Mohon tunggu...
Alifis@corner
Alifis@corner Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Serius :)

Sebagaimana adanya, Mengalir Seperti Air | Blog : alifis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Survei: Problematika Mahasiswa Saat Kuliah Daring dan Solusinya

12 Juni 2020   15:32 Diperbarui: 16 Juni 2020   03:41 3667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media kuliah daring menyedot pulsa (dokpri)

 Sempat viral di media sosial, ada tuntutan pada berbagai kampus terkait fenomena ini. Kuliah daring yang menyedot pulsa atau paket data mahasiswa semestinya bisa dikompensasi pihak kampus karena dalam kuliah normal sudah masuk dalam rincian UKT pada item fasilitas wifi mahasiswa. Bahkan BEM Seluruh Indonesia sempat menggulirkan permintaan relaksasi biaya kuliah pada Mendikbud Nadiem Makarim. Mencakup pembebasan atau relaksasi biaya kuliah atas penerapan SFH dan tidak dapat diaksesnya berbagai fasilitas kampus, biaya pembelian paket data kuota internet sebagai pengganti perkuliahan melalui daring, dan pemberian logistik kepada mahasiswa terdampak covid yang terisolasi di sekitar kampus. (AntaraNews)

Banyak kampus mengkompensasi dengan berbagai cara, misalnya memberi sumbangan paket data secara langsung pada mahasiswa, ada yag dikompensasi dengan pemotongan SPP di semester berikutnya, dan lain sebagainya. Walau itu tidak sepadan dengan hak yang seharusnya diterima oleh mahasiswa sebagaimana kuliah tatapmuka dan beraktivitas di kampus.

Free Akses E Learning yang tidak efektif

Pemanfaatan paket free akses untuk kuliah daring  (dokpri)
Pemanfaatan paket free akses untuk kuliah daring  (dokpri)

Kuota 30 GB  free akses elearning untuk 130 PT dari Telkomsel , atau 30GB kuota Edukasi Indosat Ooredo untuk akses platform elearning dan situs resmi dari universitas, atau paket Ilmupedia untuk mengakses Quipper, Zenius, dan lain-lain ternyata tidak banyak membantu mahasiswa dalam masalah paket data.

57,9% mahasiswa memilih tidak bisa digunakan untuk menyatakan bahwa paket tersebut tidak bermanfaat secara langsung dengan model pembelajaran yang diterapkan di kampus atau lebih spesifik metode dosennya.

Ilmupedia, situs resmi kampus dan bahkan elearning kampus bukan web yang dimanfaatkan langsung oleh dosen untuk berinteraksi dengan mahasiswa. Yang dominan digunakan adalah google classroom, zoom, WA bahkan youtube yang tidak masuk dalam paket free akses.

Yang mengatakan sedikit membantu (31,4%) adalah mahasiswa yang sedang beruntung beberapa dosennya menggunakan platform elearning kampus, atau merasakan manfaat saat mencari referensi dari platform atau situs semacam Quipper. Yang merasakan manfaat kurang dari 10%.

Ada yang harus dibenahi dari dua sisi, yaitu dari sisi kampus untuk mengarahkan seluruh dosennya memanfaatkan elearning kampus untuk kuliah daring. Membagi materi dan pembahasan pendalaman baik berupa PDF, voice chat dan video di elearning. Bukan sekedar link yang ujung-ujungnya mahasiswa akan mengakses aplikasi yang menyedot pulsa kembali. Resikonya adalah server elearning kampus terbebani. Itu menjadi tugas pengelola IT elearning untuk memaintenance supaya keberlangsungan elearning juga tetap terjaga.

Sinyal Di Balik Kuliah Daring ?

Kuliah daring akan terhambat juga karena keterbatasan dan ketersediaan sinyal provider. Untuk mahasiswa yang domisili rumahnya di daerah tidak terjangkau sinyal internet, berarti harus mengungsi ke daerah yang bisa menangkap data internet. Secara umum layanan internet yang umumnya adalah telkomsel dan indosat memadai. 32,2% mahasiswa mengatakan lambat tetapi masih memadai. Hanya 8,3% yang menyatakan sangat lambat dan cukup menganggu.

Hal ini akan juga dipengaruhi oleh aplikasi yang dipakai kuliah daring oleh dosen. Jika berbasis teks atau video pembelajaran, walau lambat masih bisa didowload dan dipelajari. Tetapi jika pembelajaran berbasis streaming, ini menjadi problema besar.

Media kuliah daring menyedot pulsa (dokpri)
Media kuliah daring menyedot pulsa (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun