Takwa mana yang paling ideal? Jelas yang enak, gurih, harum, bergizi, padat kenyal tapi empuk, dan yang pentng, tidak mahal.
Tapi biasanya, tidak pernah dapat yang ideal, karena yang asli biasanya mahal. Proses membuatnya pakem dan pakai SOP, standar operasional prosedur. Bahan pilihan dan waktu membuatnya lebih lama.
Jalan TaqwaÂ
Orang yang makan tahu takwa belum tentu orang Islam, Â beriman apalagi bertaqwa, walau tahunya berkualitas karena proses yang ketat.
Taqwa secara etimologi berasal dari kata waqa -- yaqi -- wiqayah yang artinya menjaga diri, menghindari dan menjauhi. Secara terminologi, taqwa adalah takut kepada Allah berdasarkan kesadaran dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta takut terjerumus dalam perbuatan dosa. (Wahdah.or.id)
Ibnu Qayyim berkata, "Hakikat takwa adalah menaati Allah atas dasar iman dan ihtisab, baik terhadap perkara yang diperintahkan atau pun perkara yang dilarang. Oleh karena itu, seseorang melakukan perintah itu karena imannya, yang diperintahkan-Nya disertai dengan pembenaran terhadap janji-jani-Nya. Dengan imannya itu pula, ia meninggalkan yang dilarang Allah dan takut terhadap ancaman-Nya.
Takwa dalam Alquran memiliki tiga makna yaitu:
- 1. Takut kepada Allah dan pengakuan superioritas Allah. Hal ini seperti kalam-Nya yang artinya, "Dan hanya kepada-Ku lah kamu harus bertakwa. (Al-Baqarah: 41)
- 2. Bermakna taat dan beribadah, sebagaimana kalamnya yang berarti, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar takwa." (Ali-Imran: 102). Ibnu Abbas berkata, "Taatlah kepada Allah dengan sebenar-benar ketaatan. Mujahid berkata "Takwa kepada Allah artinya, Allah harus ditaati dan tidak dilupakan, disyukuri dan tidak dikufuri."
- 3. Dengan makna pembersihan hati dari noda dan dosa. Maka inilah hakikat dari makna takwa, selain pertama dan kedua. Sebagaimana termaktub dalam firman-Nya; "Dan barangsapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah dan bertakwa, maka itulah orang-orang yang beruntung." (An Nur 52)
Untuk menggapai level taqwa melalui jalan panjang, apalagi instan. Taqwa tidak menetap di kalbu. Mesti diasah, dilatih, dirawat, dibiasakan. Contoh, orang Islam yang sudah dilevel beriman, diwajibkan beribadah di bulan Ramadhan, utamanya berpuasa. Dengan menaati SOP-nya cita-citanya adalah mencapai derajat taqwa. Tidak mudah untuk meraihnya.
Taqwa terulang dalam Alquran sebanyak 259 kali dengan makna yang cukup beragam, di antaranya: memelihara, menghindari, menjauhi, menutupi, dan menyembunyikan.
Ulama memberi arahan, jalan yang bisa dilalui untuk menggapai taqwa, ada 5 yaitu : Mu'ahadah, Muraqabah, Muhasabah, Mu'aqobah, dan Mujahadah.
Mu'ahadah adalah senantiasa mengingat perjanjian kita dengan Allah. "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan" (Al Fatihah 5), sebab akan menumbuhkan keikhlasan dalam beribadah dan dijauhkan dari kesyirikan.
