Selain itu, juga ditemukan sembilan selongsong peluru kaliber 9 mm di dua lokasi berbeda. Satu lokasi lagi yakni di rumah dinas Kapolres.
Diduga, setelah mengeksekusi rekan kerjanya sendiri, AKP Dadang menembak ke arah rumah dinas Kapolres.
“Sebanyak dua selongsong ditemukan di area dekat ruang identifikasi, sementara tujuh lainnya ditemukan di rumah dinas Kapolres,” ujar Kapolda Sumbar Irjenpol Suharyono.
Kapolda mengungkapkan, motif sementara yang teridentifikasi adalah ketidaksenangan pelaku terhadap penangkapan tersangka tambang galian C yang dilakukan tim Satreskrim.
Namun, untuk lebih rincinya, polisi masih mendalami. Suharyono memastikan, pihaknya telah mengambil langkah-langkah cepat pasca kejadian ini.
Tentang terduga pelaku sendiri, pada pukul 03.00 di hari yang sama langsung menyerahkan diri kepada kepolisian di Polda Sumbar di Padang.
Suharyono menegaskan, insiden ini tidak akan mengganggu upaya penegakan hukum yang tengah berlangsung.
Tak pelak lagi, media massa menyorot tajam kasus di atas. DPR RI, khususnya Komisi III memberi perhatian khusus karena kasus polisi tembak polisi telah beberapa kali terjadi.
Kasus polisi tembak polisi yang paling fenomenal adalah pembunuhan Brigadir J di Jakarta Selatan. Hal ini menjadi berita utama media sepanjang 2022 hingga 2023.
Brigadir J tewas ditembak rekannya sendiri pada 8 Juli 2022, namun baru diumumkan kepada publik tiga hari berselang.
Awalnya dilaporkan meninggal karena baku tembak. Tetapi kemudian terungkap Brigadir J murni ditembak tanpa perlawanan.