Disini, agak runyam biasanya. Dan istri setiap selesai biasanya akan bilang,
"Hadeeh, ini seperti habis melahirkan anak ke-empat !". Saya hanya bisa senyum nyengir, menguatkan. Hehehe...
Pengalaman selalu membelajarkan. Dan dari beberapa kali pengantaran, akhirnya teman anak mendapatkan formula solusi yang paling efektif dan cerdas.
"Bu, saya tunggu pak ojek di tempat pemakaman saja, tolong dikonfirmasi !"
Nah, siapapun orang di lingkungan situ akan mudah menjawab dimana lokasi kompleks pemakaman jika pak ojek kebingunan. Dan titik tempat pemakaman terdeteksi di maps. Solusi jitu sekaligus mendebarkan. Hmm, :)
Sekali dua kali pengantaran terpaksa dikirim di malam hari, saat teman anak harus piket ke kantor sejak pagi, baru pulang gelap malam. Jadi, bayangkan teman anak dan pak ojek bertransaksi di kegelapan tempat pemakaman. Ini menjadi ajang uji nyali keberanian,hehehe...
Finally, yapp barang akhirnya lancar bisa diterima. Dan untuk begitu itu bisa memakan waktu setengah jam sendiri, selanjutnya teman PKL anak mengantarkan ke rumah isoman.
"Bagaimana makanannya, habis ga ?"
"Habis. Naged habis dan nasi malam habis juga"
Alhamdulillah. Selera makannya sudah pulih. Sungguh melegakan. Semoga Allah ridho memberikan kesembuhan dan anak pulih sehat sehingga mampu beraktivitas bersama teman-temannya dalam PKL sampai program berakhir.
120721
alifis@corner
