Mohon tunggu...
Muhammad irwansyah
Muhammad irwansyah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STKIP Bima

Kehidupan pemuda tidak akan dianggap apa-apa tanpa memiliki ilmu dan ketaqwaan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dalam Kacamata Barat dan Islam

11 Desember 2019   09:27 Diperbarui: 11 Desember 2019   09:46 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyebaran penyakit AIDS (Acquired Imunne Deficiency Syndrome) yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) marak terjadi di Indonesia. Data nasional menunjukkan bahwa jumlah komulatif kasus HIV yang dilaporkan sampai bulan juni 2019 sebanyak 349. 882 orang sedangkan jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sampai bulan juni 2019  sebanyak 117. 064 orang (Viva.com, 2019).

Apabila dijumlahkan secara keseluruhan maka jumlah pengidap penyakit HIV/AIDS di Indonesia sebanyak 466. 946 orang. Data tersebut yang tercatat,  sementara penyebaran penyakit HIV/AIDS seperti fenomena gunung es. Penderita yang tercatat secara resmi jumlahnya relatif kecil kelihatan dipermukaan, tetapi dibawah permukaan air angkannya malah berlipat ganda.

Penyebaran penyakit yang merusak sistem imun ini bukan hanya menyasar masyarakat di kota besar namun masyarakat yang hidup di daerah sebagian teridentifikasi positif mengidap penyakit HIV/AIDS. Misalnya di Kabupaten Bima dan Kota Bima provinsi NTB. Menurut Rifa'i (Kabid pemberantasan penyakit dan kesehatan Dikes) Kabupaten Bima bahwa mulai tahun 2010 sampai tahun 2019 jumlah warga Kabupaten Bima yang positif terjangkit virus HIV/ AIDS sebanyak 129 orang.

Sedangkan di Kota Bima menurut Syarifudin (Kabid pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan Dikes) Kota Bima selama 10 tahun terakhir yakni sejak tahun 2009 hingga tahun 2019 warga kota Bima yang terdata menderita penyakit HIV/AIDS sebanyak 70 kasus dan 28 orang diantaranya telah meninggal dunia (Kahaba, 2019).

Penyakit HIV/ AIDS merupakan penyakit yang mematikan dan menular. Proses penularan virus HIV bisa melalui hubungan seks dengan pengidap penyakit HIV/AIDS atau seks bebas, tranfusi darah, narkoba dan penularan dari ibu ke anak.  Prof. Andi Agustang (Guru besar sosiologi universitas negeri makassar) menyatakan penyebaran penyakit mematikan ini banyak menyasar generasi muda Indonesia. Oleh karna itu menurutnya apabila penyebaran penyakit mematikan HIV/AIDS tidak segera dicegah maka di Indonesia akan terjadi lost generation atau generasi terputus.

SOLUSI PENANGANAN PERSPEKTIF BARAT

Akhir- akhir ini terdapat beberapa solusi yang ditawarkan oleh kaum sekuler dan liberal di Barat dalam menanggulangi penyebaran penyakit HIV/ AIDS misalnya sosialisasi penggunaan kondom kepada remaja dan melegalkan pelaku homoseksual.

1. Penggunaan kondom

Di Negara barat seperti Amerika kondom dijadikan solusi untuk menanggulangi penyebaran virus HIV. Akhirnya remaja dan pemuda di Negara adidaya itu berbondong-bondong menggunakan kondom saat berhubungan seksual dengan alasan keamanan dan kesehatan. Benarkah kondom aman dan sehat?

Menurut dr. Dewi Inong Kirana, Sp.KK (Dokter spesialis kulit dan kelamin) berdasarkan hasil penelitian ternyata alat kontrasepsi berupa kondom masih memiliki pori-pori atau lubang- lubang kecil. Pori-pori kondom lebih besar (1/160) dari virus HIV (1/250), dimana virus HIV bisa lewat melalui kondom. Jadi fungsi kondom hanya sebagai alat kontrasepsi, bukan alat untuk mencegah dari HIV/AIDS. Ujarnya dalam Majalah Hidayatullah, 2013.

Ternyata selama penguasa di Amerika menyuruh masyarakatnya  menggunakan kondom, pengidap penyakit HIV/AIDS di Negara tersebut bukan berkurang justru bertambah banyak. Dalam bukunya Prof. Zaghlul An-Najar (2011) beliau menyatakan bahwa dulu pada abad ke 19  jumlah penderita HIV/AIDS di Amerika serikat hanya puluhan orang. Namun  di Abad 20 jumlah penderita penyakit HIV/AIDS sudah mencapai lebih dari 10 juta orang.

