Mohon tunggu...
Imam Santoso
Imam Santoso Mohon Tunggu... -

khittah manusia untuk ibadah

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memaknai ‘ People Power ‘ ala Pendukung Prabowo

7 Agustus 2014   22:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:08 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

selengkapnya

UNSUR LEGITIMASI

Seperti sebuah rapat, kuorum untuk sahnya keputusan membutuhkan kehadiran ¾ Seluruh pemilik hak suara. Setiap suara harus dihitung! lalu apakah people power yang akan dilakukan ini sudah mencapai kuorum? Pertanyaan yang tidak mungkin bisa di jawab oleh para pendukung Prabowo Hatta ! karena rakyat yang menentukan pilihan dalam pilpres sudahjelas lebih banyak yang memilih Jokowi ! Kalau ada kubu yang merasa di curangi, sebenarnya tanpa di minta rakyat pasti akan membela habis—habisan calonnya. Karena mereka tahu persis apa yang mereka perjuangkan!. Akan terasa aneh kalau people power di dengungkan, sedangkan pelaksanaan pilpres itu sendiri aman terkendali dan demokratis. Karena itu kalau rakyat yang bergerak di jalan hanya minoritas ,berdasarkan fakta yang tidak jelas ! bagaimana bisa di sebut people power!

UNSUR KETIDAK ADILAN (KEJADIAN LUAR BIASA)

Rakyat tidak akan tinggal diam kala ada ketidak adilan yang terjadi di Indonesia. Apalagi jaman sekarang media TV begitu mudah memuat berita dan di saksikan secara nasional. Banyak contoh yang bisa dikatakan riak keci dari sebuah people power, diantaranya: gerakan koin prita mulyasari, penebusan TKI yang dihukum pancung dan sebagainya.

Di tetangga kita sendiri di Filiphina gerakan people power berawal dari Pembunuhan terhadap Senator Benigno Aquino (1983) . Senator yang menentang Marcos itu dibunuh kala mendarat di Bandara Internasional Manila, setelah menjalani pengasingan selama 3 tahundi Amerika Serikat. Dua juta orang mengantarkan jenazah Aquino di peristirahatannya yang terakhir. Akibat pembunuhan Aquino kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Marcos menjadi runtuh,selama3 tahun gelombang demonstrasi besar-besaran terjadi di negara itu.

Kembali ke pilpres Indonesia!.

Selama perhelatan pilpres 2014, keadaan aman terkendali. Tidak ada kejadian luar biasa yang merugikan capres tertentu. Seandainya ada, pasti pemberitaan semacam ini akan mendominasi pemberitaan media massa secara Nasional .

Sehingga akan menjadi “aneh” kala ada pihak yang merasa di curangi secara TSM (Terstruktur, Sistimatis dan Masif).

Maka jangan mengatasnamakan rakyat dalam aksi yang masih jauh dari suara rakyat!

Secara obyektif penulis merasa gerakan turun ke jalan, kala pendukung Prabowo Hatta kalah di MK bukanlah gerakan “ PEOPLE POWER”! Itu adalah hak menyampaikan pendapat sebagai warga negara !

Salam Demokrasi

Taqoballahu mina wa minkum

Minal Aidzin Wal Faidzin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun