Tips ini saya dapatkan berdasarkan saran langsung dari petugas Laboratorium Medis Al-Aziz di Kota Pasuruan sesaat sebelum flocked swab ditusukkan dalam-dalam ke lubang hidung saya. Membayangkan saja geli ya, atau malah ngeri takut?
 Tidak ! Ternyata prosesnya cepat dan terasa nyaman-nyaman saja. Bahkan sambil senda gurau. Apa tipsnya? TELAN LUDAH SAJA !. Silahkan ikuti cerita saya.
Tanggal 3 Januari 2021, 9 hari yang lalu kami harus terbang kembali ke Kupang, NTT seusai menyelesaikan beberapa urusan terkait sekolah anak serta silaturahim dengan keluarga besar. Saat penerbangan keberangkatan ke Jawa [Baca : Terpekur Di Awan Saat Pandemi Menari] hanya diwajiban rapid test antibodi. Tetapi sejak diberlakukan aturan baru melalui Surat Edaran Satgas COVID-19 yang mewajibkan rapid test antigen yang hanya berlaku 3x24 jam, mau tidak mau kami harus melengkapinya sebelum perjalanan kepulangan [Baca : Dari Window Seat 25 K GA 448].
Pencarian informasi dimana Klinik / Lab Medis atau RS melayani, kami gali melalui kerabat, teman serta via Google pun dilakukan. Ada dua tempat terdekat yaitu di Laboratorium Medis Al-Aziz, di Kota Pasuruan dan Klinik Praditha Medica di Kraton, Kabupaten Pasuruan. Kami putuskan memilih di Laboratorium Medis Al-Aziz karena dekat rumah, jam 08.pagi sudah buka dan biaya lebih murah. Standar HET Â 250 ribu. Di bandara sebenarnya juga kami tahu ada layanan yang katanya lebih murah, tetapi menyimak berita begitu mengularnya antrian, dalam keadaan pandemi seperti saat ini, itu pilihan yang buruk. Jujur, yang semula ada minat menjadi lenyap.Â
Pagi itu sudah ada 20 orang yang mendaftar dan sudah dilayani bahkan mungkin sebelum jam 08 pagi. Registrasi dilakukan di meja Satpam dengan mengisi form identitas dan jenis layanan. Saya dan istri rapid test antigen sedangkan anak perempuan saya Azka yang berumur 8 tahun, rapid test antibodi. Form saya serahkan di kasir, 5 menit kemudian dipanggil untuk menyelesaikan administrasi pembayaran. Kami mendapatkan 3 bukti pembayaran dan 3 kupon antrian. 1 Kupon dibawa tante Nindya yang menemani Azka rapid test di ruangan dalam, sedangkan 2 kupon saya serahkan ke petugas lab bagian rapid test antigen yang berlokasi di gedung sisi kanan terpisah dengan gedung utama. Semua terproses dengan efisien dan cepat. Mungkin karena belum padat antrian.
Di depan ruang uji, di bangku panjang sudah duduk 8 orang yang sabar mengantri. Ya, syukur tidak akan lama. Secara bergiliran petugas lab memanggil nama dan satu persatu masuk ke ruangan tersebut. 10 menit kemudian nama istri dipanggil, dan saya ijin sekalian mendampingi ke dalam. Petugasnya baik, saya diperbolehkan ikut menyaksikan.
Petugas Lab Medis tersebut brpakaian APD lengkap, masker medis, N95 dan nure cap. Tertutup dari atas sampai bawah. Dengan ramah mempersilahkan duduk dan melontarkan beberapa prtanyaan.
"Ibu ada keluhan atau merasakan ada gejala ?"
"Merasakan pilek atau batuk tidak ?"