Pasangan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah berada di tampuk kekuasaan sejak tanggal 20 Oktober 2024. Artinya, beberapa hari lagi sudah memasuki 100 hari.
Meskipun masa 100 hari relatif pendek untuk melakukan penilaian sukses atau tidaknya seorang pemimpin negara, tapi lembaga survei punya kebiasaan menjajaki kepuasan dan keyakinan masyarakat, berdasarkan kinerja seorang pemimpin di masa 100 hari pertama.
Salah satu lembaga survei tersebut adalah Litbang Kompas yang hasilnya telah dipublikasikan di Harian Kompas beberapa hari yang lalu.
Survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, tergolong tinggi yakni mencapai 80,9 persen. Sementara publik yang tidak puas sebanyak 19,1 persen.
Terkait tingkat keyakinan publik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran, justru angkanya lebih tinggi lagi. Masyarakat yang yakin sebanyak 89,4 persen, sementara yang tidak yakin 10,6 persen.
Hasil survei di atas terbilang istimewa, mengingat sepanjang sejarah penyelenggaraan survei yang khusus dilakukan untuk memotret penilaian publik terhadap kinerja pemerintahan, baru sekarang mencatatkan apresiasi publik setinggi ini.
Mari kita bandingkan dengan survei 100 hari pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla yang diselenggarakan pada Januari 2015, yang mencatatkan tingkat kepuasan publik sebesar 65,1 persen.
Begitu juga penilaian kepuasan publik di periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang berpasangan dengan Wakil Presiden Budiono, tidak sebesar apa yang ditorehkan Prabowo-Gibran saat ini.
Kepuasan masyarakat yang diwakili oleh suara responden memberikan penilaian bahwa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto bersama wakilnya, Gibran Rakabuming Raka, cenderung berorientasi pada rakyat.
Pola kepemimpinan yang merakyat tersebut dinilai publik menjadi makin berdaya guna dengan paduan karakter ketegasan sikap yang ditunjukkan Presiden Prabowo. Inilah yang membuat publik merasa puas.
Oleh karena itu, sebanyak 89,4 persen publik berekspektasi dan sekaligus meyakini pemerintahan dalam kendali kepemimpinan Presiden Prabowo mampu mewujudkan beragam program kerja yang dijanjikannya.
Kecilnya jarak perbedaan yang terbangun di antara harapan publik dan kepuasan terhadap kenyataan yang dilihat dan dirasakan masyarakat, menunjukkan kepercayaan publik yang besar terhadap pemerintahan saat ini.
Jangan heran kalau hal tersebut membuat citra positif kepemimpinan Prabowo-Gibran dalam benak publik menjadi semakin tinggi.
Dari hasil survei Litbang Kompas itu, tak kurang dari 94,1 persen publik menganggap ”sangat baik” ataupun ”baik” citra Presiden Prabowo.
Dibandingkan dengan survei sejenis yang dilakukan pada periode sebelumnya, yakni pada September 2024, citra Prabowo melonjak hingga 10 persen.
Hal yang relatif sama terjadi pula pada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang mendapatkan surplus peningkatan citra positif dari sebelumnya 71,1 persen menjadi 79,9 persen.
Namun, jika kepuasan publik dilihat per bidang, angkanya bervariasi, meskipun tetap lumayan tinggi.
Dikutip dari data Kompas, tingkat kepuasan publik di bidang hukum sebesar 72,1 persen menyatakan puas. Angka ini relatif tinggi, tapi paling rendah jika dibandingkan dengan bidang lainnya.
Untuk bidang ekonomi, kepuasan publik sebesar 74,5 persen. Di bidang keamanan dan politik sebesar 85,8 persen, dan bidang kesejahteraan sosisal sebanyak 83,7 persen.
Terlihat bahwa bidang politik dapat angka tertinggi, tentu karena kondusifnya kondisi politik sekarang. Apalagi, hampir semua kekuatan politik menyatakan dukungannya pada Prabowo.
Bahkan, PDIP pun yang merupakan partai besar yang tidak punya wakil di kabinet sekarang, telah menyatakan sebagai mitra strategis Prabowo, meskipun akan tetap aktif mengawasi melalui parlemen.
Kembali kepada tingkat kepuasan publik terhadap kinerja bidang hukum pemerintahan Prabowo-Gibran yang "hanya" sebesar 72,1 persen, ini tetap perlu diapresiasi.
Soalnya, hal itu berarti naik 14,7 persen jika dibandingkan pada survei Litbang Kompas pada Juni 2024 saat pemerintahan masih dipimpin oleh Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Sedangkan hasil survei bidang ekonomi yang meskipun angkanya tidak sampai 80 persen, juga sesuatu yang bagus.
Angka kepuasan publik di bidang ekonomi yang sebesar 74,5 persen merupakan refleksi dari kebijakan ekonomi Presiden Prabowo yang memastikan tidak ada rakyat yang ditinggalkan atau no one is left behind.
Sebagai contoh, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) langsung menyasar dan berdampak pada kebutuhan gizi anak.
Ada pula paket stimulus bantuan sosial sebesar Rp 38 triliun, dan penghapusan utang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di perbankan nasional.
Kemudian, kenaikan PPN menjadi 12% yang menuai protes dari sejumlah kalangan, akhirnya diputuskan hanya diberlakukan untuk barang mewah saja.
Kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Prabowo menjadi modal sekaligus momentum penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%.
Publik sangat berharap agar Prabowo-Gibran berhasil mewujudkan swasembada pangan dan swasembada energi, yang akan menguatkan ekonomi Indonesia, sehingga tidak lagi tergantung terhadap impor.
Tingginya tingkat keyakinan dan kepuasan publik terhadap Prabowo-Gibran, di satu sisi tentu menjadi sinyal positif bagi peningkatan kesejahteraan rakyat di masa depan.
Tapi, di sisi lain, jika di awalnya sudah dapat angka tinggi, bukan soal yang gampang untuk mempertahankan tingkat kepuasan tersebut.
Sedikit saja ada sesuatu yang kontradiktif dengan harapan publik yang terlanjur tinggi itu, langsung berpotensi menjadi bumerang.
Nah, paling tidak ada 2 masalah besar yang membayangi, yakni angka pengangguran yang masih tinggi dan kenaikan harga barang yang membuat daya beli masyarakat mengalami penurunan.
Kita harapkan semoga pemerintahan Prabowo-Gibran berhasil mencetak banyak lapangan kerja baru agar tingkat pengangguran menurun signifikan.
Selain itu, harga barang kebutuhan sehari-hari yang banyak dibutuhkan masyarakat banyak, apalagi menjelang bulan puasa dan lebaran seperti sekarang, jangan sampai mengalami kenaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H