Minggu pertama (terinspirasi oleh puisi)
Lagi-lagi aku melihat mendung di matamu. Dan dugaanku tepat, gerimis yang disusul hujan membasahi pipimu. Kapan lelah bisa hinggap di pundakmu? Beban yang dinamakan cinta terus menggerogoti hatimu.
Malam ini pintu rumahku kembali kau ketuk, kulihat matamu sayu. Senyum palsu kau umbar, mungkin aku terlihat bodoh bagimu, seakan aku tidak mengenalmu.
Helaan nafas panjang kau lakukan mengawali pembicaraan. Tersedu-sedu seperti sebelumnya, lalu berceramah dengan tema yang sama . Aku mendengar, mengangguk lalu sesekali melihat matamu, mata yang sudah ku kenal 10 tahun yang lalu walau belakangan ini terlihat berkantung.
Isi pesan yang kau kirim selalu dengan kalimat yang hampir sama. “ John, aku lagi ada masalah dengan dia. John kami sudah baikan”. Aku membalas dengan kalimat yang hampir sama jua . “ Pintu rumahku terbuka Lin. Selamat Lin”.
Aku bodoh!.
Minggu ini kau tidak mengetuk pintuku, tidak mengirim pesan . Aku rindu setiap keluhmu, tangismu bahkan semua coletehmu. Ku bertanya kabar, namun tak ada satupun balasan. Mengapa hanya dalam hujan kita dipertemukan Lin? Ahhh Semoga aku tidak mendoakanmu dengan gerutu dan kutuk.
Aku pernah mengatakan cinta padamu, walau pada bayangmu yang hilang di hapus bulir-bulir hujan.
Aku pengecut!
Semoga kau bahagia Lin, aku pasti memenuhi undangan dalam amplop merah ini.
Irwan Zebua [01- maret - 2016] *sudut ruangan.
Tulisan ini terinsiprasi dari puisi karya
Kahlil Gibran
CINTA YANG AGUNG
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu’
Apabila cinta tidak berhasil…bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu tidak perlu mati
bersamanya…
Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang..
melainkan mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh
Karya ini diikutsertakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun perdana Rumpies The Club
[caption caption="Rumpies The Club"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H