Mohon tunggu...
Irwan Septiawan
Irwan Septiawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis & Kordinator Media Padjadjaran

Berjalan kedepan sambil memungut Ranting kering yang mulai ditinggalkan orang lain . Cita-cita ngan Hiji , nyaksian Bumi Pertiwi gemah ripah repeh rapih gemah ripah loh jinawi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ngomongin Kesadaran

11 November 2019   20:28 Diperbarui: 11 November 2019   20:28 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seorang buzzer adalah sosok yang paling tidak sadar dalam segala tingkahnya .. nastak , nasbung , cebong , kampret , Projo , MCA dan apapun itu namanya . semuanya sudah jadi rahasia umum bahwa kita lebih mendengar influencer dan buzzer dibandingkan mencari referensi dari berbagai sumber oleh itu buzzer menjadi tumbuh subur , bahkan diantara kita entahkah itu kamu , kalian , dia , mereka atau aku yang ikut-ikutan jadi buzzer . hahaha

Saat saya berbincang ringan dengan costumer diperjalanan ,  ada keresahan sama diantara kita ..

Kita sama-sama malas membuka perbincangan di WAG ( Whatsapp Group ) , bukan karena tidak ingin silaturahmi secara modern , tapi kadang kita merasa jenuh dengan teman grup kita yang sedikit-sedikit membagikan informasi yang tak jelas dari mana asalnya , valid atau hoax ? entahlah , yang jelas kita sebagai manusia yang hidup dizaman ini harus pandai menyaring berita .

Belakangan ini setelah ramai riuh diberbagai pelosok negeri , ada hal yang sangat menggelikan soal WAG siswa STM yg ikut demo kemaren , yang screenshootnya tersebar dan viral ..

" Konyol "

Adalah hal yang saya lontarkan ketika pertama melihat kabar tersebut , SS dengan nomor WA yang terpampang jelas .. Cuma Buzzer goblok yang melakukannya .. tidak hanya mengungkap siapa saja yang ada di WAG STM itu tapi juga menyingkap tabir bahwa Buzzer itu adalah alat untuk propaganda dan manipulasi publik seperti yang disampaikan oleh Peneliti di Oxford .

Itulah mengapa saya menyebut bahwa buzzer adalah orang yang paling tidak sadar ,, sudah tahu bodoh tapi so pinter seperti yang buat artikel ini , haha.

Muncul pula ketika aksi demo besar-besaran mahasiswa kemarin kabar mengenai ditungganginya aksi tersebut , yang tidak lama kemudian menjadi trending publik dengan hastag Pro Khilafah .

" alamaak "

Lebih konyol lagi buzzer-buzzer ini , ketika dituduh menjadi maling , dia malah menampakan batang hidungnya untuk ditangkap . penjara penuh dong ? hahaha

Baik pemerintah maupun Oposan punya peran besar dalam penyebaran propaganda -- propaganda konyol ini . meskipun kita selalu berpacu pada pernyataan  prof* RockGer

Negara ini dipenuhi dengan orang yang Overdosis Moral , Agama dan Gila Politik Nasionalis  akibat ulah-ulah buzzer dan influencer .

Mungkin inilah yang disebut zaman Ruwaibidhoh .

Lalu apakah kita berkesempatan menjadi seorang Ruwaibidhoh ?

Ya ! peluang itu selalu ada ..

Silahkan terus menerus pupuk kebencian dengan menyebar berita-berita propaganda .

Buzzer Ninoy sempat menjadi perbincangan publik karena di diculik dan dihantam intimidasi oleh pihak yang tidak suka dengan tulisan-tulisannya  dan saat ini kasusnya sedang dalam penyelidikan pihak kepolisian .

Jadi kita simpulkan , Di Indonesia , Lemahnya Budaya Literasi menjadikan seseorang lebih memilih jalur persekusi .

Mau Jadi Buzzer ? Siap dipersekusi ? hahaha

Artikel ini dibuat beberapa minggu yang lalu ketika kejadian Ninoy di Persekusi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun