Konsul dengan dosen pembimbing, dengan mengemukakan hasrat untuk hadir di Depok merawat anak. Dan jawaban yang kami dapatkan sangat santun dan melegakan,
"Ibu boleh kesana tapi harus prokes ketat. Anak Ibu dirawat isoman dengan baik, dilingkungan baik. Rutin diperiksa oleh 2 dokter dan 2 suster yang tinggal dalam kompleks. Saran saya ibu menunggu bersabar"
Konsul dengan kantor kementerian terkait sektor esensial non esensial. Dan jawabannya juga jelas, WFH karena non esensial. Simpelnya, ketika memaksakan untuk sampai disana, tidak ada juga orang kantor pusat yang bisa ditemui. Apa artinya. Nihil tidak ada hasil.
Akhirnya, ide nekat untuk menembus wilayah PPKM Darurat Jawa Bali, lebih khusus menembus sekat wilayah Depok, Jakarta urung dan batal dengan sendirinya. Dengan kelegaan, karena anak dirawat dengan penuh perhatian dan kami pun tidak harus sok menjadi superhero mengarungi medan peperangan yang penuh dengan senjata mematikan.
Allah Maha Berkehendak, dan ini menjadi bagian dari keikhlasan kami dalam menjalani kehidupan. Ada ikhtiar, usaha tetapi rasionalisasi rasa ortu juga harus dikedepankan.
Terima kasih Allah, terima kasih orang" baik. Semoga pandemi segera berakhir.
alifis@corner
100721
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H