Mohon tunggu...
Isabella Djogo
Isabella Djogo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

[Review] Efektifitas Portal Berita Online Kompas

25 Oktober 2017   16:48 Diperbarui: 25 Oktober 2017   17:59 1612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk penulisan tugas kali ini, saya akan menganalisis salah satu portal berita jurnalisme online yang ada di Indonesia yakni kompas.com. Sebagai portal berita jurnalisme online, saya merasa kompas.com sudah mengatur tampilan webnya dengan baik dan apik. Dalam urusan terkait berita-berita yang ada di kompas.com, saya rasa para penulis berita sudah membentuknya sedemikian rupa sehingga menjadi singkat, padat, dan jelas. Intisari berita yang diposting terlihat jelas dari judulnya.

Contohnya berita dengan judul 'Kritik Franz Magnis untuk Larangan Sepeda Motor di Jakarta', dari situ kita sudah dapat menyimpulkan bahwa isinya adalah pendapat seseorang bernama Franz Magnis mengenai Larangan Sepeda Motor. Berita ditulis dengan baik dan ringkas. Paragraf terpanjang pun hanya terdiri dari 45 kata, ditulis menggunakan kalimat aktif, dan langsung pada inti tanpa bertele-tele.

Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, kompas.com mengatur webnya dengan baik. Hal ini terbukti dengan tampilannya yang memudahkan para pembaca untuk menemukan berita. Ada beberapa kategori berita yang disarankan; berdasarkan lingkup berita (regional, nasional, dan internasional) dan berdasarkan jenis beritanya (ekonomi, tekno, bola, dll). Kategori dapat dengan mudah kita temukan di bagian atas dan bawah halaman depan web. Selain itu ada juga berita terpopuler yang diperingkatkan, headline news, dan berita terkini.

1-59f05d4b98182718830d5c92.jpg
1-59f05d4b98182718830d5c92.jpg
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
3-59f05d74b3f5ca32e0329d12.jpg
3-59f05d74b3f5ca32e0329d12.jpg
Selain itu, setiap berita di kompas.com pasti memberikan link rujukan untuk berita terkait sehingga memudahkan pembaca yang ketinggalan berita untuk melihat kembali berita sebelumnya.

Di bagian terakhir, kompas.com akan merujukan kita untuk melihat video mengenai berita yang diangkat. Durasi videonya pun tidak panjang (paling panjang satu menit). Namun menurut saya, adanya video yang dirujuk dari berita-berita di kompas.com kurang begitu bermanfaat. Video dicantumkan hanya untuk memberikan bukti nyata saja.

4-59f05d8ff13344562d0f3882.jpg
4-59f05d8ff13344562d0f3882.jpg
5-59f05d94f13344562e157fc2.jpg
5-59f05d94f13344562e157fc2.jpg
Kemudian, kompas.com pun memberi wadah untuk para pembacanya menyampaikan pendapat atau opini mereka mengenai berita yang dibaca. Kolom komentar ini cukup menarik banyak perhatian pembaca dilihat dari banyaknya komentar yang ditinggalkan.

6-59f05dabff24057f361f9162.jpg
6-59f05dabff24057f361f9162.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun