03.00 Waktu Kupang
Jam 03.00 pagi kami bangun untuk beres-beres bawaan. Rencana terbang dengan Lion di pagi jam 06.15. Alhamdulillah, semalam sudah checkin online, boarding pesawat jam 05.45. Berarti paling tidak jam 05.30 kami berdua harus sudah keluar rumah.
Yap, gedabrusan sejak kemarin harus bereskan urusan validasi data, laporan realisasi kinerja, acara lamaran anak tetangga, blanja oleh-oleh, snak kucing yg mau ditinggal, kuras kolam malam-malam, pagi ini pun menata dengan ketergesaan. Adzan subuh kulalui, kali ini tidak jamaah masjid.
Seusai mandi dan dirasa siap, pas jam 05.31 kami berdua sudah diatas grab mobil menuju bandara. Antri sekitar 8 menit menyerahkan tas bagasi, saat tiba di waiting room gate 1 ternyata sudah kosong. Tidak ada antrian. Pas. Alhamdulillah. Langsung menuju pesawat.
Selalu kuposisikan duduk dekat jendela. Hobi duduk menyudut, selalu tertarik view luar jendela. Perjalanan udara 2 jam kurang, dijadwalkan tiba di 07.15 waktu Juanda, ternyata di 06.58 pesawat sudah landing. Alhamdulillah.
Komuter atau Bis?
Dari awal tidak mau merepotkan keluarga untuk jemput, maka pilihan normal adalah nge-Damri menuju terminal purabaya lalu ambil bis tujuan Probolinggo - Jember via tol Pasuruan.
Tapi kami pilih alternatif sambil mengambil tas bagasi. Beli tiket komuter Stasiun Gedangan Sidoarjo tujuan Stasiun Pasuruan Kota. Waktu menunjuk di jam 7.38 Sebelum keluar terminal 1 Juanda, dengan aplikasi KAI beli 2 tiket komuter dibayar dengan OVO. Â Murah meriah. Tiket digital dengan QR code sudah dapat. Bagaimana cara ke stasiun Gedangan? Ha ya ada sisa waktu 37 menit komuter pergi dari stasiun.
Sambil jalan keluar, saya buka aplikasi traveloka untuk pesan mobil online. Terminal 1 - stasiun Gedangan berjarak 10 km, dengan biaya rerata 150k -  200k. Tidak relate dengan tiket komuter dari Stasiun Gedangan - Stasiun Kota Pasuruan yang  45 km hanya 12k. Yap itulah, realitas ekonomi berbicara.
Sedang berfikir ragu, bis atau kereta, kami sambil jalan mengarah menuju ke Damri. 70% Damri. Untung istri mengingatkan Damri Juanda - Bungurasih 70k berdua. Lah hampir sama dengan tawaran calo-calo taksi yang sedari tadi kita tolak halus karena menawarkan 100k - 150k antar ke Stadiun Gedangan. Pikir- pikir kalau ngebis, mesti ganti 2 kali bis, ada waktu tunggu lagi dan masih tambah becak/mobile online utk sampai ke rumah. Wis, ayok ke Stasiun Gedangan saja.
Sambil jalan, seorang calo langsung kami panggil dan sepakat di 100k. Traveloka saya close. Tidak jadi. Waktu sudah di 7.45. sisa 30 menit komuter jalan. Calo itu panggil driver yang ternyata masih sholat dhuha di masjid ujung parkir Juanda. 3 menit belum juga nongol mobilnya. Saya tidak sabar, berujar,
Mengejar atau Ditinggal!
"Dalam 5 menit tidak berangkat, batal ya pak!"
Yap, karena tidak ada guna jika diantar tapi kami tertinggal komuter. Saya dan istri sedikit gelisah, sambil cek waktu terus. Akhirnya nongol juga mobil putih diantara mobil yg mengarah ke kami. Yap, kami jalan tepat di 7.53. Sisa 23 menit menuju 8.16
"Agak cepat ya pak, komuter kami berangkat jam 8.16. Nututi ga ya pak?"
"Saya usahakan, tapi biasanya di Aloha agak macet ada penutupaan dan pengalihan", ujar pak sopir.
" Ya, berusaha yang terbaik pak", pasrah kami.
Benar di dekat pertigaan menuju Aloha jalan agak melambat, tapi pak sopir lihai. Sedikit ada celah bisa melaju.
Kurang 200m dari stasiun mobil sudah sejajar dengan rel KA. Posisi stasiun ada di seberang rel. Waktu sudah di jam 8.08, kurang 8 menit kami akan ditinggal komuter. Â Lalu jalan melintang rel yang akan kami lewati ditutup. Posisi kami tertahan. Waktu terus berjalan. Yang akhirnya aku tahu, kereta itulah, komuter yang akan kami naiki. Sudah datang.
Kami masih tertahan. Agak menggerutu karena lelaki pengatur lalu lintas mendahulukan kendaraan yang dari depan. Tidak tahu kami dikejar waktu. Akhirnya mobil kami diarahkan lewat. Kurang 5 menit.
Berbelok kekiri jalan, stasiun sudah terlihat di kejauhan. Masih 4 menit. Sampai depan, semburat sy turun, ambil bagasi saya ucap terimakasih pada pak sopir. Â Istri dibelakang tertinggal untuk membayar.
Pas kurang 2 menit. Sy dekati seorang petugas di ruang tunggu dekat alat scanner  QR di pintu masuk pemberangkatan, dan saya arahkan hape. Bunyi 2 kali dan kami dipersilahkan masuk. Alhamdulillah.
Dalam 1 menit kami pun sudah duduk di gerbong komuter. Ulang-ulang kami ucap syukur masih di tunggu komuter. Tidak ketinggalan.
Hari itu, kami berkejaran dengan jadwal. Berpacu dengan waktu. Yang selalu pas dan pas. Komuter pun berangkat. Kami lega. Sebentar lagi ketemu keluarga. Yang tidak diberitahu, bahwa kami akan datang.
Jum'at - 07 Juli 2023
Kota Pasuruan