Mohon tunggu...
Irwan Syahputra Lubis
Irwan Syahputra Lubis Mohon Tunggu... Lainnya - hamba Allah; pendosa, pencinta santri dan ulama

Rezpector, pLettonic, OI, dan Kawan Fiersa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menepis Isu Miring Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia

30 Juni 2022   02:36 Diperbarui: 30 Juni 2022   02:43 6080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. K.H. Ali M. Abdillah, M.A. (Foto: jatman.or.id/Arip Suprasetio)

[10] Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i, seperti mengkafirkan muslim hanya karena bukan kelompoknya. Itu juga tidak ada.

Malah, teman-teman MPTT justru yang suka dikafir-kafirin. Padahal, mereka ini istikamah mengamalkan zikir nafi isbat siang dan malam, tapi, kok, dikafirkan?

Jadi jelas, dari 10 kriteria ini tidak masuk kriteria. Kami yakin bahwa apa yang disampaikan dan diajarkan oleh Abuya adalah ajaran yang haq sebagaimana ajaran para sufi-sufi Aceh terdahulu seperti Syekh Abdurrauf as-Singkili dan juga Syekh Syamsuddin as-Sumatrani, dan juga para sufi-sufi yang lain.

Maka harapan kami mudah-mudahan di malam ini bumi Aceh mendapatkan siraman rahmat dari Allah Swt. Sebab sesuai janji hadis nabi, keutamaan majelis zikir, "Maa jalasa qaumun majlisan yadzkurunallah illa khaffat humul malaaikah wa ghasiyat humur-rahmah." Jadi, sebuah kaum, dia tidak akan duduk pada sebuah majelis di mana majelis itu untuk yadzkurunallah (mengingat Allah). Rateb seribee termasuk mengingat Allah, bukan?

Nah, maka apabila ada majelis yang digunakan untuk mengingat Allah, janji hadis ini---dan ini pasti benarnya---illa khaffat humul malaikah (malaikat ngepung majelis ini).

Maka bisa disaksikan tadi, hujan yang sangat rintik-rintik, begitu suasana malam indah, ini membuktikan bahwa malaikat benar-benar telah membersamai orang-orang yang ada di majelis zikir ini. Yang kedua, wa ghasiyat humul barakah. Dan Allah akan melimpahkan kepada orang-orang yang hadir di majelis ini yaitu keberkahan. 

Keberkahan ini adalah rasa yang ada di dalam hati. Orang-orang yang hadir di sini merasakan kesejukan hatinya, kenyamanan, ketenteraman, bersama Abuya. Mereka datang dari jauh, hanya ada dorongan rohani.

Ketika ada seorang syekh/mursyid yang hadir, maka ibarat murid-murid ini seperti kayak magnetik; akan berkumpul, akan menyatu bersama Murabbi ruhina. Ini sebagai pertanda bahwa kita semua sudah diikat oleh Allah Swt. dalam hubungan rohani. Maka orang-orang yang frekuensi rohaninya sama, itu juga akan dipertemukan dengan orang-orang yang frekuensinya sama.

Mudah-mudahan kita semua termasuk orang-orang yang dikumpulkan bersama ulama-ulama shalihin. Kita yakin bahwa Syekh Abuya Amran Waly al-Khalidi adalah min'ibadillahil shalihin al-mukhlishin. Aamiin, yaa Rabbal 'alamin.

Saya kira cukup dari saya, apabila ada kekurangannya kami mohon maaf. Wallahul muwaffiq ila aqwamit-thariq. Was-salamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun