Uni Eropa juga merupakan pemimpin dalam pengembangan teknologi energi bersih, dan kolaborasi internasional dalam penelitian dan inovasi energi bersih sering melibatkan negara-negara Uni Eropa.
Peran negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, dan Uni Eropa dalam membentuk arah kebijakan energi global sangat penting dalam mengatasi perubahan iklim, mempromosikan energi bersih, dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Kolaborasi internasional dan diplomasi energi adalah kunci dalam usaha untuk mencapai tujuan-tujuan ini, dan negara-negara besar ini memiliki peran sentral dalam proses tersebut.
Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, dan Uni Eropa telah mengambil berbagai langkah konkret yang memiliki dampak signifikan pada dinamika energi dunia. Beberapa langkah konkret yang telah diambil oleh negara-negara besar dan tindakannya dalam mepengaruhi dinamika energi global, yakni:
Â
Â
Â
Â
Amerika Serikat:
Perjanjian Paris: Amerika Serikat bergabung kembali dalam Perjanjian Paris pada awal masa pemerintahan Presiden Joe Biden setelah keluar di bawah pemerintahan sebelumnya. Langkah ini memberikan dorongan besar terhadap upaya global untuk mengurangi emisi karbon.
Pengurangan emisi karbon: Amerika Serikat telah mengumumkan rencana ambisius untuk mengurangi emisi karbon hingga 50-52% dibandingkan dengan level tahun 2005 pada tahun 2030. Ini adalah langkah konkret untuk mengatasi perubahan iklim dan berdampak pada pasar energi global dengan mendorong permintaan energi bersih.
Dukungan terhadap energi terbarukan: Pemerintah AS memberikan insentif dan dukungan fiskal untuk perkembangan energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin. Hal ini berdampak pada pertumbuhan industri energi terbarukan di seluruh dunia, karena AS adalah salah satu pasar terbesar untuk teknologi ini.