Mohon tunggu...
Irza
Irza Mohon Tunggu... Atlet - -

sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berharap Restu

1 Januari 2024   22:38 Diperbarui: 1 Januari 2024   23:12 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia yang terhalang oleh kata-kata,

Cinta kita tumbuh di tanah yang tidak terjamah.

Orang tua berbisik, merentang bayang-bayang keraguan,

Namun hati kita bersatu, menantang segala pertanyaan.

Cinta sejati tak kenal batas dan rintangan,

Seperti angin yang lembut, melintasi pegunungan tinggi.

Meski restu tak menyertai langkah kita,

Hati ini yakin, bahwa cinta kita abadi.

Terhalang restu, namun kita bertahan,

Bagai bunga yang mekar di padang pasir tandus.

Doa-doa kita menyatu dalam pelukan malam,

Berharap kelak restu akan menghampiri kita.

Mungkin saat ini adalah ujian kesabaran,

Namun cinta sejati akan terus bersinar.

Tetaplah bersamaku, di dalam doa kita saling berbisik,

Mungkin esok, restu akan datang, membuka tirai cinta.


Untukmu, my Princess.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun