“Loh kok bisa Ki?”
“Jari manis menghina dan mengejek pak Amat yang tidak menikah dan jomblo. Pak Amat dikata-katain oleh kedua jari itu, hingga membuat pak Amat tertekan dan kena serangan jantung ,” ujar Ki Plenyun.
“Yang menjadi target jari manis adalah jomblo diatas umur 30 Tahun,” sambung Ki Plenyun.
“Malang sekali nasib pak Amat itu Ki ,” iba Ben.
“Untung jantung ane masih kuat, jadi ane gak perlu khawatir ,” ujar Ki Plenyun.
***
Sepeda motor Astuti milik Benjol memecah kesunyuin malam, dia baru saja pulang dari kedai tuak bang Tigor. Ditengah perjalanan Benjol di cegat oleh kedua jari tersebut.
“Hei.. pemuda sombong yang jones (jomblo ngenes), tidak laku-laku, fakir asmara , berani sekali kau menghina saudaraku,” ujar jari manis.
“Aku tidak menghinanya, dia saja yang menakut-nakutiku sehingga membuatku harus mengalahkannya,” jawab Benjol.
“Mengapa mantra ejek hinamu tidak mempan padanya Nis? tanya jempol kepada jari manis.
“Mungkin umurnya masih di bawah 30 Pol, sehingga mantra pembuka tidak mempan. Coba kau tanya umurnya berapa Pol?”
“Hei anak muda berapa usiamu?” tanya Jempol.