Pada kesempatan kali ini sepintas hati saya tergerak untuk menulis sedikit ekplorasi pengalaman spiritual mengenai energi dalam tubuh manusia dengan alam;
Saya memahami secara sederhana energi sebagai kekuatan/daya yang telah ada dalam tubuh manusia, sehingga dengan energi tersebut manusia bisa melakukan aktivitas sebagaimana semestinya.
Selain memahami energi sebagai daya/kekuatan fisik, ternyata tidak terlepas dengan energi nonfisik yang menyelimuti akivitas fisik/materi tersebut
Meskipun dikatakan nonfisik tetapi keberadaanya secara nyata dapat dirasakan, bahkan dibuktikan;
Melalui penelitian yang saya dalami dan perbandingan dengan berbagai literatur, ternyata banyak kategori energi nonfisik dalam tubuh kita, bahkan terdapat struktur energi secara bertingkat namun tidak saya sebutkan secara mendetail.
Pada struktur tertentu saya menyebut energi dalam tubuh kita sebagai energi yang terbentuk secara alami dari alam semesta hasil karya Tuhan, sehingga dengan kecerdasan yang kita miliki dapat mendayagunakan energi tersebut;
Secara umum saya menyebut energi dalam tubuh kita disebut energi mikro yang terbentuk dari alam semesta.
Oleh karenanya secara esensi energi dalam tubuh kita bisa bersenyawa/sinergi dengan energi alam seperti: air, api, bumi dan angin.
Keempat energi tersebut secara materi juga dapat dibuktikan kandungan dalam tubuh kita misalnya: tubuh butuh asupan unsur air angin dst.
Kebenaran energi semesta tersebut secara nyata menjadi unsur pembentuk tubuh kita, hanya saja untuk menemukannya butuh eksperimen secara otentik serta bimbingan;
Dalam penelusuran saya belajar mendayagunakan energi tersebut, ternyata banyak dikembangkan diluar sana dari berbagai ilmuan yang meneliti, misalnya penelitian dari pengarang buku dari choe soek kui yang menjelaskan mengenai energi dalam tubuh manusia, dapat didayagunakan menggunakan olah nafas.
Sejalan dengan apa yang saya kembangkan menggunakan metode sistem pernafasan sederhana untuk mendayagunakan energi alam tersebut;
Selain itu manusia dapat dikatakan hidup apabila masih bisa bernafas dengan menghirup dan mengeluarkan udara (Co2).
Meskipun sesederhana itu manusia diberikan nafas secara natural dalam setiap detik keluar dan masuk;
Manusia dengan nafasnya dapat menemukan intisari energi alamiah yang didalamnya dapat menghubungan energi mikro kosmik dan makro kosmik, hasil keduanya dapat bersenyawa dan saling mengkonstruksi.
Dari persenyawaan tersebut sehingga berguna bagi kehidupan manusia.
Tidak hanya itu, ketika tubuh mengalami panas akibat aktivitas yang destruktif, energi tersebut dapat membantu melakukan penyelarasan;
Dengan melakukan persenyawaan energi, banyak pengalaman otentik yang saya dapatkan, bahkan ketika tubuh mengalami diskonstruksi akibat aktivitas tertentu sebagaimana saya jelaskan di atas;
Saya menggunakan energi persenyawaan ini, supaya selaras dan menjadi normal kembali;
Secara sederhana dapat disebut sebagai cara penyembuhan secara alamiah untuk menyelaraskan tubuh, sehingga tubuh dapat normal kembali dengan persenyawaan energi tersebut;
Cara menggunakannya dengan olah nafas yang terbimbing, sehingga dapat bersinergi dengan energi alam.
Salam Persaudaraan
Sehat dan selaras
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H