UNSUR LEGITIMASI
Seperti sebuah rapat, kuorum untuk sahnya keputusan membutuhkan kehadiran ¾ Seluruh pemilik hak suara. Setiap suara harus dihitung! lalu apakah people power yang akan dilakukan ini sudah mencapai kuorum? Pertanyaan yang tidak mungkin bisa di jawab oleh para pendukung Prabowo Hatta ! karena rakyat yang menentukan pilihan dalam pilpres sudahjelas lebih banyak yang memilih Jokowi ! Kalau ada kubu yang merasa di curangi, sebenarnya tanpa di minta rakyat pasti akan membela habis—habisan calonnya. Karena mereka tahu persis apa yang mereka perjuangkan!. Akan terasa aneh kalau people power di dengungkan, sedangkan pelaksanaan pilpres itu sendiri aman terkendali dan demokratis. Karena itu kalau rakyat yang bergerak di jalan hanya minoritas ,berdasarkan fakta yang tidak jelas ! bagaimana bisa di sebut people power!
UNSUR KETIDAK ADILAN (KEJADIAN LUAR BIASA)
Rakyat tidak akan tinggal diam kala ada ketidak adilan yang terjadi di Indonesia. Apalagi jaman sekarang media TV begitu mudah memuat berita dan di saksikan secara nasional. Banyak contoh yang bisa dikatakan riak keci dari sebuah people power, diantaranya: gerakan koin prita mulyasari, penebusan TKI yang dihukum pancung dan sebagainya.
Di tetangga kita sendiri di Filiphina gerakan people power berawal dari Pembunuhan terhadap Senator Benigno Aquino (1983) . Senator yang menentang Marcos itu dibunuh kala mendarat di Bandara Internasional Manila, setelah menjalani pengasingan selama 3 tahundi Amerika Serikat. Dua juta orang mengantarkan jenazah Aquino di peristirahatannya yang terakhir. Akibat pembunuhan Aquino kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Marcos menjadi runtuh,selama3 tahun gelombang demonstrasi besar-besaran terjadi di negara itu.
Kembali ke pilpres Indonesia!.
Selama perhelatan pilpres 2014, keadaan aman terkendali. Tidak ada kejadian luar biasa yang merugikan capres tertentu. Seandainya ada, pasti pemberitaan semacam ini akan mendominasi pemberitaan media massa secara Nasional .
Sehingga akan menjadi “aneh” kala ada pihak yang merasa di curangi secara TSM (Terstruktur, Sistimatis dan Masif).
Maka jangan mengatasnamakan rakyat dalam aksi yang masih jauh dari suara rakyat!
Secara obyektif penulis merasa gerakan turun ke jalan, kala pendukung Prabowo Hatta kalah di MK bukanlah gerakan “ PEOPLE POWER”! Itu adalah hak menyampaikan pendapat sebagai warga negara !
Salam Demokrasi
Taqoballahu mina wa minkum
Minal Aidzin Wal Faidzin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H