Melihat fakta diatas penulis bersedih ketika mendengar ada beberapa daerah di Indonesia yang melakukan sosialisasi kepada remaja yang belum menikah agar menggunakan kondom saat berhubungan seksual. Alasan mereka agar remaja terhindar dari serangan virus HIV. Padahal sudah jelas kondom itu tidak aman dan tidak sehat. Jujur saja dalam ajaran agama (Islam) menyuruh remaja menggunakan kondom sama dengan menyuruh mereka berzina.  

2. Melegalkan pelaku homoseksual

Di Eropa seperti di Amerika, Australia dan Swedia sudah memperbolehkan masyarakatnya untuk berhubungan seksual sesama jenis atau kawin sesama jenis dengan alasan hak asasi manusia (HAM). Di Indonesia, meskipun legalitas pelaku homoseksual belum diatur dalam undang-undang namun berdasarkan fakta dilapangan sebagian pemerintah daerah dengan beraninya melegalkan waria dengan cara mendirikan organisasi waria, pemilihan miss waria serta perlombaan olahraga antara waria.

Bukankah hal- hal seperti itu termasuk perbuatan yang melegalkan dan mendukung eksistensi waria? Padahal menurut dr I Gede Raikosa dari perhimpunan dokter spesialis penyakit dalam Indonesia beliau menyatakan bahwa sekarang ini tren penularan HIV/AIDS lewat hubungan sesama jenis (LGBT), seperti yang terjadi di Provinsi Banten. Akibat banyaknya pelaku homoseksual jumlah penderita HIV/AIDS di Provinsi tersebut pada tahun 2019 ini meningkat menjadi 11. 238 orang (Viva,com. 2019).

nasional.tempo.co
nasional.tempo.co
SOLUSI PENANGANAN PERSPEKTIF ISLAM. 

Islam merupakan agama yang sempurna dan benar. Agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad saw membawa misi Rahmatan Lil Alamin. Artinnya hadirnya Islam membawa rahmat bagi seluruh umat manusia, hewan dan alam semesta. 14 abad (1.400) tahun yang lalu Islam telah mengharamkan sekaligus melarang umatnya agar tidak melakukan hubungan seksual diluar pernikah atau zina (Qs. Al- Isra'a: 32).

Bahkan Rasulullah Muhammad telah memberikan peringatan terkait bahaya zina. Rasulullah saw bersabda "Umatku senantiasa ada dalam kebaikan selama tidak terdapat zina namun jika terdapat zina maka Allah swt akan menimpakkan azab terhadap mereka" (HR. Ahmad).

Begitupun dengan perilaku menyimpang LGBT. Dalam kehidupan umat Islam yang namanya LGBT bukanlah sesuatu yang baru. Perbuatan ini pernah dipraktekan oleh sebagian kaum Nabi Luth as. Sehingga menyebabkan turunya azab dari Allah berupa hujan batu yang sangat panas (Qs. Hud: 82). Apabila terdapat pernyataan yang menyatakan bahwa pelaku homoseksual sudah tidak bisa disembuhkan karna berasal dari faktor gen (keturunan).

Itu adalah pernyataan keliru dan salah. Berdasarkan hasil studi Prof. George Rice dan Prof. Alan Sanders (Universitas Kanada dan Chicago) bahwa gen Xq28 tidak ada kaitannya dengan sifat homoseksualitas. Hasil penelitian ini telah meruntuhkan teori "Gen Gay" yang menyatakan bahwa gen Xq28 ada kaitannya dengan sifat homoseksualitas. Artinya pelaku LGBT masih dapat disembuhkan agar kembali pada kuadratnya.

Jadi solusi yang tepat untuk menanggulangi penyakit HIV/AIDS dalam pandangan Islam yaitu: (1) Melarang umat Islam berzina. Berzina dalam pandangan Islam yaitu melakukan hubungan seksual tanpa ada ikatan pernikahan baik dalam bentuk suka sama suka, perselingkuhan ataupun homoseksual; (2)  Memperbaiki keimanan.

Apabila disuatu daerah terdapat remaja yang terbiasa melakukan hubungan seksual diluar pernikahan. Jangan beri ia kondom namun ia harus diperbaiki keimanannya agar kembali pada jalan yang lurus yaitu jalan yang diridhoi oleh Allah swt; dan (3) menyadarkan pelaku LGBT agar kembali pada fitrahnya.

Menurut Prof. Dadang dari Fakultas kesehatan Universitas Indonesia cara yang paling efektif untuk menyembahkan pelaku LGBT yaitu dengan biologi (obat-obatan), psikologik (kejiwaan), sosial (adaptasi) dan spiritual (keagamaan). Bukan dengan cara mendirikan organisasi waria ataupun bukan dalam bentuk mengadakan kegiatan MISS waria.

Wallahualam bishawab..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun