THE WORDS OF MOUTH MARKETING! Mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan, bahwa...sedemikian hebatnya penyampaian via mulut ke mulut! Perbincangan dengan topik seputar jejaring sosial ini kerap kita jumpai... Bahkan tak jarang, sekarang orang malah bertanya: ID Facebook/ Twitter kamu apa? Bukan lagi menanyakan nomer telepon, hehehe... Dalam sebuah gurauan juga bisa dilukiskan, betapa seorang ayah tampak bersusah payah menemukan anak lelakinya, Rio...yang masih ABG. Setelah tanya sana-sini, si ayah mendapatkan petunjuk keberadaan putranya lewat teman-temannya...wah, pak-kalo mo cari si Rio-mah, di Facebook aja? Si bapak pun lalu menemukan anak lelakinya tengah asyik surfing di sebuah warnet, hehehe... Begitu mewabahnya jejaring sosial ini, yang hingga sekarang...orang masih berniat mendaftarkan account-nya! Saya, tergerak hati membuat account di Facebook, saat membaca di sebuah media bahwa rekor user-nya konon sudah melampaui rekor jejaring sosial yang lebih dulu ada! Apalagi media itu menulis, bahwa jejaring pertemanan ini memungkinkan kita bisa berinteraksi dengan figur publik, benar-benar menarik hati? 26 Desember 2008, awal saya bergabung di Facebook...itu pun mendaftar via ponsel, alias memajang foto profil pun belum! Mulailah keasyikan saya terbawa ke dalam jejaring sosial ini, dari yang awalnya malas berlama-lama menatap layar komputer, kini bagai tersedot ke dalamnya... Dalam kurun waktu lima bulan berselang, tampaknya jika kita cermati...kita layaknya membangun sebuah pencitraan diri di sini! Bahwa proses pencarian itu, ada ujungnya... Jujur, awalnya duh-asyik juga ya, Facebook bisa nge-add orang terkenal, terus bisa chatting sama dia ,tau segala-galanya dari dia...memajang foto pribadi se-narsis mungkin...atau bikin status yang 'lebay' abis... alias suka-suka kita-lah! Perkembangannya jadi berbeda, figur terkenal belum tentu menyempatkan diri untuk berlama-lama menatap gadget-nya...belum tentu mau membalas comments, pesan, atau chatting sekali pun...sebab sama seperti kita,mereka mungkin punya keterbatasan...jikalaupun ada, beruntunglah anda! (Sebelumnya, terimakasih buat Mbak Rissa Soesmex, Mas Abi Hasantoso, Bang Candil, Mas Rizky Hanggono, Mas Reza Bukan, Bang JohandI Yahya, Kang Iwa K, dll...yang menyempatkan diri buat membalas pesan, comments, juga chatt, hingga re-twitt!) Ada sebuah proses, perjalanan panjang...yang membuahkan sebuah rambu-rambu, bahwa tak sembarangan kata bisa kita post-kan di status, tak setiap pose narsis kita disukai orang... Itu jika kita bisa membesarkan hati menampung kritik...belum lagi deretan panjang orang yang antipati menorehkan 'delete'...bisa terjadi di sini! Hal-hal tersebut semacam proses pembelajaran, jadi apa yang anda mau bisa terbaca di sini! Saya, dan mungkin juga anda berpendapat...Facebook/ Twitter adalah ajang pertemanan yang memungkinkan kita berbagi di dunia maya, entah foto, musik, video...bisa menelusuri teman-teman lama, tempat yang asyik buat adu argumen hingga lintas benua, atau bisa jadi bagi sejumlah orang menganggap jumlah user yang bejibun, merupakan pangsa nan prestisius buat berpromosi! Apapun cara anda memandang Facebook/ Twitter...buatlah ajang ini menjadi media menebar nilai-nilai kebaikan di sini, meski bebas berekspresi, kita jadikan diri kita sebijaksana mungkin menimbang materi apa yang akan kita post-kan? Hati-hati dengan status yang memberitahu lokasi keberadaan anda, juga apapun yang menyangkut masalah finansial, sebab kita tau...kriminal ada di mana-mana! Terakhir...KAMU MEMBENTUK IMEJMU SENDIRI DI FACEBOOK/ TWITTER INI. HATI-HATI, ORANG AKAN MENGINGAT APAPUN YANG PERNAH KAMU TULIS! INGATLAH...APA PUN YANG ANDA TULIS, ITULAH CERMINAN DIRIMU! Salaam... (Inzet Foto: Ulang Tahunnya Rika, karya: Wa)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H