Haloo Travelers...!!!
Orang gila mana yang kepikiran mau liburan 4 hari jelang jadwal trip tanpa perencanaan. Ya, Itu adalah saya.
Sudah lama vakum menulis blog. Apalagi, tentang solo backpacking. Selain karena sudah lebih dari satu tahun rehat solo backpacking, terkadang juga diri ini diliputi penat yang berkepanjangan, hingga membuat saya malas untuk menulis blog yang akhirnya merembet ke"buntu"an pikiran. Saya sejatinya bukan seorang penulis handal, tetapi hanya suka menulis. Maklum, masih amatir, jadi menulis hanya untuk menyederhanakan isi pikiran yang rumit, mencurahkan isi kepala dan pikiran kedalam coretan. Tak ada salahnya menuangkan kemelut yang bergelayut di pikiran kedalam tulisan. Tulisan tersebut dapat dibaca kembali atau disimpan sebagai arsip pribadi. Dengan mengungkapkan apa yang ada dalam hati setidaknya bisa mengurangi stres dan menghasilkan sebuah tulisan.
Oke gaess, kita balik ke topik. Awal rencana, saya dan dua teman kepikiran mau trekking ke Gunung Agung (Bali). Sayangnya setelah beberapa bulan berlalu dengan pelbagai kendala dan pertimbangan, terutama dikarenakan tiket pesawat yang masih mahal dan juga salah satu teman saya kembali akan berangkat untuk berlayar lagi alhasil, untuk trekking ke Agung kita pending (baca: gagal). Bingung karena sudah terlanjur ingin jalan di tahun ini, saya memilih banyak destinasi untuk menggantikan trekking Gunung Agung yang gagal.
Meskipun saya masih dalam proses merangkai rencana ngebolang untuk tahun depan, rasanya kini saya sudah sangat-sangat membutuhkan liburan singkat. Sebuah keinginan yang sudah membuncah tersebut membuat saya memutuskan solo trip singkat ke Labuan Bajo, Flores (NTT). Akhirnya, Hari Rabu pagi tanggal 21 Agustus 2024, sayapun membeli tiket pelni jurusan Makassar-Labuan Bajo. Saya issued tiket kapal laut 4 hari sebelum keberangkatan spontan bahkan tanpa itinerary sekali pun. Ada ungkapan yang bilang kalau unplanned trip is the most memorable one, dan ternyata itu benar adanya untuk trip saya ke Labuan Bajo kali ini.
Tidak, saya tidak mengajak siapapun, karena selain tidak akan ada teman yang mau diajak dadakan, well, saya juga tidak punya banyak teman dekat yang suka travelling. Traveling kok sendirian? Apa nggak kesepian tuh waktu di jalan? Aman gak traveling sendirian? Serunya Dimana? Pertanyaan senada ini kerap kali dilontarkan ke saya. Liburan tak harus selalu bersama teman atau keluarga. Terkadang solo traveling sendirian bisa jadi sangat berkesan dan seru. Melakukan solo traveling sebetulnya sangat menyenangkan karena dapat memberikan kesempatan untuk menjelajah secara bebas. Akan ada saja kisah seru dan tak terduga saat solo trip. Rasanya, tak ada momen liburan yang berjalan biasa saja. Selain itu, kamu juga dapat menemukan adanya kebebasan dan kesempatan untuk bisa mengenal diri dengan lebih baik.
Setelah melalui perjalanan laut kurang lebih 17 jam, sayapun menjejakkan kaki di Pulau flores tersebut, Setibanya di Labuan Bajo waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang dan saya belum memilih tempat menginap sama sekali. Sayapun bergegas turun dari kapal laut dan memutuskan untuk jalan-jalan di Kawasan Marina Waterfront. Sambil menikmati segelas kopi yang saya beli dari penjaja minuman di kawasan pelabuhan sembari searching hotel.
Karena hari sudah semakin terik sayapun langsung menghabiskan kopiku dan bergegas berlalu meninggalkan kawasan pelabuhan menyusuri jalan Soekarno Hatta dengan mengandalkan google maps untuk menuju lokasi hotel sambil mengeksplore ruas ruas jalanan kota Manggarai. Suasana jalan raya di pusat keramaian labuan bajo hari itu terlihat lenggang dari kendaraan, suasananya pun nyaman, udara juga sejuk meski matahari terik. terlihat banyak ojek yang lalu Lalang sembari menawarkan tumpangan kepada traveler atau turis termasuk saya. Saya hanya membawa daypack kecil, jadi cukup nyaman untuk berjalan santai di sekitaran jalan utama di Labuan Bajo tersebut.
Tidak kerasa perut mulai bergejolak ngasih sinyal untuk diisi, akhirnya saya memutuskan untuk mampir makan siang di salah satu angkringan di samping dermaga kampung ujung. Saya memesan nasi beserta lauknya plus kopi hitam khas Manggarai cuma 20rb-an aja udah cukup kenyang.
Sehabis menyantap makanan yang saya pesan, saya memutuskan untuk langsung menuju hotel tempatku akan menginap. Ternyata lokasi hotel yang sudah saya booking jaraknya hanya puluhan langkah jalan kaki dari angkringan tempat saya makan.
Tak perlu khawatir mencari penginapan di Labuan Bajo. Di jaman serba aplikasi ini, untuk mencari penginapan sangat mudah dengan harga yang terjangkau menyesuaikan budget. Salah satu alternatif penginapan yang bisa Anda coba adalah Siolai Hotel yang terletak di Kampung Ujung. Untuk kamarnya sendiri ada dua pilihan tipe kamar fan dan ac, kamar mandi dengan shower, closet duduk. Bagunan hotel ini memiliki 3 lantai dan masih terbilang baru. untuk kamarnya sendiri, menurutku sudah cukup luas dan nyaman. kamar mandinya bersih meskipun airnya sedikit terasa asin. Bagi saya penginapan yang dituju cukup untuk mandi dan beristirahat saja sehingga tidak perlu mematok jenis penginapan dengan fasilitas mewah. lagipula, rencananya sebagian besar waktu kuhabiskan untuk jelajah dan mengeksplore, jadi untuk kamar yang disediakan menurutku sudah lebih dari cukup. Disisi lain saya bukan tipe orang yang harus nginap di hotel dengan fasilitas mewah. Bagi saya asal bersih, rapi dan nyaman aja.