Mohon tunggu...
Irwan Syach
Irwan Syach Mohon Tunggu... -

experience is the best teacher

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Leadership dan Manajemen Konflik

8 Juli 2017   23:13 Diperbarui: 8 Juli 2017   23:50 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pembelajaran conflict management ada istilah yang namanya conflict happens. Yang setiap hubungan akan mengalami yang namanya konflik, itu suatu keniscayaan. Konflik pada dasarnya memang dibutuhkan untuk peningkatan produktifitas, adanya motivasi untk melakukan langkah nyata, juga agar suatu hubungan interaksi tidak monoton. Contoh di perusahaan -- perusahaan besar yang menerapkan gaya manajemen konflik . Taktik itu dipake biasanya untuk meningkatkan produktifitas pekerjanya agar saling bersaing.

masalahnya banyak orang senang berkonflik tapi tak pandai dalam management konflik. Mereka senang menciptakan konflik tapi tak mampu memberikan solusi yang baik yang biasanya hanya mengumbar emosi dan kekerasan tanpa berfikir efek yg ditimbulkan. Ditambah lagi dengan project management yang buruk justru dapat menghentikan produktivitas, memicu konflik, dan dapat menghancurkan seluruh urusanmu!.

Oleh karena itu seorang pemimpin harus mengerti bagaimana mengolah managemen konflik, bukan malah menciptakan konflik yang tidak produktif karena management konflik adalah  juga bagian dari leadership. Seorang  leader selain harus  belajar mengatur  waktu, mempunyai kemampuan berkomunikasi, juga harus memberikan problem solving dan mengusai management konflik dengan baik. Karena masalah tanpa control managemen yang baik didalamnya malah tenggelam dalam kekisruhan berkepanjangan. Analoginya adalah kalau kamu nyetir mobil ga tahu arah dan remnya blong kan bahaya bukan hanya penumpang didalam mobil yang celaka, tapi juga bisa membahayakan orang-orang yang ada disekitar jalan tersebut.

Bicara managemen konflik itu bukan mencari musuh tetapi masih tentang bagaimana menemukan format komunikasi dengan perbedaan apapun secara elegan, santun dan bijaksana. Tidak selalu menemukan kesepakatan bersama tapi saling paham posisi dimana kaki berdiri dan langit dijunjung. jadi kalau berhadapan dengan yang cuma bisa caci maki, tuduhan ke arah penyerangan personal serta gagal fokus dengan tema, itu masuk keranjang trash bin saja. Tidak perlu digubris.

Percayalah saling sengit itu seni , Management konflik itu salah satu parameter dari bentuk "kedewasaan"...baik secara personal,group,ataupun suatu badan/perusahaan..carilah sudut pandang yang pas untuk menikmati. Biasanya semakin terlibat seseorang didalam perencanaan maka harusnya dia juga semakin punya hak dalam keputusan!. Leadership, team work, public speaking, management konflik yang baik, take care with others... akan menjadikan kamu bisa menjadi apapun dimanapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun