masih sekitaran 28 anak yang punya gejala stunting pada usia dini dengan adanya sosialisai yang kami buat di harapkan puskesmas pulau raam agar bisa memperhatikan kodisi dan situasi ibu-ibu hamil agar selalu   memberikan pemahaman dan cara pencegahan stunting dan secara berkala melaksanakan posyandu bagi balita dan ibu hami agar potensi angka stanting terutama di pulau raam sorong kepulauan bisa mengalami penurunan, 

instagram.com/kkn3t.pulau_raam
instagram.com/kkn3t.pulau_raam

Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis yang mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan anak, terutama dalam periode kritis awal kehidupan mereka. Secara teknis, Pembahasan stunting mencakup berbagai aspek mulai dari penyebab, dampak, hingga upaya pencegahan dan penanganan. Dan ini beberapa aspek yang kami bahas dalam sosialisai stanting saat berjalannya kegiiatan posyandu di puskesmas pulau raam sorong kepulauan antara lain: 

1. Penyebab Stunting Stunting disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk: 

* Kekurangan Nutrisi:  Asupan makanan yang tidak mencukupi dalam hal kualitas dan kuantitas selama periode pertumbuhan awal dapat menghambat perkembangan fisik anak. Nutrisi yang kurang dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang atau ketidakmampuan keluarga untuk memperoleh makanan bergizi. 

* Infeksi Berulang:  Infeksi seperti diare dan infeksi saluran pernapasan dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan meningkatkan kebutuhan energi tubuh. Infeksi yang sering terjadi pada anak dapat memperburuk kondisi stunting. * Kondisi Sosial-Ekonomi: o Keluarga dengan status ekonomi rendah sering menghadapi kesulitan dalam menyediakan makanan yang bergizi dan akses ke layanan kesehatan yang memadai. Kemiskinan dan kurangnya akses ke pendidikan tentang gizi dapat memperparah masalah stunting.

 * Kesehatan Ibu dan Asupan Gizi Selama Kehamilan:  Kondisi kesehatan ibu selama kehamilan dan asupan gizi ibu yang tidak memadai dapat mempengaruhi perkembangan janin. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat berlanjut menjadi stunting pada anak setelah lahir. * Faktor Lingkungan: o Kondisi lingkungan yang tidak mendukung, seperti sanitasi yang buruk dan lingkungan yang tidak higienis, dapat berkontribusi pada kejadian infeksi yang memengaruhi status gizi anak. 

2. Dampak Stunting

 * Dampak Fisik: Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya, yang menunjukkan gangguan dalam pertumbuhan fisik. Stunting juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti anemia dan masalah perkembangan tulang. 

* Dampak Kognitif: Stunting dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak, termasuk keterlambatan dalam kemampuan berpikir, belajar, dan berbahasa. Ini dapat berdampak pada prestasi akademis dan kemampuan intelektual anak di kemudian hari. 

* Dampak Sosial dan Ekonomi: Anak yang mengalami stunting sering kali menghadapi tantangan dalam mencapai potensi penuh mereka, yang dapat mempengaruhi peluang pekerjaan dan pendapatan di masa depan. Hal ini juga dapat berdampak pada pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat secara keseluruhan.

 3. Upaya Pencegahan dan Penanganan 

* Pendidikan dan Penyuluhan: Mengedukasi keluarga dan masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan perawatan kesehatan yang baik. Penyuluhan mengenai praktik menyusui yang benar dan pemberian makanan pendamping ASI yang bergizi adalah kunci. 

* Peningkatan Akses ke Makanan Bergizi: Menyediakan bantuan pangan dan memastikan ketersediaan makanan bergizi bagi keluarga miskin. Program-program gizi sekolah juga dapat membantu menyediakan makanan sehat bagi anak-anak. 

* Perawatan Kesehatan dan Imunisasi: Menyediakan perawatan kesehatan yang memadai dan imunisasi untuk mencegah penyakit infeksi yang dapat memperburuk kondisi gizi anak. Pemeriksaan kesehatan rutin juga penting untuk mendeteksi dan mengatasi masalah kesehatan lebih awal. 

* Pemberdayaan Ibu dan Keluarga: Mendukung ibu dalam hal teknik menyusui dan perawatan anak, serta memastikan mereka mendapatkan pendidikan tentang kebutuhan nutrisi anak. Program-program pemberdayaan ibu juga penting untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam merawat anak. 

* Perbaikan Sanitasi dan Lingkungan: Meningkatkan kondisi sanitasi dan kebersihan lingkungan untuk mengurangi risiko infeksi yang dapat mempengaruhi status gizi anak. 

instagram.com/kkn3t.pulau_raam.
instagram.com/kkn3t.pulau_raam.

Stunting merupakan kondisi ganguan pada anak karna kekurangan gizi dan lingkungan yang kurang bersih yang kita temui di lapangan kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahayan nya stanting pada anak yang mengakibatkan banykat anak mengalami pertumbuhan yang sangat lambat kita mengambil sosialisasi tentang stungting ini agar menyadarkan masyarakat tentang penting nya kebersihan makanan dan asupan gizi yang baik bagi anak anak di pulau raam sorong kepulauan dan yang kami harapkan dari sosialisasi ini kesadaran masyarakat agar dapat berkontribusi menurunkan angka stunting dan mengembangkan kualitas anak-anak di pulau raam menjadih lebih baik dan menjadi yang terdepan.

kami selaku mahasiswa kkn 3t universitas muhammadiyah sorong dan universitas muhammadiya purwokerto berharap denggan sosialisasi yang kami laksanakan dapat menyadarkan masyarakat dan menanamkan edukasih penting nya pencegahan stunting terhadap perkembanggan anak kepada ibu hamil,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun