Mohon tunggu...
Isar Dasuki Tasim
Isar Dasuki Tasim Mohon Tunggu... Administrasi - Profil sudah sesuai dengan data.

Sebagai Guru SMA yang bertugas sejak tahun 1989 di Teluknaga Tangerang. "berbagi semoga bermanfaat"

Selanjutnya

Tutup

Raket

Pembinaan Beasiswa Atlet Bulutangkis oleh Djarum Dihentikan, KPAI Harus Beri Solusi

9 September 2019   16:01 Diperbarui: 9 September 2019   16:12 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Djarum akan menghentikan beasiswa atlet bulutangkis yang sejak tahun 1974 telah menghasilkan banyak atlet kelas dunia baik yang sudah pensiun atau yang masih bermain di kancah dunia sebut saja Kevin Sanjaya dan rekan. PB PBSI tentunya merasa kehilangan salah satu perhatian swasta dalam menyiapkan atlet andalan yang terjun di dunia Bulu tangkis. Indonesia sangat di segani di dunia internasional sejak dekade 70 sampai 80-an Indonesia selalu mendominasi kejuaraan Bulutangkis tingat Internasional. Sekarang kekuatan Bulutangkis di beberapa negara semakin merata, sebelumnya Cina, sekarang Jepang pun sudah bicara banyak untuk perolehan medali, di sektor Tunggal Putera dan Puteri.

Pembinaan yang bagai mana bila Djarum betul-betul menghentikan pembinaan para atletnya mulai tahun 2020 mendatang. KPAI harus memberikan jalan keluar terhadap di hentikannya pembinaan atlet muda keluaran Djarum. Kompetisi di tanah air juga jarang di lakukan oleh pihak daerah maupun club, mungkin Djarum yang sering melaksanakan tournamen pembinaan atlet muda yang akan menjadi pelapis senior yang telah melanglang buana mengikuti ajang tournamen kelas dunia dan master.

Atlet tentu akan di makan usia dan berhenti dari karier buku tangkisnya, Ganda terbaik Hendra-Ahsan akan segera pensiun beberapa tahun lagi, Kevin  - Gideon mulai menanjak, semua itu harus di ikuti dengan yang lain. Setelah Taufik Hidayat Pensiun, dan Era Susi Susanti pensiun dari bulu Tangkis, untuk menbentuk atlit sekaliber Taufik Hidayat dan Susi Susanti perlu beberapa tahun lagi. Selain eranya berbeda dengan kondisi saat ini. Icuk Sugiarto yang bermain dari kampung-kekampung yang membuktikan bahwa beliau bisa masuk jajaran atlet dunia di era Lim Swi King, beliau bukan sembarang atlet bulutangkis, tetapi kegigihan untuk selalu menang di lapangan merupakan motivasinya. Nah saat ini lapangan yang ada di kampung-kampung sudah mulai di tinggalkan. Ada gedung-gedung yang di sewakan untuk sekedar mencari keringat, tournament antar kampung sudah jarang, jadi sulit untuk menemukan atlet berbakat.

KPAI harus mampu memberikan masukan kepada PB PBSI dalam hal pembinaan atlet bulu tangkis, agar bisa bicara di tingkat dunia jangan hanya sekedar mengkritis Djarum tetapi tidak memberikan  solusi yang terbaik. Kepedulian swasta dalam pembinaan atlet perlu di berikan apresiasi, mungkin baru Djarum yang perusahaan rokok yang peduli  beberapa tahun ke belakang. PB PBSI sangat menyayangkan di hentikan nya pembinaan oleh Djarum, mudah-mudahan ada jalan keluarnya. (IDT)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun