Mohon tunggu...
isanromansa
isanromansa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Seni Musik UNNES

Mahasiswa S1 Seni Musik UNNES

Selanjutnya

Tutup

Seni

Musik Campursari: Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

23 Desember 2024   00:48 Diperbarui: 23 Desember 2024   00:48 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Musik campursari, perpaduan unik antara musik Jawa tradisional dan musik modern, telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Lebih dari sekadar hiburan, campursari merupakan warisan budaya tak benda yang patut dijaga dan dilestarikan. Keberadaannya mencerminkan kekayaan budaya bangsa dan kemampuannya beradaptasi dengan perubahan zaman. Campursari, yang secara harfiah berarti "campur sari" atau campuran yang beraneka ragam, tidak muncul secara tiba-tiba. Ia merupakan hasil akulturasi budaya yang panjang, menyerap unsur-unsur gamelan Jawa, keroncong, dangdut, bahkan pop. Proses ini menunjukkan dinamika budaya yang hidup dan kemampuan masyarakat Indonesia dalam mengolah dan menyatukan berbagai elemen budaya menjadi sesuatu yang baru dan unik.

Salah satu ciri khas campursari adalah penggunaan instrumen musik yang beragam. Gamelan Jawa, dengan keanggunan dan melodinya yang khas, menjadi dasar musik ini. Namun, campursari juga menambahkan instrumen modern seperti gitar, bass, drum, dan keyboard, menciptakan perpaduan yang dinamis dan menarik. Lirik lagu campursari pun beragam, mulai dari lagu-lagu bertema cinta, kehidupan sehari-hari, hingga lagu-lagu perjuangan. Hal ini menunjukkan kemampuan campursari dalam mengekspresikan berbagai aspek kehidupan masyarakat. 

Meskipun telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan, campursari tetap mempertahankan akar budayanya. Melodi dan ritme gamelan Jawa masih terasa kuat dalam musik ini, menghubungkan campursari dengan tradisi leluhur. Hal ini penting untuk menjaga identitas budaya dan mencegah hilangnya kekayaan budaya bangsa. Namun, perkembangan zaman juga menghadirkan tantangan bagi kelangsungan campursari. Munculnya genre musik baru dan perubahan preferensi pendengar muda dapat mengancam eksistensi musik ini. Oleh karena itu, upaya pelestarian dan pengembangan campursari sangat penting. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pendidikan musik campursari di sekolah-sekolah, penyelenggaraan festival campursari, dan dukungan pemerintah dalam mempromosikan musik ini. 

Pentingnya pelestarian campursari tidak hanya terletak pada aspek seni dan budaya, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi. Campursari telah menjadi mata pencaharian bagi banyak seniman dan musisi, dan pelestariannya akan membantu menjaga keberlanjutan ekonomi mereka. Lebih jauh lagi, campursari dapat menjadi sarana untuk memperkuat rasa persatuan dan kebanggaan nasional. 

Kesimpulannya, musik campursari merupakan warisan budaya tak benda yang berharga. Keunikannya sebagai perpaduan berbagai unsur budaya, serta kemampuannya beradaptasi dengan perubahan zaman, membuatnya patut untuk dijaga dan dilestarikan. Dengan upaya bersama, kita dapat memastikan bahwa musik campursari akan terus menggema dan menghiasi kehidupan masyarakat Indonesia untuk generasi mendatang.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun