Mohon tunggu...
Irwanto
Irwanto Mohon Tunggu... Tutor - Social Engineering pengelolaan sampah

Praktisi Sampah dan pendamping Tata kelola Persampahan rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Temukerep dalam Memeriahkan HUT RI ke-77

22 Agustus 2022   19:12 Diperbarui: 22 Agustus 2022   19:21 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Perjalanan panjang dan penuh pengorbanan untuk merebut kemerdekaan Republik Indonesa yang pada saat itu bernama Hindia Belanda( 1942 ) yang dalam transisi ke Indonesia, untuk terlepas dari penjajahan  yang pada masa itu dibawah bayang-bayang tentara Jepang, yang untuk masa penjajahannya di komandoi oleh jenderal Hitoshi Imamura divisi 5 dari angkatan darat( IJA )'

Secara garis besar kemerdekaan itu adalah memanfaatkan momentum dimana pada saat itu Jepang  kalah oleh Amerika serikat( As ) dan sekutu  dengan dijatuhkannya  dua bom atom di dua  pusat kota Jepang yaitu Hiroshima dan Nagasaki, pada tanggal 6 Agustus 1945, bom kedua dijatuhkan pada tanggal 9 Agustus 1945 yang di gadang-gadang buntut dari serangan Jepang ke pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbor pada Tanggal  7 Desember 1941 Hawaii, yang dibalas dengan serangan bom atom,  

Jepang mengambil keputusan untuk menyerah tanpa sarat kepada AS dan sekutu akibat porak porandanya dua kota tersebut yang banyak menelan korban Jiwa baik dari tentara maupun warga sipil, kota Hiroshima sendiri memiliki salah satu daftar pelabuhan besar di Jepang dan tempat pembuatan alat perang di Jepang  sehingga AS memutuskan untuk menjatuhkan bom tersebut dengan pusat tanda silang, tanda silang itu ialah  di atas sebuah  jembatan  sebagai titik pusat ledakan,


Memanfaatkan kesempatan
 

Dampak ledakan bom Hiroshima. Sumber: mainichi.jp, bbc.com
Dampak ledakan bom Hiroshima. Sumber: mainichi.jp, bbc.com

Baca Juga: "Skandal Irjen "FS" dan Korupsi, Rakyat Belum Merdeka"  

Memanfaatkan momen itu bung Karno dan Bung Hatta di desak oleh sekelompok pemuda diantaranya adalah  Jusuf Kunto yang di awali dengan drama penculikan dan di bawa ke Rengasdengklok( Lasmidjah hardi 1984:60) Untuk secepatnya  menyerukan  proklamasi  kemerdekaan Republik Indonesia dan mengusir para penjajah yang masih bertahan di republik, tetapi upaya penekanan untuk segera memproklamasikan itu gagal karena Bung Karno   yang waktu itu bersama Mohamad Hatta, Soebardjo, Iwa Kusuma Somantri, Djojopranoto, dan Sudiro bersikukuh bahwa momennya masih kurang  tepat.


Pemroklamasian

KetFot: Proses upacara kemerdekaan. Dok: Kepala Dusun
KetFot: Proses upacara kemerdekaan. Dok: Kepala Dusun
Pada hari Jum'at Tanggal 17 Agustus 1945 jam 05:00WIB  di kediaman Soekarno jalan.Pegangsaan timur No. 56 Jakarta Pusat beserta para pejuang lainnya memproklamasikan kemerdekaan Republik  Indonesia dengan penuh hikmat dan keyakinan atas memproklamasikan secara de facto, 

tindakan untuk menyatakan kemerdekaan itu   mampu  membuat semangat bagi rakyat dan para pejuang untuk lebih semangat mengusir para tentara penjajah untuk hengkang dari bumi pertiwi. 

