Mohon tunggu...
Alifis@corner
Alifis@corner Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Serius :)

Sebagaimana adanya, Mengalir Seperti Air | Blog : alifis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mushola An Nabaat Batembat Pace, Bernuansa Klasik Ala Menara Kudus - Trip Jawa #4

8 Agustus 2023   17:50 Diperbarui: 9 Agustus 2023   08:03 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mushola An Nabaat di pinggir jalan Nganjuk Kediri (pribadi)

Meleset,  Terpedaya Google Maps

Trip liburan ke Jawa tahun ini bukanlah wisata. Yang utama adalah silaturahim ke orang tua dan keluarga yang berdomisili di Nganjuk dan Pasuruan serta membackup persiapan anak kedua yang diterima kuliah di Unesa Surabaya.

Setelah istirahat satu setengah hari di Kota Pasuruan, ahad 9 Juli pagi jam 09.30 pagi kami meluncur ke Nganjuk untuk bertemu Pak Mak dan kerabat di desa Jatigreges Pace.

Tol Pasuruan - Kertosono - Nganjuk mempersingkat perjalanan. Niat awalnya mampir ke waduk Mbaduk, via Kertosono tidak lewat kota Nganjuk. Hanya sudah lama tidak jalan blusukan, akhirnya disandarkan pada navigasi google maps. Tidak cek and ricek dengan zooming, nyatanya jalan tembus Kertosono lewat. Masih berkhuznuzon bahwa google maps mencarikan rute terpendek. Kan ada algoritma optimasinya. Woalah, tak dinyana ternyata jalurnya lewat kota Nganjuk. Yang lurus itu tidak selalu benar, :). 

Tidak mau masuk kota, akhirnya sekali lagi percaya google maps untuk mencarikan jalan tembus yang singkat menuju Patihan Loceret. Lewat perkampungan dan persawahan. Karena tidak mengenal situasi, ya ikuti saja walau diselingi sedikit keraguan. Kali ini, akurat tidak.

Benar kejadian. Ketika di perkampungan ada tutup jalan karena ada pest pernikahan, google tidak berkutik. Optimis puter kanan, ternyata jalan buntu, google maps tahunya perintah untuk kembali ke jalur. Google maps tidak faham bulan besar, bulan musim kawin kali. Balik sedikit akhirnya menemukan jalan yang benar. Tembusan itu berakhir di Jalan raya Nganjuk - Kediri dekat pertigaan kelokan desa Patihan, Loceret. Pertigaan itu menghubungkan tiga tujuan. Yang arah timur menuju desa Kecubung searah dengan lokasi Waduk Mbaduk. Arah selatan menuju Pace dan Kediri. Dan arah barat, di belakang kami adalah menuju kota Nganjuk.

Wokelah, waduk Mbaduk meleset, akhirnya niat kedua dibulatkan. Mampir di Mushola An Nabaat, kebetulan waktu pas masuk sholat dzuhur dan Yangti juga ingin melihat mushola yang unik dan bernuansa klasik. Klik, fix !

Dari pertigaan Patihan hanya tinggal 600 meter arah selatan, searah tujuan ke Jatigreges, cukup 1 menit sampai. Mushola ini ada di sebelah kanan jalan, seberang lapangan desa Batembat. Kalau dari arah perempatan tugu Pancasila, pasar pahing Pace posisi mushola ada di kiri jalan dan berjarak 3,3 km, ditempuh sekitar 5 menit.

Ala Menara Kudus, dinamai An Nabaat

Alhamdulillah sampai dan kami bisa menikmati bangunan uniknya. Mushola ini memiliki desain menyerupai Masjid Menara Kudus di Jawa Tengah, yang  menyerupai bangunan candi serta pola arsitektur yang memadukan konsep budaya Islam dengan budaya Hindu-Buddhis. Ikon ini menjadi penanda di masa dakwah sunan Kudus, terjadi proses akulturasi dalam pengislaman Jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun