Cedera pada pergelangan kaki sangat sering terjadi, bahkan pada anak-anak yang sedang aktif bermain. Cedera pergelangan kaki ini (Sprain Ankle) memiliki derajat keparahan, mulai dari grade I, grade II, hingga grade III.
Ketika cedera ini terjadi pada anak, banyak orang tua menggunakan metode massage (pijat) untuk penyembuhan, padahal massage bisa memperparah kondisi sprain ankle.
Dengan ini, Mahasiswi jurusan Fisioterapi, IKesT Muhammadiyah Palembang, Marshanda Irza Gustiara, bersama rekannya Vegi Mutiarah, Mahasiswi jurusan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Bone, melakukan sosialisasi tentang "Penanganan Cedera Sederhana dengan Metode PRICE." yang ditujukan untuk anak-anak didik Sanggar Belajar Subang Mewah. Kegiatan ini didampingi oleh wali kelas SB Subang Mewah, Cikgu Linda.
Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 1 jam, diikuti oleh anak kelas 1 sampai 5. Hal-hal menarik yang dibahas dalam sosialisasi ini ialah fisioterapis bertugas untuk menjaga sistem fungsi dan gerak tubuh sepanjang daur kehidupan manusia, penjelasan sederhana tentang Ankle sprain serta tanda, gejala dan penanganan menggunakan metode PRICE.
Mereka pun dapat mengetahui bahwa fisioterapis bukan hanya sekedar berada di rumah sakit, klinik, puskesmas, dan tempat medis lainnya melainkan fisioterapis juga dibutuhkan pelayanannya di lapangan ataupun tempat diadakannya pertandingan olahraga yang bisa saja para atletik mengalami cidera, fisioterapis juga dibutuhkan untuk mengukur serta meningkatnkan performa pada atlet.
Anak-anak antusias menyambut kegiatan ini, bahkan mereka dengan semangat mengangkat tangan ketika sesi tanya jawab. Kegiatan ini juga mempunyai tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar anak-anak dan membantu mereka hidup sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H