Sudah ada sejumlah pasien Covid meninggal di luar rumah sakit. Bahkan jenazahnya terlantar di depan rumahnya. Ini pertanda serius. Tapi sebagian orang makin kencang menyuarakan konspirasi, meremehkan kajian ilmiah vaksin menjadi fucksin, dibalik ketidakcekatan pemerintah umtuk mengambil sikap tegas dan mitigasi yang lugas.
De facto, rumah sakit memang penuh dan mulai berlakukan pemilahan pasien. Jangan masa bodoh terhadap prokes. Keadaan darurat ini nyata. Tapi,
Angel wis, Angellll... !!!
Tapi masih saja ada yang membangun argumen menyesatkan.
Covid bisa sembuh? IYA
Lebih banyak yang selamat ya? IYA
Trus kenapa kuatir sekali ?? KOK LEBAY SEKALI...!!!
Argumen begini ini yang menyakitkan. Enteng dan ringan sekali cuap-cuapnya. Fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang tersedia tidak akan sanggup kalau sampai ledakan kasusnya melebihi kemampuan saat ini.
Yg SEHARUSNYA BISA SEMBUH, bisa gak tertangani dengan baik. Yang harusnya pasien non covid bisa ditangani UGD jadi terabaikan karena antrian. Akhirnya semua  KALAH juga.
Masyarakat Indonesia akhirnya tertindas oleh ketidaksabaran, ketidakpercayaan, kekurangajaran. keangkuhan, kesombongan, kecerobohan... dan lain sebagainya.
Masyarakat Indonesia teradu domba, terpolarisasi, saling menggurui, menyalahkan dan mencacimaki. Masyarakat dan bangsa Indonesia, akhirnya KALAH.
Korban berjatuhan, kecemasan dan kesedihan melanda di swmua lini masa. Kurva dan grafikpandemi atas nama statistik memuncak dengan spartan. Debar jantung berdegub tidak beraturan. Cerita India seakan tanpa dinyana datang menghampiri dengan tiba-tiba.
Angell wis, Angellll....!!!