Bullying adalah penggunaan kekerasan,ancaman,atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi seseorang. Didunia pendidikan di indonesia banyak sekali kasus bullying yang terjadi disekolah-sekolah. Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman,kekerasan fisik atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban. Biasanya bullying terjadi karena perbedaan ras,agama,gender,seksualitas,kekuasaan atau kemampuan yang melebihi dari teman-temannya.
Bullying seringkali terlihat sebagai bentuk-bentuk perilaku berupa pemaksaan atau usaha menyakiti secara fisik maupun psikis terhadap sesorang atau kelompok yang lebih 'lemah' oleh seseorang atau sekelompok orang yang mempersepsikan dirinya lebih 'kuat'. Kejadian ini dapat membuat mental korban yang di bully menjadi rusak yang mengakibatkan terus-menerus merasa takut. Bullying tidak hanya ada di kalangan anak sd sampai smk saja tetapi dikalangan mahasiswa pun masih banyak terjadinya bullying.
Pelaku bullying mulai dari temen sekelas, kakak kelas, adik kelas, guru, hingga anak-anak diluar sekolah. Bullying sering terjadi diruang kelas, toilet, kantin, halaman sekolah, pintu gerbang, bahkan diluar pagar sekolah. Bullying tidak selalu terjadi secara berhadapan muka tapi dapat juga di media sosial. Ini harusnya menjadi perhatian yang serius baik dari orang tua maupun guru disekolah. Deretan kasus bullying yang masih terjadi baru-baru ini menandakan masih belum ada rasa efekjera bagi tersangka bullying.
Kasus terbaru bullying di purworejo yang menghebohkan dunia pendidikan di Jawa Tengah, dimana siswi smp berkebutuhan khusus dipukuli oleh tiga siswa secara bergantian dan aksi itu direkam oleh temannya. Kejadian pemukulan itu hanya gara-gara masalah sepele yaitu siswi yang dipukuli menolak memberikan uang karena selama ini mereka sudah sering meminta uang. Akhirnya kasus ini menjadi viral di media sosial, Gubernur Jawa Tengah bapak Ganjar Pranowo pun memberikan perhatian khusus dan terusik dengan menginstruksikan agar kejadian itu untuk diusut tuntas.
Beberapa perilaku siswa disekolah yang masih melakukan bullying. Pertama, masih adanya anak yang merasa mempunyai kekuasaan yang lebih dibanding teman-temannya. Sehingga mereka kadang membuat geng antartemen mereka sendiri. Selanjutnya mereka memalak temennya sendiri dengan meminta uang kepada temennya yang lemah.
Kedua, bisa jadi karena sebelumnya pernah diperlakukan secara fisik oleh kakak kelasnya akhirnya ketika ada kesempatan untuk balas dendam, maka mereka membalas dendam dengan adik kelasnya atau temannya yang lebih lemah. Ini seperti dendam yang berantai dan turun temurun.
Ketiga, minimnya pengawasan orang tua terhadap pergaulan anak-anaknya. Bisa jadi karena orang tua sibuk bekerja sehingga tidak bisa mengontrol pergaulan anak-anaknya. Sehingga anaknya salah bergaul dan menjadi anak yang nakal.
Bullying ternyata tidak hanya memberi dampak negatif pada korban, melainkan juga pada para pelaku. Bullying, dari berbagai kasus yang sering kita lihat ternyata sangat berhubungan dengan meningkatnya tingkat depresi, agresi, penurunan nilai akademik, dan tindakan bunur diri. Bullying juga menurunkan skor tes kecerdasan dan kemampuan analisis para siswa. Para pelaku bullying berpotensi tumbuh sebagai pelaku kriminal, jika dibandingkan dengan anak-anak yang tidak melakukan bullying.