Piala AFF 2024 sudah bergulir, di mana Timnas Indonesia tergabung dalam Grup B bersama Myanmar, Laos, Filipina, dan Vietnam. Malam ini (9/12/2024), Indonesia memulai laga perdana dengan bertandang ke Myanmar.
Turnamen paling bergengsi untuk level senior di Asia Tenggara itu, memiliki arti penting, karena Indonesia sepanjang sejarah turnamen ini belum sekalipun menjuarainya.
Turnamen Piala AFF telah diselenggarakan sejak tahun 1996, dan prestasi terbaik Indonesia hanyalah sampai menjadi finalis saja, sehingga Indonesia dijuluki sebagai spesialis runner up.
Tapi, diluar dugaan banyak pengamat sepak bola, Indonesia sengaja memilih mengirimkan pemain U-22, kecuali hanya seorang Asnawi Mangkualam yang akan diplot sebagai kapten.
Di antara 10 tim yang ikut, skuad Indonesia tercatat sebagai yang paling muda secara rata-rata usia, yakni 20,5 tahun. Asnawi yang tertua (25 tahun) dan Arkhan Kaka termuda (17 tahun).
Namun demikian, PSSI dan Pelatih Shin Tae-yong (STY) tetap optimis Indonesia akan mampu mencetak prestasi dan menjadi modal bagi sepak bola Indonesia di masa depan.
STY sejauh ini telah berhasil mengangkat prestasi Timnas dan masih berpeluang untuk tampil di Piala Dunia 2026. Peringkat FIFA Indonesia pun naik tajam selama dipegang STY.
Tapi, kesuksesan STY tersebut lebih karena Timnas Indonesia diperkuat oleh mayoritas pemain naturalisasi asal Belanda.
Di lain pihak, selama 4 tahun menukangi Indonesia, STY belum sekalipun mengangkat trofi pertanda menjuarai sebuah turnamen.
Maka, sangat wajar publik sepak bola di tanah air berharap sekali agar Piala AFF 2024 menjadi ajang pecah telur bagi STY, dan pecah telur juga bagi Indonesia di turnamen Piala AFF.
