sini.
Kemarin saya menulis di Kompasiana tentang pengalaman salat di masjid yang terdapat di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, yang berusia lebih dari 4 abad yang dapat dibaca diKali ini, masih dari rangkaian liburan saya di Sumbar dan Riau pada libur panjang di pekan terakhir Januari 2025, saya menulis tentang masjid yang relatif baru dan berarsitektur kekinian.
Masjid ini tergolong unik karena tanpa kubah di bagian atasnya, tidak punya menara, dan model bangunannya tidak bercirikan bangunan masjid pada umumnya.
Makanya, banyak orang yang melewati masjid itu, mengira bangunan yang megah dan modern tersebut sebagai sebuah mal.
Untung saja ada tulisan nama masjid, yakni Masjid Al Husna. Tulisan ini terdapat di bagian atas masjid yang terbaca jelas dari jalan raya, meskipun ukuran hurufnya tidak begitu besar.
Areal masjid yang terletak di kawasan Marpoyan (terusan jalan utama di Pekanbaru, yakni Jalan Sudirman ke arah kota Teluk Kuantan) itu sangat luas untuk menampung kendaraan para jemaah.
Saya bersyukur bisa menunaikan salat Jumat di masjid yang belum lama dibuka itu pada Jumat (31/1/2025). Masjid ini diresmikan sekitar 4 bulan yang lalu.
Ceritanya, sebelum ke Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, Riau, untuk kembali ke Jakarta, saya mencari masjid untuk salat Jumat yang relatif dekat dengan bandara.
Dari beberapa masjid yang relatif dekat dengan bandara, pilihan saya jatuh pada Al Husna yang dari pandangan sekilas tidak saya duga sebagai masjid.
Meskipun saya sampai di masjid tersebut 15 menit sebelum azan, ternyata masjid sudah ramai. Saya kaget setelah berwudhu tidak lagi kebagian tempat duduk di bagian dalam masjid.
Ukuran masjid yang besar ternyata tidak mampu menampung jamaah yang membludak hingga ke emperan masjid.Â
Alhamdulillah, walaupun saat mendengarkan khutbah saya duduk di emperan masjid, saat pelaksanaan salat Jumat, saya berhasil menyusup ke bagian dalam. Saya merasa nyaman dengan pendingin udaranya.
Ketika pulangnya ada pengumuman untuk mengambil nasi kotak, tapi saya tidak ikut berebut. Biarlah itu untuk jemaah yang lebih membutuhkan.
Saya pikir, pembagian nasi kotak dari donatur masjid ini juga menjadi salah satu faktor kenapa ramai sekali jemaah yang ikut salat Jumat di sana.
Selain itu, tentu masyarakat di Pekanbaru ingin merasakan salat di masjid megah dengan interior yang indah. Apa lagi, ini masjid baru yang menambah masjid berdesain modern yang dibangun pihak swasta di Pekanbaru.
Desain masjid dibuat lapang tanpa tiang, nuansa modern sangat terasa ketika memasuki area utama masjid. Area untuk wudhu juga luas dan bersih.
Al-Husna berarti baik atau indah. Al-Husna merupakan bagian dari Asmaul Husna, yang berarti bagian dari 99 nama Allah SWT yang menunjukkan kesempurnaan dan keagungan-Nya.Â
Masjid Al-Husna berdiri di atas tanah yang diwakafkan oleh pemilik Rumah Sakit Awal Bros yang berdiri di jalan Kaharudin Nasution tepatnya di depan Kampus Universitas Islam Riau.
Adapun Rumah Sakit Awal Bros adalah rumah sakit terpandang di Riau. Di kota Pekanbaru saja, ada 3 rumah sakitnya. Di luar itu masih ada rumah sakit Awal Bros di Batam dan Bekasi.
Semoga pihak pengelola masjid mampu merawat tempat beribadah itu dengan baik dalam jangka panjang. Jangan hanya terasa indah di awal masjid beroperasi saja, seperti di tempat lain.
 Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI