Mohon tunggu...
Irwin Day
Irwin Day Mohon Tunggu... -

Penggemar teknologi utamanya internet, berkiprah di dunia Warnet sebagai ketua AWARI. Sehari-hari adalah praktisi dibidang bisnis Teknologi Informasi, aktif blogging, plurking dan facebooking. personal blog: http://irwinday.web.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cara Mengucapkan Selamat Hari Raya dari Masa ke Masa

11 September 2010   10:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:18 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengucapkan Selamat ber-Hari Raya mempunyai jejak yang khas di tiap masa.  Masa yang dimaksud di sini tentu yang berkaitan dengan apa yang di alami oleh saya sendiri.   Rekam jejak cara cara kita memberikan ucapan Selamat ber-Hari Raya ternyata telah mengalami perubahan dan perkembangan selama masa waktu yang (ternyata) cukup singkat.

Jaman Kartu Ucapan via Pos


Dikala saya masih kecil hingga berumur remaja, setiap kali merayakan idul fitri maka yang terekam di ingatan adalah datangnya kartu kartu ucapan ke rumah Orang Tua kami dalam berbagai bentuk namun umumnya memiliki kesamaan: memiliki gambar masjid + ucapan selamat yang dituliskan dengan indah  di tambah sedikit tulisan dan tanda tangan dari sang pemberi ucapan.   Hampir tidak ada cara lain tentu saja, telepon belum merata dan mengucapkan selamat ber-hari raya melalui Telepon sepertinya belum menjadi kebiasaan.

Ketika saya berumur mahasiswa, cara tersebut juga belum berubah.  Yang berubah adalah model kartu ucapannya.  Mulai banyak yang mencoba berkreasi keluar dari pakem gambar Masjid Plus tulisan indah.   Ingatan menerawang ke seseorang kawan yang telah lebih dulu berpulang.  Dari jari jemari kawan tersebut, berbagai kreasi kartu ucapan sempat menjadi trend di kalangan anak anak muda di Makassar.

Jaman Ponsel dan Internet


Semuanya berubah ketika teknologi Ponsel beserta Sms-nya dan Internet dengan email dan teknologi web mulai banyak digunakan di akhir tahun 90-an.  Sms atau Short Messaging Services,  telah merubah cara-cara kita mengucapkan selamat ber-hari raya.  Dulu kita perlu mencari alamat, menuliskan secara hati hati kata kata pada kartu ucapan, memasukkan ke amplop yang dibuat khusus dan membawanya ke kantor pos.  Sekarang yang kita lakukan ada memilih nama pada buku alamat telpon dan berharap nomernya belum berubah, agar ucapan kita sampai pada tujuan.

Di masa awal, sms yang dibatasi 160 karakter bukannya merepotkan malah menumbuhkan kreativitas tersendiri mengatasi keterbatasan teknologi dan kadang membuat kita tersenyum melihat singkatan-singkatan yang terpampang di layar ukuran kecil tersebut.  Tentu hal ini tidak lama sebab di awal tahun 2000 sudah banyak ponsel dengan kemampuan mengirim/menerima sms lebih dari 160 karakter.

Internet di akhir 1990-an,  memang sempat menjadi trend namun tidaklah menonjol.  Ada dari kita yang berkesempatan menjadi pengguna Internet di awal kehadirannya di Indonesia menikmati yang namanya e-card via web.  Namun yang sering kita alami adalah mengirimkan email ucapan Selamat ber-Hari Raya ke mailing list :-) .   Jumlah pengguna Internet yang masih sedikit menyebabkan ucapan Selamat via Internet tidaklah menjadi sesuatu yang umum.

Dari kedua cara tersebut, mengirimkan ucapan via Sms menjadi sesuatu yang paling sering digunakan oleh masyarakat kita.   Beban sms yang tinggi pada saat saat hari raya dan dalam beberapa kesempatan sempat membuat layanan sms operator overload adalah bukti betapa mengucapkan Selamat Hari Raya via sms adalah sesuatu yang sangat populer.

Sampai 1-2 tahun yang lalu kita mungkin tidak menyangka bahwa ada yang bisa menyaingi popularitas sms dalam mengucapkan selamat ber-hari raya.   Teknologi dan trend yang mengikutinya kadang berjalan sangat cepat dan tanpa kita sangka, tahun ini kotak masuk sms di ponsel kita yang saat ini rata rata mampu menyimpan ribuan sms ternyata tidak menerima sms sebanyak tahun tahun sebelumnya.

Jaman Situs Perkawanan dan ah, tentu saja: Blackberry Messenger ;-)


Memang rasanya yang paling pas kita sebut sebagai rajanya situs perkawanan adalah Facebook.  Jumlah pengguna di Indonesia saja tercatat sudah 25 juta orang.  Lihat bagaimana ponsel ponsel mengiklankan dirinya dengan ikon "F" yang khas tersebut.  Belum ada situs perkawanan yang semasif Facebook perkembangannya di Indonesia.  Dulu kita mengenal Friendster, namun dengan cepat tenggelam popularitasnya ketika trend facebook melanda.  Dulu kita merasa yang ikutan situs perkawanan hanya anak muda/remaja, sekarang bahkan Pak Menteri pun ber-facebook :) .

Dan akhirnya kita pun secara tidak sadar menggunakan media situs perkawanan untuk saling mengucapkan selamat berhari-raya.  Fasilitas pembaharuan status, foto tagging dan pengiriman pesan, semua kita manfaatkan.  Tanpa kita sadari, kita telah merubah kebiasaan kita dalam mengirimkan ucapan selamat.  Kita tidak lagi mengirimkan pesan via sms.

Dan, akhirnya kita mengenal trend lain mengirimkan ucapan: Blackberry Mesengger (BBM), walaupun belum semasif facebook, pengguna blackberry adalah hal yang biasa kita saksikan saat ini dan otomatis membuat BBM menjadi aplikasi yang populer untuk saling berinteraksi dengan handai taulan.  beberapa dari kita malah sudah lupa kapan terakhir menggunakan Yahoo Messenger :D .

Penutup


Manusia, seperti yang sering kita dengar sejak kita kecil; Adalah mahluk sosial.   Dan mahluk sosial ini menemukan berbagai cara untuk berhubungan satu sama lain melalui teknologi yang kita ciptakan.   Tidak butuh waktu lama bagi kita untuk berpindah cara dan gaya dalam saling berinteraksi.  Cara cara yang kita lakukan dalam saling memberikan ucapan selamat telah banyak berkembang dan berubah dalam waktu yang singkat.   Saya jadinya ingin mengetahui, siapa saja diantara kawan kawan saya saat ini yang masih rajin mengirimkan kartu ucapan? Gubernur Jawa Barat sayangnya tidak bisa dihitung karena saya tidak mengenal beliau :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun