Mohon tunggu...
Irwin Septian
Irwin Septian Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Irwin Septian Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura

Selanjutnya

Tutup

Money

LAPORAN HASIL MENANAM BENIH SAYUR MATA KULIAH ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN

16 September 2012   14:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:22 4193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LAPORAN HASIL MENANAM BENIH SAYUR

MATA KULIAH ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VII

1.Irwin SeptianNIM F05110003

2.SuprehatinNIM F05110007

3.Andri MaulidiNIM F05110024

4.Riki RisandiNIM F05110028

5.Eka JuliantiNIM F05110033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2012

LATAR BELAKANG

Wilayah Indonesia ini, memungkinkan untuk dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran. Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah Sawi. Karena Sawi ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya untuk dikonsumsi baik ditumis langsung maupun sebagai campuran kuliner lain seperti mie tiaw, bakso, gado-gado dan capcai. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik.Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek sosialnya sangat mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia.

MANFAAT

Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan. Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Oleh sebab itu, kami mencoba membudidayakan sawi karena manfaatnya yang banyak bagi manusia dan harga jualnya yang cukup mahal setelah kami survei ke beberapa pasar di Kota Pontianak yaitu sekitar Rp 2.000 – Rp 3.000, harga yang cukup menggiurkan dengan cara tanam yang mudah.

Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi sawi monumen. Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina., merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasae dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina.

Adapun Klasifikasi Sawi Cina (Caisim) ini adalah :

Kingdom: Plantae

Divisi: Spermatophyta Subdivisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Ordo: Rhoeadales(Brassicales) Famili: Cruciferae(Brassicaceae) Genus: Brassica Spesies: Brassica juncea

SYARAT TUMBUH

Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia Timur. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini. Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl. Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bils di tanam pada akhir musim penghujan. Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.

BUDIDAYA TANAMAN SAWI

Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman. Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang daun, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.

Langkah – langkah penanaman secara konvensional adalah sebagai berikut :

1. Benih disemaikan pada kotak persemaian denagn media pasir. Bibit dirawat hingga siap ditanaman pada umur 14 hari sejak benih disemaikan.

2. Sediakan media tanam berupa tanah top soil, pupuk kandang, pasir dan kompos dengan perbandingan 2:1:1:1 yang dicampur secara merata.

3. Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam polibag yang berukuran 20 x 30 cm.

4. Pindahkan bibit tanaman yang sudah siap tanam ke dalam polibag yang tersedia. Tanaman yang dipindahkan biasanya telah berdaun 3 – 5 helai dan disusun rapi

Pemeliharaan sawi adalah hal yang penting. Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan didapat. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panaspenyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari. Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Selanjutnya tahap yang dilakukan adalah penyulaman, penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru.

SUMBER : http://blog.ub.ac.id/dianchibby/2012/05/24/budidaya-tanaman-sawi.html

PANEN

a.Umur panen

Sawi dapat dipanen mulai umur 35 hari setelah tanam, tergantung varietas. Pemanenan sawi bakso 35 hari setelah tanam, sedangkan sawi hijau dan sawi putih umur 60 hari setelah tanam. Sawi harus dipanen sebelum berbunga.

b.Cara panen

Cara panen sawi ada 2, pertama dengan mencabut seluruh tanaman beserta akarnya. Kedua, memotong bagian pangkal batang di atas tanah dan membuang daun-daun yang busuk atau yang tua

SUMBER : http://harno-blog.blogspot.com/2012/04/budidaya-tanaman-sawi.html

LAPORAN DANA DALAM BUDIDAYA SAWI

1)Bahan dan Alat

üBahan baku dan bahan penolong

Benih Bibit Sawi 1 Bungkus @ Rp 12.000

Pupuk Kandang 1 Karung @ Rp 10.000

Pasir ½ Karung@ Rp 8.000

Polybag ukuran 20x30 cm 20 buah @1000

üPeralatan

Sekop

Cangkul

Penyiram Air

2)Pasokan Bahan Baku

üBibit sawi dan Polybag didapatkan dari Toko Pertanian dengan membelinya per kantong

üPupuk Kandang didapatkan dari Toko Bunga (Florist) dan pasir didapat dari toko bangunan

3)Proses Produksi

Bagan budidaya tanaman sawi


Bibit mulai tumbuh 3-5 helai


4)Rencana Produksi Selama 1 Tahun

ØFixed Cost

a.Biaya Usaha

No

Uraian

Biaya (Rp/1x tanam)

1

Biaya Produksi

10.000

2

Biaya Promosi

5.000

3

Biaya Transportasi

15.000

Jumlah

30.000

Jadi Fixed Cost = Biaya Usaha

= Rp 30.000 per sekali tanam

ØVariabel Cost

a)Bahan Utama dan Pembantu

No

Uraian

Rp /1x tanam

1.

Bibit Sawi 1 Bungkus @ Rp 12.000

12.000

2.

Pupuk Kandang @ Rp 10.000

10.000

3.

Pasir ½ Karung @ Rp 8.000

4.000

4.

Polybag 20x30 cm 20 buah @ Rp 1.000

20.000

Jumlah

46.000

Jadi Variabel Cost = Bahan Utama dan Pembantu

= Rp 46.000/1x tanam.

Biaya Produksi (TC) = Biaya tetap (FC) + Biaya tidak tetap (VC)

= Rp 30.000 + Rp 46.000

= Rp 76.000/ per 1x tanam

Dalam 1 kali produksi menghasilkan 30 ikat sawi.

Harga pokok =

=

= Rp. 2533,33

Harga jual= Rp. 3.000 /ikat

Hasil penjualan = Harga jual x kapasitas produksi

= Rp. 3.000,00 x 30

= Rp. 90.000

Laba = Hasil penjualan –biaya produksi

= Rp. 90.000 – Rp 76.000

= Rp. 14.000 /1x tanam

Persen Laba=

=

= 18,42 %

Pada Perhitungan kami mendapat sedikit keuntungan meskipun kecil, keuntungan ini didapat dari penjualan langsung ke pasar dan menjual langsung ke konsumen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun