Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) saat ini mengalami kekisruhan dalam organisasinya. Ada dualisme antara kubu Arsjad Rasjid dan kubu Anindya Bakrie.
Arsjad Rasjid adalah Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD, pasangan calon yang diusung PDIP pada pemilihan presiden yang lalu.
Tentu, terpilihnya Arsjad di tim pemenangan di atas, antara lain didukung oleh kapasitasnya sebagai pengusaha top yang juga Ketua Kadin periode 2021-2026.
Namun, apakah karena Arsjad bukan berada di barisan partai pendukung Prabowo yang terpilih menjadi presiden, atau karena hal lain, posisi Arsjad di Kadin digoyang meskipun periodenya di Kadin belum habis.
Maka, melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Hotel St Regis, Jakarta, Sabtu (14/9/2024), diputuskan Anindya Bakrie jadi Ketua Umum Kadin menggantikan Arsjad Rasjid.
Munaslub tersebut dinilai tidak sah oleh Arsjad Rasjid. Sehingga, saat ini terjadi dua versi kepengurusan Kadin dan belum jelas akan seperti apa penyelesaianya.
Ternyata, perpecahan di organisasi yang menghimpun para pengusaha tersebut, ditiru atau menular ke organisasi sosial yang betul-betul bertujuan mulia, yakni Palang Merah Indonesia (PMI).
Musyawarah Nasional (Munas) ke-22 PMI pada Minggu (8/12/2024) di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, berakhir kisruh setelah muncul munas tandingan.
Hasil Munas ke-22 itu menetapkan Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12, Muhammad Jusuf Kalla (JK) sebagai Ketua PMI periode 2024-2029.
Menurut keterangan Ketua Sidang Pleno Kedua sekaligus Ketua PMI Jawa Barat, Adang Rocjana, sebanyak 490 peserta hadir dalam Munas itu.