Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Stop Gaya Hidup Konsumtif, Berhemat Dimulai dari Mana?

15 Januari 2025   06:12 Diperbarui: 15 Januari 2025   14:49 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2025 mungkin menjadi tahun yang berat bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Indikasinya sudah terlihat dengan terjadinya penurunan daya beli, terutama karena naiknya harga barang dan jasa.

Di lain pihak, pendapatan masyarakat secara umum tidak bertambah. Bahkan, seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang bangkrut, gelombang PHK massal pun tidak terhindarkan.

Nah, bagi yang selama ini menerapkan gaya hidup konsumtif, sudah selayaknya untuk mengubah perilakunya dengan menerapkan gaya hidup sederhana atau gaya hidup hemat.

Tak usah lagi membeli barang hanya karena ikut-ikutan teman atau karena terpengaruh oleh postingan teman di media sosial.

Pertanyaannya, dari mana kita memulai gaya hidup hemat? Ini bukan hal yang gampang bagi yang terbiasa berbelanja. Banyak yang membuat resolusi tahun baru untuk berhemat, namun masih sulit menerapkannya. 

Apalagi, bagi mereka yang tinggal di kawasan perkotaan, godaannya banyak sekali, karena sangat mudah mengakses informasi yang dapat menarik perhatian, misalnya barang atau gadget terbaru, hingga tempat makan yang unik dan instagramable.

Sebagaimana diketahui, untuk terus-terusan memenuhi keinginan (bedakan dengan kebutuhan) akan membawa dampak yang kurang baik untuk kondisi finansial anda. Apalagi jika anda mempersiapkan keuangan untuk kebutuhan di masa depan. 

Oleh karena itu, pengendalian diri jadi kunci utama untuk menjalankan pola hidup hemat, demi masa depan yang lebih baik dan dapat hidup secara aman dan nyaman di kawasan perkotaan.

Cara hidup hemat ini tidak serta merta sekadar mengatur keinginan anda saja, namun anda perlu juga membuat rencana terbaik yang sesuai, agar kesehatan finansial anda pun terjaga dengan baik.

Untuk membantu anda menjalani cara hidup hemat, berikut ini ada tips-tips yang bisa anda ikuti untuk menjaga masa depan anda.

Pertama, buatlah skala prioritas untuk kebutuhan dan keinginan anda. Anda bisa membuat skala prioritas ini dalam bentuk daftar yang perlu anda penuhi setiap bulannya. 

Pastikan untuk menaruh daftar-daftar kebutuhan di urutan paling atas, seperti belanja makanan bulanan, biaya transportasi, serta pembayaran utilitas (listrik, air, gas, dan lainnya). 

Sekiranya hal tersebut sudah bisa anda penuhi, barulah anda bisa mulai menambahkan daftar keinginan (hal-hal di luar kebutuhan pokok) di dalam skala prioritas tersebut. 

Jangan lupa, anda harus bijak, jangan sampai keinginan anda malah melebihi kebutuhan agar tidak terlihat sebagai orang yang boros.

Kedua, memastikan pengeluaran tidak lebih besar dari pendapatan. Selain membuat daftar skala prioritas, demi melanjutkan cara hidup hemat yang optimal, anda sebaiknya membuat neraca keuangan (balance sheet). 

Neraca keuangan ini bisa berupa daftar atau tabel yang menjelaskan perincian pendapatan dan pengeluaran anda, atau daftar sumber dan penggunaan dana.

Secara umum, sebaiknya anda mengalokasikan terlebih dulu pendapatan yang anda miliki untuk menutupi kebutuhan esensial di dalam hidup anda. 

Jika dari daftar kebutuhan saja, pengeluaran anda ternyata lebih besar daripada pendapatan, segera temukan alternatif dengan nilai yang lebih rendah agar kebutuhan anda terpenuhi semuanya. 

Alangkah tidak bijak, kalau anda memaksakan diri untuk memenuhi keinginan di saat kondisi pendapatan anda belum memungkinkan untuk menutupi pengeluaran anda.

Ketiga, bijaklah dalam berbelanja. Dalam menerapkan cara hidup hemat, bijak dalam berbelanja memiliki peran penting agar menjaga kondisi finansial anda tetap baik. 

Bijak dalam berbelanja bisa anda lakukan dengan cara memilih barang-barang pemenuhan kebutuhan yang sedang diskon, bila anda berbelanja di supermarket. 

Bahkan, anda bisa mengubah pola berbelanja anda dari supermarket ke pasar tradisional. Keuntungan berbelanja di pasar, misalnya untuk membeli sembako adalah anda bisa menawar harga. 

Jadi, kemungkinan untuk memiliki uang sisa dari anggaran belanja yang anda siapkan sebelumnya, bisa anda alokasikan ke pos lainnya, seperti tabungan.

Keempat, memaksimalkan penawaran program promo, asal jangan kebablasan. Di era sekarang, kemudahan dalam menjalani hidup seakan menghampiri anda, termasuk berbelanja secara online.

Jika anda gemar belanja online, namun ingin tetap menjalankan cara hidup hemat, anda perlu meneliti dengan cermat promo-promo yang ditawarkan oleh berbagai pelaku usaha.

Maksimalkan fitur promo saat melakukan belanja online, agar anda tetap mendapatkan barang yang sesuai dengan apa yang diinginkan dengan harga yang relatif lebih murah.

Namun, jangan karena lagi promo, anda membeli barang yang sebetulnya tidak anda perlukan. Ini malah jadi boros. Makanya, jangan sampai kebablasan.

Kelima, menerapkan gaya hidup minimalis. Jika anda sudah terbiasa membuat skala prioritas terhadap kebutuhan dan keinginan, lalu sudah cermat memantau pengeluaran, selanjutnya sudah saatnya anda mengubah gaya hidup. 

Agar tetap hemat, anda bisa menerapkan gaya hidup minimalis, yang membantu pola pikir anda agar lebih cermat saat membeli barang atau jasa.

Pola pikir cermat dalam berbelanja merupakan salah satu keuntungan yang bisa anda dapatkan dengan menerapkan gaya hidup minimalis.

Keenam, disiplin dalam menjaga kesehatan. Perlu diingat, kesehatan punya peranan penting agar anda selalu dapat menjalankan cara hidup hemat, terutama bagi anda yang tinggal di kawasan perkotaan.

Tidak bisa dipungkiri, sehat itu mahal harganya, yang biasanya baru disadari ketika kita sakit, karena mengeluarkan uang dengan jumlah banyak untuk biaya pengobatan. 

Menjalankan pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi, merupakan cara yang mudah untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit, dan kondisi keuangan tetap dalam ambang batas yang sehat juga tentunya.

Ketujuh, menabung secara disiplin. Bagi anda yang sudah mengikuti beberapa tips di atas secara cermat dan teliti, namun masih merasa kondisi keuangan belum berada di titik aman demi masa depan, cobalah untuk menabung. 

Untuk permulaan, anda tidak perlu menabung dengan jumlah 30 persen dari pendapatan anda, seperti yang disarankan oleh para financial planner. 

Mulailah dengan jumlah yang cukup terukur. Meskipun kecil, namun harus konsisten. Nantinya, anda pun akan tertarik dan mampu untuk melakukan peningkatan, agar target finansial anda di masa depan cepat tercapai. 

Dengan menabung secara disiplin, anda memahami pentingnya untuk merealisasikan masa depan yang lebih baik, aman, dan nyaman. 

Nah, tunggu apa lagi. Dengan 7 tips tersebut, mulailah sekarang juga menjalankan pola hidup hemat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun