Mohon tunggu...
Alexander Isaac Djunaidi
Alexander Isaac Djunaidi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Selamat datang ke halaman saya, silahkan menikmati karya-karya saya

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Kemenangan Donald Trump pada Pemilihan Presiden AS 2024 Terhadap Ekonomi

17 November 2024   23:03 Diperbarui: 18 November 2024   20:52 2970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu kebijakan utama yang diluncurkan Trump adalah tarif tinggi pada barang-barang impor dari China, yang sudah dimulai sejak masa kepresidenan sebelumnya. Pada 2024, Trump kembali menegaskan komitmennya untuk meningkatkan tarif pada produk-produk yang datang dari negara-negara dengan defisit perdagangan yang besar terhadap AS. Kebijakan ini diperkirakan akan menambah ketegangan dalam perdagangan global dan dapat mengganggu rantai pasokan internasional yang telah terbangun selama bertahun-tahun. Negara-negara besar yang sangat bergantung pada ekspor ke AS, seperti China, Jepang, dan negara-negara di Eropa, akan merasakan dampak negatif jika tarif AS tetap tinggi.

Di sisi lain, negara-negara yang lebih kecil dan lebih independen secara ekonomi, seperti India, dapat memanfaatkan kebijakan ini untuk memperluas perdagangan mereka dengan AS. India, misalnya, dapat meningkatkan ekspor teknologi dan layanan ke AS, yang berpotensi meningkatkan perekonomian domestiknya di tengah ketegangan perdagangan global.

Kebijakan Perdagangan Bilateral

Sebagai respons terhadap kebijakan perdagangan multilateral yang semakin tidak stabil, beberapa negara mungkin akan beralih ke perjanjian perdagangan bilateral. Perjanjian-perjanjian ini akan memungkinkan negara-negara untuk menghindari hambatan tarif yang lebih tinggi, dengan lebih menekankan pada hubungan perdagangan langsung. Sebagai contoh, Jepang dan Korea Selatan mungkin akan mencari perjanjian bilateral dengan AS untuk menghindari tarif yang lebih tinggi terhadap produk otomotif dan elektronik mereka.

3. Pengaruh terhadap Ekonomi Global

Kemenangan Trump bukan hanya mempengaruhi pasar saham dan perdagangan, tetapi juga memiliki dampak yang lebih luas terhadap perekonomian global. Di bawah kepemimpinan Trump, beberapa kebijakan fiskal dan moneter dapat memicu perubahan signifikan dalam tren ekonomi global.

Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Defisit AS

Trump berjanji untuk melanjutkan kebijakan pemotongan pajak dan peningkatan belanja infrastruktur. Pemotongan pajak yang diusulkan dapat memberikan stimulus ekonomi jangka pendek di AS, tetapi ada kekhawatiran bahwa kebijakan ini akan memperburuk defisit anggaran negara. Congressional Budget Office (CBO) memperkirakan bahwa defisit anggaran AS dapat meningkat lebih dari $7 triliun dalam sepuluh tahun ke depan jika kebijakan pemotongan pajak Trump dilanjutkan.

Kebijakan fiskal yang sangat ekspansif ini dapat menyebabkan peningkatan utang publik, yang pada gilirannya dapat memicu inflasi dan kenaikan suku bunga. Dengan naiknya suku bunga, biaya pinjaman akan meningkat, yang akan mempengaruhi negara-negara yang bergantung pada pinjaman luar negeri, terutama negara-negara berkembang yang memiliki utang dalam dolar AS. Kenaikan suku bunga AS juga berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi global karena biaya pinjaman yang lebih tinggi dapat memengaruhi investasi di sektor-sektor penting seperti infrastruktur, teknologi, dan energi.

Kenaikan Harga Energi dan Sumber Daya Alam


Kebijakan energi Trump yang menekankan pada peningkatan produksi energi fosil, seperti minyak, gas alam, dan batu bara, dapat menyebabkan lonjakan produksi energi domestik AS. Meskipun ini dapat menurunkan harga energi di AS, kebijakan tersebut dapat mengganggu pasar energi global. Negara-negara penghasil energi besar lainnya, seperti Rusia dan Arab Saudi, kemungkinan akan merespons kebijakan ini dengan meningkatkan produksi mereka untuk menjaga daya saing mereka dalam pasar energi global.

Namun, kebijakan Trump yang mendukung energi fosil dapat menghambat transisi menuju energi terbarukan. Sebagai contoh, kebijakan yang mengurangi insentif untuk energi terbarukan seperti angin dan matahari dapat memperlambat pengembangan teknologi energi bersih yang dapat mengurangi ketergantungan dunia pada bahan bakar fosil. Akibatnya, tantangan perubahan iklim mungkin akan semakin sulit diatasi, dan transisi ke energi hijau akan membutuhkan lebih banyak waktu dan investasi.

4. Prediksi Ekonomi Global untuk 5 Tahun ke Depan

Pertumbuhan Ekonomi Global yang Tertahan

Meskipun ekonomi AS mungkin mengalami sedikit peningkatan di bawah kebijakan Trump, ekonomi global secara keseluruhan mungkin akan menghadapi stagnasi atau pertumbuhan yang lebih lambat. Ketegangan perdagangan yang meningkat, tarif yang lebih tinggi, dan ketidakpastian kebijakan akan menghambat ekspansi ekonomi, terutama di negara-negara yang sangat bergantung pada perdagangan global. Negara-negara yang mengalami hambatan dalam ekspor mereka ke AS mungkin akan mengalami penurunan dalam sektor manufaktur dan ekspor mereka. Namun, negara-negara yang lebih mandiri dalam hal sumber daya alam dan industri domestik, seperti China dan India, dapat memperoleh manfaat dari peningkatan permintaan domestik mereka dan diversifikasi perdagangan ke pasar-pasar baru.

Fragmentasi Ekonomi Global
Dengan kebijakan proteksionis Trump yang mendalam, ekonomi dunia mungkin akan semakin terfragmentasi. Negara-negara yang sebelumnya sangat tergantung pada sistem perdagangan global yang terbuka, seperti negara-negara Eropa dan Asia Tenggara, akan menghadapi tantangan besar dalam beradaptasi dengan kebijakan perdagangan yang lebih terpusat pada Amerika. Sebaliknya, negara-negara yang lebih independen, seperti China, India, dan negara-negara di Asia, mungkin akan memperkuat ekonomi mereka dengan berfokus pada pasar domestik mereka sendiri dan memperluas hubungan perdagangan dengan negara-negara non-AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun