Mohon tunggu...
Isaac NT
Isaac NT Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Anak nongz abizz

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

GPS Goes to Wonosobo

1 April 2024   10:57 Diperbarui: 1 April 2024   11:22 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu gambar kelompok GPS (Manikayastra)

Pada tanggal 3 Maret 2024 pada tepatnya hari minggu, sekolah GPS mengadakan local immersion ke salah satu desa yang ada di Wonosobo tepatnya di desa Buntu. Local immersion dilakukan pada tanggal 3-8 maret, local immersion dilakukan selama 1 minggu. 

Mereka mengadakan local immersion ke desa Buntu karena mereka ingin mengajarkan anak anak kelas 10nya agar mereka bisa merasakan menjadi warga yang berkerja disana dan menjadi warga desa yang ada disana. Mereka banyak melakukan aktivitas seperti berladang, mengajar, dan melakukan pentas seni. 

Anak-anak Global Prestasi School Bekasi dan Bandung memulai perjalanan immersionya pada malam senin. Perjalanan mereka menempuh 8 - 9 jam dari Bekasi menuju Wonosbo, perjalananya dilakukan malam hari dan sampai disana pada pagi hari pukul 6 pagi. Pada hari pertama mereka langsung menuju rumah masing-masing untuk menaruh barang-barang dan bersiap-siap untuk mengikuti pawai yang dilakukan oleh warga desa Buntu. 

Pawai yang dilakukan adalah mengelilingi desa Buntu bersama beberapa motor dan ada beberapa barongsai. pada hari Selasa Global Prestasi School melakukan kegiatan mengajar ke SDN 1 Buntu, mereka mengajar dari kelas 1-6 SD. 

KeEsokan harinya anak-anak Global Prestasi School berladang di sekitar desa dan setelah berladang anak-anak GPS membantu beberapa panti yang ada disana. 

Ada hal yang menarik yang bisa kita bahas, yaitu perkerjaan para orang tua yang ada disana. Rata-rata orang tua disana memiliki perkerjaan berladang di kaki gunung, mereka berladang dan bertani tumbuhan kentang. penghasilan orang-orang disana adalah berladang kentang yang sangat banyak disana. 

Mereka bisa berpenghasilan tinggi jika kentang yang mereka panen banyak dan kentangnya besar besar semua, Seperti keluarga pak Maddakir. Keluarga pak Maddakir memiliki ladang yang ada dikaki gunung dan memiliki luas kurang lebih 300 meter. Keluaga besar pak Maddakir biasanya setelah panen mereka langsung membawa kentang-kentang hasil panen mereka ke rumah pak Maddakir untuk di timbang dan di jualkan ke konsumer.

 Disaat malam hari mereka menimbang hasil panen kentang mereka, biasanya mereka mendapatkan ratusan kilo kentang dan di timbang kembali menjadi lebih kecil. Mereka bisa mendapatkan hasil jutaan rupiah sekali panen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun