Mohon tunggu...
Irwan Sajati
Irwan Sajati Mohon Tunggu... -

Seorang politbiro dari proletar yang mencoba mempelajari revolusi dan mewujudkannya, Lembaga Pengkajian dan Pengabdian Masyarakat Demokratis (LPPMD) 'Cendikia Mahardika Bumi Padjajaran' XXIV Unpad 2011

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KONTEMPLASI 2012

26 Desember 2012   16:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:00 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“....bangunlah  jiwanya bangunlah badannya....”

“...bagimu negeri jiwa raga kami”

Mengulas peristiwa ditahun 2012 yang tidak luput dari berbagai pesta konflik berdarah antar daerah (komunal)yang berimplikasi dengan perbedaan agama, suku, dan eksploitasi alam yang secara besar-besaran serta roda pemerintahan yang berjalan masing-masing (desentralisasi), sehingga masyarakat yang mengalami langsung ketidakadilan dan ketimpangan dari sisi ekonomi, sosial dan infrastruktur. Masyarakat pun begitu mudah terpicu kerusuhan walau alasan yang sangat sepele, selain itu akibat dari hal tersebut terbentuklah  gerakan-gerakan masyarakat separatis ditiap daerah karena tidak sudi potensi kekayaan alam mereka diambil untuk kepentingan kemegahan kota sedangkan daerah mereka sendiri terisolasi dan pembagian yang tidak merata.

Kasus korupsi mega proyek Hambalang yang menyeret nama-nama para petinggi birokrat yang selalu menjadi topik hangat akhirnya pada bulan Desember Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan  Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sebagai tersangka, dan sang menteri bisa memanipulasi keadaan dengan mengundurkan diri dari jabatannya sehingga pandangan masyarakatpun terhadap  tindakannya bisa dibilang terhormat padahal sang menteri tidak bisa mengelak alias terpojok. Ini merupakan suatu kebanggaan negeri ini dimana lembaga hukum berani mengusut kecurangan tanpa pandang bulu walaupun sekaliber menteri sekaligus prestasi dan  sejarah baru dimana menteri yang masih aktif dijadikan tersangka.

Satu lagi isu fenomena yang mengerikan dan sekaligus menggelikan yaitu ketika sebagian masyarakat dunia mulai membangun banker bawah tanah dan berbagai bangunan yang kuat guna mengahadapi rumor tentang akan terjadinya kehancuran dunia yang selalu diperbincangkan sekitaran tahun 2011 dan menurut ramalan akan terjadi tepat pada tanggal 21 Desember 2012.Hari demi haripun telah berlalu melewati waktu dimana hari kiamat yang diramalkan akan terjadi namun itu hanya sebuah berita lelucon (hoax) faktanya yang terjadi sampai hari ini dunia masih tetap utuh. Paradigma masyarakat kini sangat mudah dipengaruhi oleh isu-isu yang menyebar lewat internet tanpa berfikir secara intelektual dan rasional.

Dari ketiga masalah diatas pemerintah seharusnya berkontemplasi dan belajar dari tahun-tahun sebelumnya tentang sosiologi masyarakatnya, serta memperbaiki sistem pemerintahan dan mengimplementasikan sistem tersebut dengan tidak mendahulukan kepentingan beberapa golongan serta lebih diutamakan pemerataan untuk kepentingan masyarakat banyak.

Lembaga-lembaga hukum khususnya KPK ditahun 2013 harus lebih jeli dalam memandang korupsi gaya baru dan gerak-gerik aktifitas partai politik. Bentuk kerjasama yang busuk (kolusi) dan Hubungan informal elite politik dimana atasan sebagai pelindung dan bawahan sebagai klien (klientalisme) akan terus terjadi ditahun ini dan jika semua ini terjadi maka akan terbentuknya  wujud korupsi yang sangat ekstrim (kleptokrasi). Para elite politik akan terus melakukan kleptokrasi berlandaskan legitimasi kekuasaannya dan terus mencari ladang basah untuk dana kampanye ketika  beradu dikancah pemilihan umum 2014.

Seperti kutipan lagu nasional diatas, Indonesia itu semangat dalam membangun jiwa raga nya akan tetapi ada hal yang kurang yaitu menbangun ‘otak’ atau bisa dibilang                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             belum mempunyai kerangka berfikir sehingga tidak mempunyai karakter tersendiri dalam mengetaskan berbagai polemik yang ada.

Apakah kita sebagai mahasiswa harus memikirkan segala bentuk tirani ini? apa pengaruhnya buat kita ? bagaimana cara yang meski ditempuh ? jawabannya ada pada diri kita masing-masing dan seberapa pedulikah kita terhadap tanah air tercinta. Negara itu ibarat rumah dan ilmu sebagai isinya, jika kita mencari ilmu untuk memenuhi isi kebutuhan rumah tanpa menghiraukan kondisi rumah yang kita tinggali maka suatu saat rumah ini akan ambruk dan apa yang kita kumpulkan selama ini menjadi tak berarti. Jika kita tidak berani secara langsung ada contoh sederhana yang  bisa dilakukan yaitu dengan  ‘menulis’ hal-hal yang dapat membangun Indonesia, siapa tahu kelak dimasa yang akan datang akan ada yang membaca tulisan kita dan mampu melaksanakannya. Semoga semua resolusi kita ditahun 2013 bisa tercapai dan terlaksana dalam merubah diri ,lingkungan dan negara kesatuan republik Indonesia. Selamat tahun baru, semangat baru dan kekuatan baru.

Salam pembebasan !

"Kemerdekaan tidak diberikan begitu saja oleh pihak penindas, karena itu sang tertindaslah yang harus memperjuangkannya. -Martin Luther King Jr-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun