Mohon tunggu...
irwas abdullah
irwas abdullah Mohon Tunggu... Guru - Guru Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa

Saya seorang guru, disamping itu juga saya sering mengisi acara pengajian dan berceramah di majelis-majelis ilmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional

22 September 2022   20:33 Diperbarui: 22 September 2022   20:49 22521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi Nyata Modul 2.2, Pembelajaran Sosial Emosional ini menggunakan Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future). 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P, dengan pertanyaan sebagai berikut (disesuaikan dengan yang sedang terjadi pada saat penulisan jurnal):

Facts (Peristiwa): Ceritakan pengalaman Anda mengikuti pembelajaran pada minggu ini atau pada saat menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Apa hal baik yang saya alami dalam proses tersebut? Ceritakan juga hambatan atau kesulitan Anda selama proses pembelajaran pada minggu ini? Apa yang saya lakukan dalam mengatasi kendala tersebut?

Feelings (Perasaan): Bagaimana perasaan Anda selama pembelajaran berlangsung? Apa yang saya rasakan ketika menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Ceritakan hal yang membuat Anda memiliki perasaan tersebut.

Findings (Pembelajaran): Pelajaran apa yang saya dapatkan dari proses ini? Apa hal baru yang saya ketahui mengenai diri saya setelah proses ini?

Future (Penerapan): Apa yang bisa saya lakukan dengan lebih baik jika saya melakukan hal serupa di masa depan? Apa aksi/tindakan yang akan saya lakukan setelah belajar dari peristiwa ini?

Facts (Peristiwa):

Seperti biasa pada modul-modul sebelumnya tetap menggunakan alur belajar yang disingkat dengan akronim MERDEKA, terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata. 

Setelah alur belajar ini sampai pada Aksi Nyata, terlebih dahulu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Sosial Emosional di kelas. Memang sebelumnya dalam PBM tidak menerapkan strategi pembelajaran Berdiferensiasi dan PSE, karena saya beranggapan bahwa ini bukan materi pokok. 

Ternyata pembelajaran ini sangat penting dan berguna, bukan hanya bagi guru dan murid, tetapi juga bagi komunitas sekolah. Pembelajaran sosial dan emosional merupakan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif bagi seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi sebenarnya memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah untuk memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional. 

PSE berbasis kesadaran penuh (Mindfulness sosial emotional learning) dan Well Being merupakan latihan kesadaran penuh dalam kondisi nyaman, sehat, dan bahagia. Dalam PSE melahirkan 5 Kompetensi Sosial Emosional (KSE) yaitu; Kesadaran diri, Pengelolaan diri, Kesadaran sosial, Keterampilan relasi, dan Pengambilan Keputusan yang bertanggung jawab.

Hal baik yang diperoleh dalam penerapan strategi Pembelajaran Sosial Emosional berbasi kesadaran penuh dan kondisi nyaman sehat dan bahagia (mindfulness and well being) di kelas sangat menarik dan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Saya selalu berharap dalam menghadapi murid di kelas dalam bentuk rupa dan warna seragam. 

Oh, ternyata murid yang saya hadapi beraneka ragam dan saya hanya mau memperlakukan dalam satu model dan ragam saja. Ada murid ditemukan di kelas, indisipliner, belum duduk dengan tenang, sudah ada anak yang melapor ini dan itu, ada yang minta izin, ada yang tidak punya ini dan itu, ada yang belum sarapan, dan lain sebagainya kejadian yang dihadapi. Kalau tidak ada kesadaran penuh yang dimiliki, maka emosi ini akan membuncah sampai ke ubung-ubung.

Saya memncoba mempraktikkan latihan dengan berkesadaran penuh (mindfulness) yaitu STOP (Stop- Berhenti, Take e deep breathe- Tarik napas dalam, Observe- Amati, Proceed- Lanjutkan). Alhamdulillah sangat dahsyat, bisa meredam emosi negatif. Untung sekali adanya Pembelajaran sosial Emosional Berkesadaran penuh dan Well being ini, luar biasa.

Dokumentasi SMP N 2 Bajeng Barat PSE
Dokumentasi SMP N 2 Bajeng Barat PSE

Feelings (Perasaan):

Saya sedikit lebuh nyaman dalam proses belajar mengajar, kenapa sedikit, karena tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kebiasaan perlu diubah dengan kebiasaan. 

Masih belum terlalu mudah untuk berubah dari kebiasaan yang lalu-lalu. Situasi kelas yang belum terkelola seperti apa yang diharapkan dalam pembelajaran berdiferensiasi, serta pembelajaran sosial emosional belum begitu matang dan maksimal untuk diterapkan. Memang memerlukan waktu dan kondisi kelas yang terkelola secara kolaborasi oleh seluruh warga sekolah. 

Waktu di kelas berkisar 3 x 40 menit dalam satu pertemuan, bukan hal yang mengenakkan bagi murid. Perlu diselingi ice breaking dan pengelolaan kelas yang lebih menarik. Tapi kondisi saya agak segar dan lebih nyaman dan selalu mau menerapkan ilmu PSE berkesadaran penuh dan well being dengan menuai hasil yang menggembirakan.

Dokumentasi SMPN 2 Bajeng Barat PSE
Dokumentasi SMPN 2 Bajeng Barat PSE

Findings (Pembelajaran):

Pelajaran yang berharga bagi diri saya, Alhamdulillah dapat mengendalikan emosi (kesadaran diri), saya lebih memahami kekuatan dan kelemahan diri saya, saya harus banyak belajar dan membangun kepercayaan diri. Saya harus mampu mengelola marah, benci, jengkel, pada murid saya dengan tingkahnya yang bermacam-macam. (manajemen diri). Saya sudah faham tentang adanya perbedaan di antara murid-murid tapi saya belum berempati dan belum menghargai perbedaan itu (kesadaran sosial). 

Saya pernah mendapati murid menangis di dalam kelas, kalau saya menangani kasus ini, maka PBM kurang maksimal akan berlangsung dengan efektif, maka saya meminta bantuan guru Bimbingan Konseling itu mengatasi murid tersebut (Keterampilan relasi). Pembelajaran ini masih individu sentris pada guru, walaupun ada beberapa point telah diterapkan pada murid, seperti kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial dan keterampilan berelasi (berdo'a sebelum belajar, salam, disiplin, berdiskusi, berinfaq, menjaga kebersihan, menghargai pendapat orang lain, rasa ingin tahu, bahkan dapat melaksanakan tugas dengan baik).

Dokemen SMP Negeri 2 Bajeng Barat Ice Breaking
Dokemen SMP Negeri 2 Bajeng Barat Ice Breaking

Future (Penerapan):

Dalam menerapkan pembelajaran Sosial Emosional (PSE) ini menggunakan tiga teknik, yaitu: Rutin, Terintegrasi dalam mata pelajaran, dan Protokol. Penerapan PSE secara rutin di sekolah dimasukkan dalam jadwal rutin yang dilakukan di sekolah, seperti apa yang telah dicapai murid selama pembelajaran berlangsung. Penerapan PSE secara terintegrasi dengan mata pelajaran dihubungkan dengan penyelesaiaan kasus-kasus yang dialami oleh murid di kelas, di rumah atau di lingkungan sekitarnya. Sedangkan untuk penerapan PSE dalam lingkup protokol dapat diimlementasikan dalam bentuk tatatertib sekolah.

pse-4-632c5f334addee713604a792.png
pse-4-632c5f334addee713604a792.png
Penutup

Pembelajaran Sosial dan Emosional berbasis Kesadaran Penuh (MindfulnessBased Social Emotional Learning) dan Well Being adalah pembelajaran yang dilaksanakan secaara kolaboratif di sekolah dengan kesadaran penuh dalam kondisi sehat nyaman dan bahagia. Mindfulness and well being dapat dicapai dengan menerapkan latihan pernapasan STOP. PSE terdiri dari 5 KSE yakni, kesadaran diri,manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan relasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. Menggunakan 3 teknik penerapan yaitu, rutin, terintegrasi dengan mata pelajaran, dan protokol.

Referensi:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan -  Model Refleksi Dwimingguan Calon Guru Penggerak - Pendidikan Guru Penggerak, April 2022.

 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan -  Paket Modul 2 Modul 2.2 

Pembelajaran Sosial dan Emosional. Pendidikan Guru Penggerak, Angkatan ke-5 tahun 2022.

Lampiran : 

RPP_PSE_IRWAS

 https://drive.google.com/file/d/1CrGMBp_ufjYjTIZ1MRySBiSdcrnOJLmY/view?usp=sharing

Sungguminasa, September 2022

Calon Guru Penggerak

Oleh : IRWAS, S. Ag., M. Pd. 

Kelompok A.1: CGP Angk. 5 Kab. Gowa-Sulawesi Selatan

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun