Begitu pula dengan jalan tol lintas sumatera. Pembangunan semua ini memerlukan dana yang sangat banyak, sampai-sampai dana haji menjadi wacana untuk di gunakan dalam pembangunan infrastruktur. Padahal tol lintas Sumatera masih jarang yang melintasi. Lintasan jalan tol sumatera lebih pada bagaimana membawa barang yang akan di bawa ke pulau jawa seperti hasil perkebuan di sekitar pulau sumatera. Kenapa demikian, kebetulan saya hampir setiap tahun berkunjung ke Bengkulu Selatan biasanya hari lebaran, jalan yang dilalui masih sepi tapi ada juga truk yang besar yang mebawa barang, bila hari-hari biasa bukan pada saat lebaran banyak melintas truk berisi pisang dan barang hasil perkebunan.Â
Artinya bahwa Presiden Jokowi telah mempersiapkan infrastruktur untuk warga masyarakat khusunya rakyat Indonesia agar lebih cepat dalam proses pemindahan orang maupun barang. Hanya proses pembangunan infrastruktur memerlukan pembiayaan yang begitu menguras APBN bahkan tidak mencukupi dan akhirnya memerlukan pimjaman dari Luar. Hutang luar negeri Indonesia telah melebihi 30% dari APBN yang menurut Prof. Yusril Ihza Mahendra hutang luar negeri kita telah menyalahi UU keuangan RI yang dapat membahayakan stabilitas keamanan Negara.
Begitulah ambisi seorang pejabat, apalagi seorang Presiden yang ingin mensejahterakan rakyatnya melalui pembangunan infrastruktur terlebih dahulu baru, dengan membangun infrastruktur akan terserap tenaga kerja di daerah, selanjutnya pembangunan di desa-desa  yang juga akan menyerap tenaga kerja dari desa setempat dengan menggunakan dana desa akan terbangun jalan desa yang tidak lagi berlumpur bila di gunakan oleh pejalan kaki.
Sekarang sudah terbangun ribuan kilometer dari setiap desa yang membangun jalan. Tentunya harapan kita bahwa pembangunan yang berkelanjutan harus tetap dilaksakan agar setiap jalan desa di Indonesia menjadi mulus dan dapat di gunakan setiap saat, serta jangan lupa perawatan jalan itu harus dilakukan oleh desa.
Jurus pembangunan infrastruktur sedang dilakukan oleh Presiden Jokowi dengan harapan pada akhir masa jabatannya, pembangunan infrastruktur telah selesai semua dan rakyat tinggal menikmati. Harapannya.
Tahun Pemilu tinggal dua tahun lagi mampukah Presiden Jokowi dengan jurus pembangunan infrastruktur menghipnotis rakyat pada pemilu presiden tahun 2019 untuk melanjutkan jurus pembangunan infrastruktur, kita lihat nanti. Semoga (IDT)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H