Benarkah surga ditelapak kaki ibu?
Sebuah potongan hadist dari Rasulullah SAW menyatakan bahwa “Surga ditelapak kaki ibu”. Bukan maksud saya untuk meragukan sebuah hadist dari seorang Nabi. Dan bukan maksud saya untuk mengunjing bahkan menghina sebuah hadist. Tapi apakah benar surga yang kita maksudkan itu ialah surga yang dijanjikan oleh semua manusia jika selama hidupnya dapat menjalankan dan mematuhi semua ajaran dalam agama?
Beberapa waktu lalu saya sempat memposting foto bersama ibu saya, lalu saya memberikan caption dalam foto tersebut, dengan mengatakan bahwa: “Surga tidak terletak dibawah kaki ibu, Surga berada diantara kebahagian dan kehangatan yang kita ciptakan bersama ibu”. Begitula sekiranya caption saya dalam posting foto bersama ibu. Lalu ada beberapa teman yang sedikit meragukan bahkan mempertanyakan caption saya yang mengatakan surga tidak terletak dibawah kaki ibu.
Sorga, atau surga dalam bahasa sansekerta svarga yang berarti “kayangan”, kayangan adalah suatu tempat yang dipercaya oleh penganut beberapa agama sebagai tempat berkumpulnya roh roh manusia yang semasa hidupnya melakukan kebajikan sesuai dengan ajaran agama. Sorga atau biasa disebut kerajaan sorga dalam ajaran nasrani ialah kehidupan kekal yang dijanjikan oleh Yesus kepada orang orang yang percaya kepada-nya. Sementara surga dalam Islam Alquran banyak menjelaskan tentang negeri akhirat (kehidupan setalah kematian) yang dimana surga ialah tempat yang sangat indah yang dimana semua permintaan dan keinginan kita semua bakal terpenuhi disana.
Hampir seluruh umat manusia Bergama menginginkan tempat disurga, dan menjalankan hidup ini semata mata hanya ingin masuk surga. Surga disini menjadi tujuan manusia ketika mereka tidak lagi hidup, dan tiket mereka menuju surga ialah dengan menjalankan semua ajaran agama dan mematuhinya. Lalu sudah ada kah bukti bahwa dengan menjalankan dan mematuhi semua ajaran agama kita dapat tiket menuju surga? Pertanyaan itu tidak akan saya bahas lebih lanjut.
Kembali pada persolaan surga ditelapak kaki ibu, dari beberapa definisi tentang surga kita dapat menyimpulkan bahwa surga itu tempat para manusia ketika mereka tidak lagi hidup, tempat manusia dapat hidup kekal, tempat manusia hidup yang sebenarnya. Lalu apakah telapak kaki ibu adalah surga? Secara ilmiah kita mungkin dapat membuktikannya, dan saya rasa tidak perlu untuk betul betul membuktikannya. Kita semua tahu telapak kaki manusia adalah segumpalan daging dan tulang, bukan tempat para roh manusia berkumpul setelah kematian.
Dari pemahaman saya mengenai hadist bahwa “surga ditelapak kaki ibu” adalah jika kita menginginkan surga maka kita harus patuh dan selalu tunduk dengan ibu kita. Kita harus selalu menghormati dan menghargai jika kita ingin masuk surga. Lalu bagaimana jika seorang ibu mengajarinya seorang anak dengan tidak mematuhi ajaran agama, seorang ibu yang selalu memerintahkan anaknya untuk menjadi seorang penjahat? Apakah kita harus selalu patuh terhadap ibu jika kita menginginkan tempat di surga. Padahal kita tahu bahwa dengan tidak mematuhi ajaran agama kita tidak dapat menuju surga.
Disinilah saya berpendapat bahwa hadist mengenai surga ditelapak kaki ibu merupakan bentuk dari kata kiasan, yang didalamnya mengandung banyak harfiah. Sebenarnya banyak sekali hadist dan ayat ayat suci yang menjadi pertanyaan dan akan selalu jadi pertanyaan, akan jadi baik atau buruk sebuah hadist semua itu tergantung dari kita menafsirkannya. Jadi salahkah saya jika menyebutkan surga tidak terletak ditelapak kaki ibu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H