Pertama, buatlah skala prioritas untuk kebutuhan dan keinginan anda. Anda bisa membuat skala prioritas ini dalam bentuk daftar yang perlu anda penuhi setiap bulannya.Â
Pastikan untuk menaruh daftar-daftar kebutuhan di urutan paling atas, seperti belanja makanan bulanan, biaya transportasi, serta pembayaran utilitas (listrik, air, gas, dan lainnya).Â
Sekiranya hal tersebut sudah bisa anda penuhi, barulah anda bisa mulai menambahkan daftar keinginan (hal-hal di luar kebutuhan pokok) di dalam skala prioritas tersebut.Â
Jangan lupa, anda harus bijak, jangan sampai keinginan anda malah melebihi kebutuhan agar tidak terlihat sebagai orang yang boros.
Kedua, memastikan pengeluaran tidak lebih besar dari pendapatan. Selain membuat daftar skala prioritas, demi melanjutkan cara hidup hemat yang optimal, anda sebaiknya membuat neraca keuangan (balance sheet).Â
Neraca keuangan ini bisa berupa daftar atau tabel yang menjelaskan perincian pendapatan dan pengeluaran anda, atau daftar sumber dan penggunaan dana.
Secara umum, sebaiknya anda mengalokasikan terlebih dulu pendapatan yang anda miliki untuk menutupi kebutuhan esensial di dalam hidup anda.Â
Jika dari daftar kebutuhan saja, pengeluaran anda ternyata lebih besar daripada pendapatan, segera temukan alternatif dengan nilai yang lebih rendah agar kebutuhan anda terpenuhi semuanya.Â
Alangkah tidak bijak, kalau anda memaksakan diri untuk memenuhi keinginan di saat kondisi pendapatan anda belum memungkinkan untuk menutupi pengeluaran anda.
Ketiga, bijaklah dalam berbelanja. Dalam menerapkan cara hidup hemat, bijak dalam berbelanja memiliki peran penting agar menjaga kondisi finansial anda tetap baik.Â
Bijak dalam berbelanja bisa anda lakukan dengan cara memilih barang-barang pemenuhan kebutuhan yang sedang diskon, bila anda berbelanja di supermarket.Â