SMP Negeri 2 Bajeng Barat Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, berlokasi sekitar 15 kilometer dari kota Sungguminasa. Tepatnya di jalan poros Limbung- Galesong yang menuju ke selatan dari kota kabupaten Gowa. Saya di antara enam teman guru, telah mendaftar Program Pendidikan Calon Guru Penggerak. Ternyata lolos empat orang termasuk saya. Seleksi yang panjang dan rumit, menjadikan kami telah sampai pada PPG CPG angkatan ke-5 Kabupaten Gowa.
Fasilitator yang mendampingi di LMS, yang ditugaskan dari P4TK PENJAS BK yaitu Instruktur Pak Parlan dengan kode 05.24 PPPPTKPENJASBK.PARLAN PPGP 5. Pada Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hajar Dewantara. Modul 1.1. ini dimulai dengan materi 1.1.a.2 Pendahuluan Surat dari Instruktur, dengan Pengantar oleh Instruktur Simon Petrus Rafael, M. Pd. beliau menyampaikan bahwa Modul ini membahas kosnsep pemikiran filosofis KHD dalam relefansinya terhadap penerapan pendidikan abad ke-21, pada kondisi lokal sekolah. Hal ini merupakan titik awal untuk menjadi agen perubahan dalam transformasi pendidikan di kelas atau di sekolah.
Alhamdulillah setelah pembelajaran melalui LMS pada hari Jumat tanggal 20 Mei 2022, pukul 13.00-14.30 WIB untuk CGP angkatan ke-5 Kelas A. Materi 1.1.a.4.1. Forum Diskusi Modul 1.1 di Ruang Virtual. Di Pandu langsung oleh Fasilitator Pak Parlan. Hadir bersama dengan ibu-ibu yang cantik dari Pengajar Praktik turut mendampingi. Setelah beliau membuka, memberikan pengantar dan perkenalan. Beliau langsung mempersilakan peserta untuk mempresentasikan Filosofis Pendidikan Nasional – Ki Hajar Dewantara. Hal ini yang membuat peserta CGP angkatan 5 kelas A ini kaget dan kelabakan, karena belum mengerti betul bagai alur pembelajaran di ruang virtual LMS ini.
Dari peristiwa tersebut, sontak saja saya mengangkat tangan untuk mengantisipasi kejadian tersebut. Akhirnya saya dipersilakan untuk menyampaikan pemikiran dan pandangan mengenai filosofi pemikiran KHD. Fasilitator mengharapkan untuk materinya, bisa di share dan ditayangkan. Memang sebelumnya saya sudah berkomentar dan memiliki file tentang Filosofis Pemikiran KHD, tapi tidak sempat ditayangkan. Langsung saja saya berkomentar, sambil memberi kesempatan CGP-CGP yang lain berpikir dan mempersiapkan bahan presentasinya.
Setelah saya memberikan pandangan tentang filosofi pemikiran KHD tentang tiga semboyan beliau yang terkenal yaitu; “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”, yang merupakan jiwa pendidikan nasional. Bahkan saya sempat menghubungkan dengan Budaya Lokal Bugis Makassar di Sulawesi Selatan yaitu Budaya 3 S, yaitu Sipakatau, Sipakalabbiri, dan Sipakainga’.
Berlanjut pelaksanaan lokakarya 0 atau Orientasi di Hotel Arya Duta Makassar, pada tanggal 25 Mei 2022. Agenda pembahasan bersama Pengajar Praktik, ibu Rahmawati, Ibu Nurhaydah, dan Ibu Kuniyaty mengenai evaluasi diri, harapan dan kekhawatiran, kesepakatan kerja sama CGP dan Kepala Sekolah, Pengembangan Diri. Acara berlangsung sukses dan menggembirakan, karena dengan memperoleh ilmu pengetahuan, materi dan inmaterial.
Selesai dari Lokakarya Orientasi, kami bereempat CGP dari SMP Negeri 4 Bajeng Barat, yaitu saya sendiri; IRWAS sebagai Guru Pendidikan Agama Islam sekaligus merangkap Wakil Kepala Sekolah, MAGFIRAH sebagai Guru Ilmu Pengetahuan Alam, MUSHAWWIR RUSLI sebagai Guru Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, dan NURUL IFADAH sebagai Guru Bahasa Inggris. Masing-masing menggunakan jadwal yang telah ditentukan untuk mengajar sebagaimana biasa. Walaupun ada program aksi nyata yang kami lakukan secara kolaborasi, seperti pelaksanaan Upacara Bendera, Pelaksanaan Manajemen Qolbu Jum'at Ibadah, Menjemput Siswa, dan lain-lain.
Terkhusus untuk saya, setelah memasuki ruang kelas untuk mengajar seperti biasa. Mulai saya mengubah strategi, menerapkan filosofi pemikiran KHD secara nyata dan aktualisasi dalam pembelajaran berpusat pada siswa. Alhamdulillah anak-anak mulai tertarik, merasa senang, gembira, dan selalu proaktik. Akhirnya waktu tak terasa sudah sampai, pembelajaran masih sangat diharapkan. Tentu saya sebagai guru sangat antusias, gembira dan menyenangkan. Bahkan anak-anak sempat mengeksplorasikan ide dan perilakunya dengan menirukan apa yang barusan mereka lakukan.
Ide-ide segar semakin terus mengalir, rencana tindaklanjut dan refleksi pembelajaran terus menanti melanjutkan episode pembelajaran selanjutnya. Anak-anak mulai merindukan gurunya, gurunya berpikir keras untuk menyajikan terbaik pada episode selanjutnya. Saya tak akan kehabisan dan kehilangan ide, saya terus berinovasi, masih banyak permainan yang terisisa belum tersajikan. Muncullah ide-de yang berbasis kearifan lokal. Dikenal ada permainan "asin-asin, gasing-gasing, cangket, longga, dende-dende, dan lain-lain. Hal ini bisa dikolaborasikan dalam pembelajaran.
Saya bertemu siswa di pekarangan sekolah, tanpa sadar iya berteriak; "Pak kapan masuk lagi di kelas?" Langsung saya jawab dengan sigap, karena tak mau kalah; "nanti ada mata pelajaran Agama." langsung iya lari tanda kecewa karena iya diajar lagi. Ini pulalah yang membuat guru-guru yang lain untuk mengikuti PPG CGP. Alhamdulillah ada satu orang teman guru masuk seleksi CGP Angkatan ke-7 Kabupaten Gowa, mudah-mudahan berhasil.
"Kalau begitu pak, nanti saya akan beli laptop yang baru, karena juga tertarik untuk ikut Program Pendidikan Guru Penggerak'' kata ibu Rita Purnama Dewi Guru Bahasa Indonesia, yang diaminkan oleh Ibu Rahmah Guru Pendidikan Agama Islam. Keduanya masih honorer di sekolah kami. Semoga beliau-beliau berhasil dan sukses apalagi ibu Rahmah telah lulus pretes PPG guru Pendidakan Agama Islam. Kami akan terus memberikan motivasi, dorongan, bimbingan dengan seluruh elemen sekolah.
Semoga bermanfaat!
Tanabangka, 2022
IRWAS
CGP Angk. 5 Kab. Gowa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H