Sekop berdenting beradu kerikil, seiring tanah perlahan menutup liang lahat. Dua ibu yang turut hadir memfoto proses dan mengirim ke pihak keluarga. Rasa tanggungjawab sebagai sesama, memaksa berdua bertahan sampai jauh malam turut hadir di pekuburan.
Bergantian para lelaki malam rela berkeringat dan berlumpur tanah liat. Sayup diseberang pemakaman, ada pesta anak manusia. Yang kami yakin tidak sedang terfikir fasa kematian. Pesta melenakan, seakan kehidupan akan abadi tak terpisahkan. Â
Prosesi malam Ahad kemarin, diakhiri dengan do'a teruntuk almarhum pak Alex Tulle, dan doa selamat untuk umat manusia. Kamipun buyar meninggalkan pekuburan menembus kegelapan malam.
Selamat beristirahat jasad. Fisikmu tidak abadi. Damai jasadmu menyatu di dalam bumi. Di kehidupan setelah kematian, ruhmu berlanjut.
Engkau telah diabsen, kami pun pada akhirnya akan antri diabsen. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu.
241021 Penfui
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H