KetFot: Dok Kepala Dusun
KetFot: Dok Kepala Dusun
Memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia  merupakan momen  penting yang tidak bisa dilewatkan bagi masyarakat Indonesia Itu  karena pada hari jum'at   Tanggal 17 Agustus 1945 telah di proklamasi kan oleh Bung Karno sebagai tanda dimulainya kedaulatan  kemerdekaan atas bangsa Indonesia hingga sekarang ini. 

Peringatan kemerdekaan itu selalu di rayakan setiap tahun oleh rakyat dan bangsa Indonesia di seluruh pelosok negeri hingga keluar negeri setiap tanggal 17 Agustus.

Gelora kemerdekaan di Desa

Dokpri
Dokpri
Tidak mau tertinggal dalam memperingati hari kemerdekaan RI yang ke 77 Tahun 2022, dusun.Temukerep, desa.Larangan, kecamatan.Larangan,  kabupaten.Brebes  mengadakan kegiatan perlombaan sepak bola antar kampung  untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia  ke 77.

 

Dokpri
Dokpri
Kegiatan perlombaan sepak bola ini diantaranya melibatkan beberapa desa yaitu desa.Larangan( Kampus junior FC ), desa  Siwungkuk( Legok FC),  dusun Temukerep( Buronan mertua, Irmas Fc dit ) dan lain-lain turut serta mengikuti pertandingan yang diselenggarakan panitia di lapangan sepak 
Dokpri
Dokpri
bola dusun Temukerep yang diketuai oleh Bapak Kardono, Bapak. Iman Sebagai reporter, Bapak. Sutarno sebagai wasit dan dua hakim garis yaitu bapak.Muin Dan bapak.Suhar,  
KetFot: Jalannya pertandingan sepak bola antar kampung. Dokpri
KetFot: Jalannya pertandingan sepak bola antar kampung. Dokpri
Sorak meriah terdengar kencang menandakan banyaknya penonton  yang hadir dan para suporter yang mereka bawa dari desa mereka masing-masing, dengan keramaian acara menyambut tujuh belasan merupakan kesempatan bagi pedagang untuk menjajakan dagangannya di tengah keramaian karena banyak anak-anak yang antusias menonton jalannya pertandingan tersebut baik yang kecil dan Ibu-ibu paruh baya sangat antusias menonton jalannya  acara pertandingan.

Jalannya peringatan kemerdekaan

Dokpri
Dokpri
Memasuki hari upacara antusias masyarakat untuk menyaksikan acara pertandingan juga tidak kalah semangatnya untuk mengikuti peringatan tujuh belasan yang dilaksanakan pagi hari hingga sore dengan tiga kegiatan acara utama yaitu upacara, arak-arakan dan panjat pinang, panjat pinang sendiri memiliki filosofi tentang sebuah perjuangan bahwa untuk mencapai suatu cita-cita tidaklah mudah.

 KetFot: Jalannya pertandingan panjat pinang.( Dokpri
 KetFot: Jalannya pertandingan panjat pinang.( Dokpri

Baca Juga: "Warga Dukuh Temukerep dalam Bergotong-royong" https://www.kompasiana.com

Kegiatan untuk memeriahkan  hari kemerdekaan sangatlah di tunggu-tunggu bagi masyarakat Indonesia karena semenjak mewabahnya Covid-19 kegiatan peringatan hari kemerdekaan sempat di hentikan untuk mengurangi penyebaran virus ini, 

alhasil moment-moment tahun ini merupakan perayaan kemerdekaan dari penjajah dan kemerdekaan dari pembatasan kegiatan akibat Covid-19 karena masyarakat sudah diberikan vaksin ke tiga( Boster ) oleh pemerintah.

KetFot: Jalannya peetandingan antar kampung. Dokpri
KetFot: Jalannya peetandingan antar kampung. Dokpri
Hingga artikel ini di tayangkan perlombaan sepak bola masih berjalan dan antusias warga pun masih sangat  tinggi untuk menanti siapa yang menjadi juara pertamanya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun